Rabu, 18 Januari 2017

Mencari Nafkah itu adalahh SEDEKAH






Fenomena  yang terjadi sekarang,  semakin banyak perempuan yang bekerja. Para perempuan muda mengejar karier seusai menyelesaikan kuliahnya, bahkan  banyak yang lulusan  SMA ikut mengadu nasib meraih pekerjaan.  Semua itu terjadi  karena  peluang terbuka luas di masa  kini. 

Tidak sedikit  para emak yang menjalani  peran ganda,   tetap bekerja diluar rumah   dan menjadi ibu rumah tangga.   Berbagai  alasan dikemukakan  dalam mengambil keputusan untuk tetap berkarier dan salah satunya  untuk membantu penghasilan  suami dan  ga sedikit yang ikhlas  menjadi tulang punggung   keluarga tanpa syarat apapun.

Di Negara Paman Sam,  menurut analisis terbaru dari Pew Research Center, ibu bekerja saat ini berjumlah 40 persen dari seluruh ibu rumah tangga di Amerika Serikat dengan anak yang masih di bawah usia 18 tahun. Sementara di Indonesia   pekerja perempuan berjumlah  38,23 persen dari total pekerja di Indonesia.  

Sementara dari sektor non formal banyak emak-emak yang ikut mencari penghasilan  dari rumah, dengan berbisnis.  Hal itu dilakukan  tentu  dengan berbagai alas an juga, seperti: untuk mencari tambahan  uang belanja, mengisi waktu luang, biar punya uang sendiri dan semua itu bermuara untuk membantu  suami dalam memenuhii kebutuhan rumah tangga. Semua sah sah saja, karena  nawaitunya   untuk mensejahterakan  anggota keluarga dengan sadar dan ikhlas, saling bahu membahu dengan pasangan. Dalam benak para emak udah lupa tuh kalau pencari nafkah adalah suami, pokoknya bagaimana  keluarga ini bisa terpenuhi kebutuhannya dengan segala kerja keras.

Memang  suami adalah pencari nafkah utama bagi keluarga, tapi berapapun hasilnya seorang istri wajib mensyukurinya  dan harus pandai-pandai mengaturnya. Allah berfirman;

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka (An-Nisaa: 34).  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. Seorang suami memberi nafkah kepada istri dan anak-anak  merupakan sedekah [HR Ibnu Majah, 1739].

Aku salut sama para emak yang rela pergi jauh meninggalkan keluarga untuk mencari penghidupan yang lebih baik, bahkan  itu dilakukan oleh emak yang kadang  dengan pendidikan  seadanya.  Ini lah para emak pejuang sejati yang berani tampil  untuk menggantikan posisi suami sebagai  pencari nafkah. Pastinya si suami bukan ga punya penghasilan, tapi mereka berjuang bersama untuk mewujudkan mimpinya sesuai komitmen bersama.  Daaaan…..hebatnya si emak ga membusungkan dada, hanya karena dia yang  menjadi pencari nafkah utama dan juga ga mentang-mentang karena sebagai pencari nafkah.

Tapiiiii….. ada loh emak yang  ngerasa  bête karena  penghasilannya lah yang menjadi  penopang utama. Bukan suami ga punya kerja tapi si istri ga mau menerima kenyataan kalau  penghasilan   suaminya 
kecil. Yaaach…atur aja semampunya, kalau ga bisa ya salah istrilah karena ga bersyukur dengan rejeki suaminya.  Hal-hal begini yang bisa melahirkan suami jadi nekad jadi gelap mata, akhirnya menghalalkan segala cara. Emang mau makan dari hasil yang ga halal?......hehehehe. Inget loh   mak,  hasil yang kita dapatkan  yang dipakai  untuk memenuhi kebutuhan keluarga adalah sedekah. Siapa yang ga tau pahala sedekah disisi Allah?........ ..So…..

Selasa, 17 Januari 2017

INDAHNYA KEBERSAMAAN DALAM IKATAN TALI SILATURAHMI





Saat lagi  ngumpulin  foto-foto  kegiatan untuk tabloid PERWOSI  terbaru, bikin bapeeer abiiiz……..  melihat kebersamaan kita yang begitu indah. Apalagi purnatugas udah diambang mata, oooh….bikin brebes mili. Semoga kita  kebersamaan ini tidak berlalu saat purnatugas nanti.

