Selasa, 30 Oktober 2018

7 MASJID BERSEJARAH DI KOTA MAKKAH




Bagi umat muslim Kota Makkah   adalah kota suci yang selalu dirindukan untuk dikunjungi. Bahkan banyak orang yang rela menabung puluhan tahun untuk dapat memenuhi kewajibannya sebagai hamba Allah. 

Kota Makkah identik  dengan  Masjidil Haram yang didalamnya terdapat Ka’bah, kiblatnya umat muslim diseluruh dunia.  Masjidil Haram merupakan masjid utama  umat islam dan bagi siapa saja yang shalat di sana,   pahalanya  setara dengan 100.000 X  shalat.  Selain Masjidil Haram, ada 7 masjid lainnya yang berkaitan dengan  kejadian-kejadian di masa Rasulullah Shallalahu  alaihi wa sallam dan para sahabatnya.  Masjid tersebut  sebagai berikut:

1.       Masjid Tan'im 
 
Masjid Tanim
Tan'im adalah nama sebuah desa yang terletak sekitar  6,5  kilometer dari Kota Makkah. Di desa itu, terdapat sebuah masjid  dan nama  masjid  diambilkan dari nama desa tersebut,   Masjid Tan'im   yang terletak  sebelah utara Masjidil Haram.

Masjid ini mempunyai nilai sejarah cukup tinggi. Nabi Muhammad SAW  telah menyuruh Abdurrahman bin Abu Bakar untuk  pergi  bersama saudaranya  Ummul Mu’minin Aisyah radhiyanllahu Anhuma  ke   Tan'im, agar berumrah darinya. Itu pada waktu Haji wada tahun 10 H, maka  Masjid ini dikenal dengan sebutan masjid Aisyah radhiyallahu anhuma.  

Guna memulai ihram umrah itulah, Nabi Muhammad SAW menyuruh Aisyah RA berangkat ke Tan'im dan memulai ihramnya dari lokasi tersebut. Masjid yang kini berdiri megah dengan fasilitas kamar mandi,  air conditioner , tempat wudhu mewah, serta air minum dingin tersebut tetaplah bernama resmi Masjid Tan'im.

Posisi Masjid Tan'im yang berada di pinggir jalan antara Makkah dan Madinah menjadikan masjid itu merupakan salah satu  miqat paling ramai. Bagi jamaah yang hendak mengambil  miqat di sini, sebelum berangkat, sebaiknya sudah menggunakan pakaian ihram di Makkah. Masjid Tan'im juga merupakan batas Tanah Suci yang paling dekat dengan Masjidil Haram.

Dibangun pertama kalinya ole Muhammad bin Assyafiie,  kemudian diperbaharui  beberapa kali, terakhir di masa Khadimul Haramain Raja Fahd rahimahullah.   Luas masjid ini  mencapai 6000 M2,  memiliki 2 menara dan satu kubah besar.   Masjid ini  dapat menampung 15.000 jemaah,  luas keseluruhannya termasuk tempat wudhu, mandi , ruang mengenakan ikhram dan tempat parkir   adalah 84.000 M2. 

2.       Masjid Baiat
 
Masjid Baiat
Masjid  ini dibangun oleh Abu Ja’far al Manshur  pada tahun 144 H/ 761 M di tempat pelaksanaan baitul aqobah pertama dan kedua  antara Nabi shallallahu alaihi wa salam dan kaum  Anshar sebelum hijrah ke Madinah.  

Saat   pembangunan Jamarat di tahun 2006, buldozer yang melakukan pengerukan tanah menyentuh batu yang sangat keras. Anehnya, batu itu tidak bisa dihancurkan, bahkan sampai memakan waktu seminggu untuk menghancurkan batu berwarna krem tersebut.  Namun, setelah diteliti, ternyata batu tersebut merupakan bekas bangunan masjid. 

Kerasnya bahan bangunan masjid tersebut,  tidak  ada   alat berat yang mampu menghancurkannya. Akhirnya masjid itu dibiarkan seperti apa adanya.   Bangunan masjid  ini kuno dan antik, menurut pakar arkeologi dan ahli sejarah, masjid ini adalah Masjid Baiat  atau Masjid Al Baiat Al aqabah.  Sampai saat ini masjid ini tidak difungsikan sebagaimana masjid pada umumnya, hanya sebagai tempat berziarah.

 Masjid ini berbentuk persegi panjang   15 X 25 m dengan luas seluruhnya 375 M2, meliputi dua koridor. Masjid yang  dulu  terpendam ini,  hanya diketahui kalangan terbatas karena letaknya terpencil. Bangunannya yang kuno berwarna krem dan dikelilingi pagar besi berwarna hitam dan digembok.  Pengunjung masih  bisa melihat kondisi dari luar atau melongok sebagian ruangan dari jendelanya yang memang dibiarkan terbuka. 