Sebagai mahluk sosial kita  pasti membutuhkan orang lain dalam kehidupan sehari-hari & pastinya kita ga bisa hidup sendiri.  Bahkan  agama menyuruh umatnya untuk memperbanyak  bersilaturahmi, karena silaturahmi merupakan ibadah yang sangat mulia.

Hampir dua belas tahun  kita bersama merajut & menjalin kebersamaan, saling bahu membahu  dalam melaksanakan  kegiatan untuk kemajuan kaum perempuan Indonesia. Walau terlihat kecil apa yang telah kita lakukan, tapi  itu jauh lebih baik dari pada tidak berbuat apa-apa.

Pasang surut kebersamaan dengan  adanya pergantian tidak pernah  menyurutkan langkah kita untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi kaum perempuan. Mulai dengan mengadakan seminar untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang kesehatan  kaum perempuan dan keluarga, kini kita juga mengajak anak-anak tingkat sekolah dasar untuk sadar pada kesehatan dengan penyuluhan  tentang Obesitas di sekolah-sekolah serta   dua tahun lalu meluncurkan Senam Bugar Anak Indonesia (SBAI)  yang dikhusukan bagi anak-anak mulai tingkat SD & SMP, bahkan  dapat  dilakukan  begi murid  SMA.  Senam tersebut telah di sosialisasi ke 34 propinsi dan telah melakukan pelatihan bagi guru-guru sekolah dasar & SMP di seluruh Indonesia.

Senam Bugar Anak Indonesia kan menggelar “Lomba SBAI Tingkat Nasional” pada  tahun ini, tepatnya tanggal 21-22 Agustus 2017 di Jakarta untuk memperebutkan “Piala Ibu Negara, Ibu Iriana Joko Widodo”.  Berminat?.....tunggu  pemberitahuan selanjutnya.

Kami adalah Pengurus Pusat PERWOSI (Persatuan Wanita lahraga Indonesia) yang merupakan Badan Fungsional KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Pusat yang berdiri  sejak 20 Mei 1967.  Kami adalah sekumpulan ibu-ibu yang mempunyai Visi & Misi yang sama, bersama-sama melaksanakan tugas untuk kepentingan kaum perempuan. Jalinan bekersamaan kami begitu kuat, lekat & indah dalam segala keadaan.  Hanya satu tekad kami, memberikan sedikit  sumbangsih kami untuk para perempuan Indonesia agar  menjadikan “Olahraga sebagai gaya hidup, sehingga tercipta keluarga yang sehat & bugar.”

Kami memang  tidak muda lagi, untuk itu  kebersamaan antar kami dalam bersilaturahmi  selalu kita jaga. Karena dengan bersilaturahmi  kita dilapangkan rejekinya & In Sya Allah  panjang umur (“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.” (H.R Bukhari). Semoga bermanfaat.



  

Senin, 09 Januari 2017

JALAN JALAN GA HARUS MAHAL





Memanfaatkan liburan  natal yang lalu, aku  ngajak jalan-jalan cucu. Memang aku udah  janji mau ngajak naik busway dan  Intinya sih mau  berkeliling Jakarta.  Bayangin  bisa keliling Jakarta hanya dengan uang Rp. 3.500,- atau nyambangin wisata  yang ada di Ibu Kota NKRI ini dengan gratiiiiiis.  

Ternyata  dari lokasi yang ga jauh dari rumah  kita naik busway, tapi  karena liburan  penumpang busway yaaa…..anak-anak & emak-emak yang  punya niat sama dengan akuh.   Yoo…. wis   tuh  krucil  saking senengnya  pada  ga mau duduk.  Di busway maunya pada  wara wiri, padahal jalan aja blom jejeg….hahahaha.   Pokoknya rempong  tapi seruuuu….trus  maunya pegangan gelang-gelang yang untuk pegangan kalau panumpang berdiri, jadi glantungan gitu eeen…dia pada ketawa seneng. 


Jadi inget waktu anak pertama aku ajak naik bus, dulu bus patas. Kalau ada penumpang naik, dia keliatan bingung & akhirnya dia teriak  “Pak sopir, jangan naikin orang terus dong jadi penuh busnya.” Penumpang bus pada ketawa dan si sopir ngakak, sambil bilang “siap bos.”…hehehehee…..

Dari tangerang kita naik busway dengan rute Poris-Bunderan Senayan & transit di Gelora Bung Karno, trus nyambung yang ke kota. Kita turun di shelter Monas, letaknya persis di seberang Musium Gajah. Ngantrilah kita untuk naik bus wisata menuju Kota Tua, nunggu hanya 10 menit bus wisata tingkat datang.  Waaah….kita langsung naik ke lantai atas  setelah mendapat karcis dari mas kondektur, daaaan…krucil  wara wiri dilantai bus sambil melihat ke luar jendera.  Rute pertama bus wisata yang kita naiki  dari Monas- Harmoni-Pasar baru- Masjid Istiqlal, kita transit untuk naik menuju Kota Tua.

 Yuhuuuuu……bus wisata kedua yang kita tumpangi menuju Kota Tua dan rute yang dilalui dari Masjid Istiqlal-Harmoni-Gedung Arsip dan terakhir Kota Tua. Mba Kondekturnya ramah & cantik, ga seperti Mas Kondektur bus yang pertama…jutek bingit.  Akhirnya kita mendarat di Kota Tua, karena hari libur pelataran penuh dengan pengunjung. Namun krucil masih bisa berlarian, dan Laeka b’gaya  kayang saat difoto. Dia bilang “Eyaaang….pegangin tangan aku…”…hahahha…anak sekarang, masih pentil udah pinter gaya.

Musiumnya tutup, tapi pengunjung bisa  bersepeda  sewaan yang berwarna warni. Uang sewa Rp. 20.000 sekali sewa atau befoto ria dengan cewek  yang berdandan ala noni-noni belanda, lengkap dengan payung rendanya. Pedagang asongan & kaki lima  juga ikut meramaikan arena Kota Tua.  Puas  main disana dan perut juga udah  protes minta diisi, kita  berkeliling melihat  resto yang ada tapi semua penuh.  Begitu juga dengan   toilet hanya ada satu dan bersatu dengan musholah,  pengap banget tempatnya.


Kita memutuskan kembali dengan   busway & isi perut dulu di sarinah, lalu kembali ke monas untuk main di taman. Tapi ternyata Monas dan Musium setiap hari senin ternyata tutup, tapi ga ada keterangan peraturan itu. Akhirnya aku masuk ke kantor polisi yang dekat situ & meminta penjelasan, ternyata setiap senin semua obyek wisata yang dikelola  Provinsi DKI   Jakarta tutup, karena untuk perawatan. Catet ya!!!......Kasian pengunjung dari daerah, hanya pasrah berdiri di depan pintu gerbang yang tertutup.

Akhirnya kita putuskan menuju Taman Menteng…cuuus….krucil seneng bisa  manjat, main prosotan, ayunan dan  berlarian di taman tersebut yang makin sore makin penuh. Ini mungkin salah satu Ruang Publik Terbuka  Ramah Anak yang merupakan taman bermain anak, lengkap dengan fasilitas permainan bahkan ada yang dilengkapi dengan perpustakaan.  Sampai disini jalan-jalan liburan kita, yuuuk  mari pulang.
Jalan-jalan ternyata ga selalu harus mahal, ongkos jalan lebih murah dari ongkos kita maksi. Bagi siapa saja yang  mau mencoba naik bus wisata gratis, asal anda naik dari halte bus wisata di Jakarta silakan coba. 

Bus Wisata mempunyai 3 rute yaitu :  History of Jakarta melayani pelanggan menuju museum dan lokasi-lokasi bersejarah, lalu Shopping Experience/Jakarta Modern yang merupakan tempat-tempat belanja di Jakarta  dan  Art and Culinary   yang khusus  ke tempat-tempat kuliner, seperti  Balai Kota, Pecenongan dan Kota Tua.  