3.       Masjid Ja’ronah
 
Masjid Ja'ronah
Masjid  Ja’ronah terletak dibagian timur laut kota Makkah, dari arah jalan Thaif  berjarak 9,5 km. Sementara  dari Masjidil Haram  berjalan 22 km.  Sebelum menjadi masjid, tempat ini hanya sebuah perkampungan yang bernama Wadi Saraf yang sepi. Tidak ada apa pun selain sebuah sumur. Tempat ini beberapa kali dijadikan lokasi miqat oleh Rasul. Untuk mengingat  kejadian tersebut,  maka dibuatlah sebuah masjid.

Menurut sejarah, Ja'ronah   beberapa kali dikunjungi Rasulullah bersama umat muslim setelah perjalanan panjang. Setelah Perang Hunain, Rasul bersama pejuang Islam lain berkunjung ke masjid ini karena persediaan air habis. Sementara  di sana tidak terdapat sumur, Rasul memukulkan tongkatnya lalu keluarlah air. Kaum musyrikin yang mengetahui  keberadaan sumur tersebut,   segera menebar racun dalam sumur air  tersebut. 

Atas petunjuk Allah, Rasul pun tahu niat jahat kaum musyrikin. Dengan mukjizatnya, Rasul pun meludahi sumur tersebut. Seketika air sumur yang tadinya beracun menjadi tawar. Bahkan, sumur ini bisa untuk menyembuhkan penyakit kulit.   Untuk mencegah syirik atau perbuatan menyekutukan Allah,  sumur ini telah ditutup oleh pemerintah Arab Saudi.

4.       Masjid Syajarah  
 
Masjid Syajarah

Masjid Syajarah terletak  di daerah Hajon berhadapan dengan Masjid Jin dan berjarak 700 m dari Masjidil Haram.  Asal usul masjid Syajarah (Masjid Pohon),  terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW. Dikisahkan dulu  Nabi  Muhammad SAW,  memanggil sebuah pohon yang terletak di masjid (sekarang). Lalu pohon tersebut  tercabut dari bumi , untuk memenuhi panggilan Nabi  hingga berada di depannya. Kemudian Nabi Saw menyuruhnya  kembali, maka pohon itu pun kembali ke tempat asal.    

Masjid ini diperbaharui di masa Khadimul Haramain Raja Fahd  rahimahullah pada tahun 1420 H.  Pemerintah Arab Saudi  melestarikan masjid  Syajarah, sebagai warisan budaya mengenang salah satu mukjizat Nabi  SAW yang bisa berdialok dengan jin dan pohon, kita kunjungi agar menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

5.       Masjid Jin
Masjid Jin

Masjid  Jin  terletak di kampung Ma’la dan tidak jauh dari pemakaman kaum muslim. Masjid Al-Jin sering juga dikenal dengan nama Masjid al-Bai’ah, yang berjarak   900 m  di sebelah utara Masjidil Haram.  memiliki. Bangunannya   bertingkat dua dan didominasi dengan warna abu abu, yang memiliki  luas sekitar 20×10 meter.   

Menurut  sejarah   ada kisah yang terjadi di tahun kesepuluh kenabian Rasulullah. Saat itu beliau bersama para sahabat yang hendak pulang dari Thaif melaksanakan salat Subuh di tempat itu.

Pada  kesempatan itu, Rasulullah melantunkan ayat-ayat Alquran Surat Ar-Rahman yang diperdengarkan kepada para sahabat.  Saat itu, serombongan Jin yang sedang menuju Tihamah, terpukau dari makna Surat Ar-Rahman tersebut. Para Jin  yang  berjumlah sembilan itu pun menyatakan keislamannya,  dan berbaiat kepada Rasulullah.   Para jin itu berasal dari daerah yang berada di antara Suriah dan Iraq,  Peristiwa itu diabadikan dalam Alquran, Surat Al-Ahqaf, ayat 29 hingga 32:

6.       Masjid Ijabah
 
Masjid Ijabah
Hampir semua masjid yang  berada di Arab Saudi, khususnya di Makkah dan Madinah, diberi nama sesuai dengan kejadian yang dialami Rasul.  Salah satunya adalah Masjid Al Ijabah yang berlokasi di kampong Ma’abidah, sebelah utara  masjid  Raja Abdul Aziz dan di timur laut Masjidil Haram.

Asal usul nama sebuah masjid di Arab Saudi memang selalu menarik untuk diketahui. Salah satunya adalah Masjid Al Ijabah.  Menurut sejarah, dulu di masjid ini Rasul berdoa kepada Allah yang terkait dengan nasib umatnya. Doa tersebut  langsung dijawab saat itu juga dan ada dua doa yang dipanjatkan Rasul. Doa pertama adalah Nabi memohon agar Allah tidak membinasakan umat Muhammad dengan kekeringan dan kelaparan.  Doa kedua, Rasul memohon agar Allah tidak membinasakan umat Muhammad dengan menenggelamkan.  Kedua  doa tersebut   diijabah  Allah. Masjid seluas 1.000 m2 ini, sesuai kejadiannya diberi  nama Ijabah.  