Waktu operasi Bus Wisata ini, Senin-Sabtu pukul 09.00-17.00 WIB. Hari Minggu mulai pukul 12.00-20.00 WIB dan khusus bus wisata Art & Culinary beroperasi hari sabtu pk. 17.00-23.00 WIB. Bus ini gratis bagi siapa saja yang akan city tour di Jakarta & setiap penumpang akan diberikan karcis oleh petugas. Bus ini adalah bus tingkat yang terdiri dari 69 kursi, ber AC yang nyaman bagi penggunanya. Menurut info Provinsi  DKI Jakarta saat ini memiliki 22 unit hasil sumbangan dari beberapa perusahaan.

Program ini  untuk mendorong wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia, yang  bertujuan   memberikan kemudahan bagi  wisatawan atau pun masyarakat  di Jakarta untuk menikmati keindahan dan kemacetan kota Jakarta ini. Pengemudinya semua wanita loh dan cantik-cantik.

Rute & Jalur Halte Pemberhentian Bus City Tour Jakarta
Halte Bundaran  Hotel Indonesia – Halte Museum Nasional – Halte Pecenongan – Halte Pasar Baru – Halte Masjid Istiqlal – Halte Monas 1 – Halte Monas 2 – Halte Balai Kota – Halte Sarinah.
Halte Masjid Istiqlal (Monas 1) -  Harmoni- Gedung Arsip – Kota Tua dan ada baiknya sebelum naik, sebelum naik ada baiknya  Anda bertanya kemana tujuan bus tersebut.
Liburan ga selalu mahal dan anak-anak juga seneng,  Anda mau coba?.... monggo siapa aja boleh naik bus wisata gratis tapi harus di Jakarta….hehhehehe

Melawan Kantuk

                                                               Si merah, lappy setiaku





Rencana atau bahasa  kerennya resolusi menulis tahun 2017  pengen  bingit  buku soloku segera terbit, sebelum  waktu ijab kobul anakku berlangsung tahun ini. Yaa….Allah kabulkanlah doaku….Aaamiiin yra.   Buku itu akan menjadi  kado istimewa  pernikahan anakku  yaaa….Rabb…., karena   Aku menulis buku  tersebut  untuk panduan    anak-anak ku   dalam bertingkah laku kepada orangtua, mertua & mengurus rumahtangganya.

Dapat menyelesaikan buku ke dua yang sedang aku kumpulkan bahan-bahan pendukungnya dan lanjut dengan buku ketiga yang lagi dicicil outlinenya. Mimpinya calon buku ku segera dilamar  penerbit dan berjejer di pajang di toko buku…oooh…..indahnya. 

Resolusi lainnya dapat penghasilan dari blog,  juga tulisan yang semakin baik dan bisa tembus media lagi seperti waktu duluuuuu……. Ga mau  kalah  sama Mba Indari yang tahun ini akan nulis 100 buku, tapi emang akuh sapa kok dipadane karo Mba Indari?. Mimpi kale yeee…..hehehehe,  tapi virus semangatnya yang mau akuh tiru. Moga-moga juga terkabul…aaamiiin..

Mau rajin nangkepin ide  yang bersliweran  di otak  kalau lagi oprek di dapur. Biasanya diinget-inget dulu, selesai urusan dapur langsung mantengin si merah lappy kesayanganku. Tapi yang bisa dicatat hanya sedikit, selebihnya udah raib atau matanya udah lengket  ga bisa diajak kompromi.  Kasian lappyku yang udah setia menunggu tapi dianggurin, padahal itu duduk manis dimeja kerja.  Kalau ngetik di meja kecil yang di atas tempat tidur, haduuuuh….bisa lebih parah. Yang ada lappy udah berpindah ke atas meja dan kaget  karena  udah denger azan subuh berkumandang….wkwkwkwkwkw.

Sebenarnya melawan  kantuk itulah target  utama  dan aku harus B I S A!!!. Gimana mau nulis 100 buku, kalau mata ajah ga bisa diajak kompromi dan akhirnya ide yang udah bersliweran lenyap tanpa bekas. Bukan ga boleh merem, tapi paling ga sesudah nyatat tuh ide yang udah sudi mampir di otak emak enih. Hayoooo…..mak, lawaaaan. Cemunguuuuut……, jangan kalah sama yang muda dunk!!!!.  H A R U S B I S A..!!!!!!!!.....
#ALUMNI_SEKOLAHPEREMPUAN