7.       Masjid Raya
 
Masjid Raya
Masjid ini letaknya di sebelah atas Masjidil Haram, tepatnya di kawasan Judriyah.   Dalam bahasa Arab, Ar Rayah berarti bendera. Sejarahnya, saat Nabi Muhammad SAW menaklukkan kota Mekah pada tahun 8 Hijriyah, sempat singgah di sumur ini. Di sana Rasulullah SAW berdiri bersama tentara muslim yang berjumlah sekitar 10.000 dan menancapkan bendera, kemudian salat di tempat tersebut.

Di tempat ini terdapat sumur Jubair bin Muth'im bin Uday bin Naufal. Sumur ini disebut juga sumur al Ulya. Karena letaknya di gang sempit antara masjid dan rumah penduduk, tidak banyak yang tahu keberadaan sumur ini.

Orang pertama yang membangun adalah Abdullah bin Ubaidillah bin Abbas di abad ketiga hijriah.  Mengalami beberapa kali  perbaikan dan terakhir pada masa Khadimul Haramain Raja Fahd bin Abdul Aziz rahimahullah pada tahun 1404 H.

#ODOP  9

28 komentar:

  1. Masyaa Allah, yang namanya mesjid dimanapun tetap indah dan bikin adem yaaa. Semoga kemegahan itu bisa jadikan ummat muslim jadikan mesjid sebagai tempat utama untuk beribadah.

    BalasHapus
  2. Subhanalloh, Masya Allah, namanya rumah Allah maka kharismanya selalu berbeda dengan bangunan lainnya. Selama ini aku cuma tahu beberapa masjid saja, ternyata ada banyak juga dan semua punya keistimewaan masing2. Jadi pengin banget ke sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya..masjid.itu dimana ada indah dipandang & menentramkan buat ibadah. Aamiin yra, semoga diijabah doanya

      Hapus
  3. Masya Allah
    Terkagum-kagum dengan masjidnya saya..
    Semoga satu hari nanti bisa mengunjungi dan mengenang sejarahnya.

    BalasHapus
  4. Masya Allah, masjid-masjid yang menyimpan banyak sejarah. Semoga ada rezeki untuk bisa berkunjung ke sana.

    BalasHapus
  5. Masjid memang selalu membuat kita tenang. Memang unik masjid di makkhah shg peristiwa yg terjadi di masjid Jin
    diabadikan dalam Alquran, Surat Al-Ahqaf, ayat 29-32

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba Liesdiana, masjid tersebut dibuat sesuai s3jarah yg mengikutinya untuk diambil.hikmahnya.

      Hapus
  6. Ya Allah, jadi kangen banget pengen ke sana lagi. Jadi inget ambil miqot di masjid Jaro'nah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba..waktu berhaji, sampai puas tiap hari miqot ke sana karena dekat dg hotel saya. Semoga bisa kembali ke sana ya Mba

      Hapus
  7. Bagus yaah, masjid²nya masih terawat dan dilengkapi fasilitas yg bersih. Apalagi ada peristiwa sejarah di zaman Rasulullah saw. Makasih sharingnya Bun...

    BalasHapus
  8. Masha Allah, semua masjidnya bersejarah. Selamanya ini saya fokusnya pda masjidnya Haram, masjidnya Nabawi, dan masjid Quba saja. Kurang memperhatikan masjid yg lain. Terima kasih infonya. Berharap bisa ke Sana suatu saat nanti, aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo Umroh memang ga semua bisa dikunjungi, tp.klo berhaji inshaa Allah dpt banyak maajid bersejarah yg bisa kita kunjungi. Aamiin yra. 8nshaa Allah diijabah Mba

      Hapus
  9. Wah mba aku baru tahu ada masjid namanyanya masjid Jin. Aduhhh kapan ya bisa naik haji dan jalan-jalan ke mesjid itu 😃

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh gitu ya Mba? Ada sejahrah kan, belum pernah dengar ya.
      Aamiub yra. In shaa Allah diijabah Allah doanya.

      Hapus
  10. Kapaan ya aku bisa ke sana dan melihat masjid2 ini secara langsung? Huhuhu semoga dikasih rezeki biar bisa ke sana aah.. Daftar haji kebagian masih 15 tahun lagi soalnya 😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar Mba, in shaa Allah akan sampai disana. Apalagi klo berhaji, banyak waktu untuk bisa mengunjungi masjid2 tsb

      Hapus
  11. Indah-indah ya Bun, masjidnya. Semoga ibadahnya makin kusyuk ya... amin

    BalasHapus
  12. Takjub ya Allah...masjidnya megah dan penuh sejarah. Hmmm kpn ya saya bisa ke rumah Allah? Smoga ada rejeki, Aamiin
    ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba. Aamii yra. In shaa Allah doanya diijabah Allah

      Hapus
  13. Semoga suatu saat bisa melihatnya secara langsung, Bun. Doakan saya, yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin yra. In shaa Allah Mba Enni akan diundang Allah kesana.

      Hapus
  14. Masya Allaah. Sungguh mengagumkan sejarah mesjid2 ini ya, Bun. Semoga suatu saat Allah izinkan kaki ini untuk menjejak di sana. Aamiin.

    BalasHapus
  15. Aamiin yra. In shaa Allah doanya diija ah Allah Mba.

    BalasHapus