Minggu, 30 Juli 2023

BEHIND THE SCENE MENULIS BUKU

 

BEHIND THE SCENE  MENULIS BUKU

 

 

Reuni All Crew MZ dalam rekaman dlm camera

 Awalnya buku ini adalah pesanan seseorang, yang meminta dibuatkan dalam rangka mengenang 50 tahun perjalan awak kabin Merpati. Namun sayang, setelah dammi jadi dia tidak mau betanggung jawab dengan semua  biaya yang harus dikeluarkan. Biaya design yang tentunya tidak murah dan ongkos wara-wiri  ke beberapa nara sumber. Waktu satu tahun terbuang tanpa menghasilkan apa-apa, selain rasa lelah & sesal yang merasa dilecehkan.  Yaa..sudahlah, itu resiko yang harus  diterima kalau  hanya  menggunakan modal kepercayaan saja. 

Setelah terbengkalai  selama 2 tahun, ada seseorang yang begitu kuat menyemangati untuk  dilanjutkan pembuatan buku tersebut.   Setelah  dipikir-pikir benar juga, toh ini karya asli yang aku tulis sendiri. Masalah biaya dipikirkan belakangan. Mulailah aku bergerilya kembali mencari data  tambahan dan mencari kontak perwakilan tiap course. Kebetulan juga ada moment bagus. Alhamdulillah…ternyata banyak yang mendukung, salah satunya Alm. Capt. Rafdi dan Alm. Mas Roni. Keduanya menjadi nara sumber  luar biasa, juga kesediaan DZ  saat itu yang bersedia menuliskan kata sambutannya. Bahkan Alm. Capt. Rafdi, mengajak saya untuk menulis buku sejarah Merpati bersamanya.

Cover  Depan & Belakang Buku
 

Menulis buku tentang  “Perjalanan Awak Kabin Merpati” ini memang tidak mudah.  2 tahun mencari data tanpa kenal lelah, ditahun awal  aku tidak tau harus mulai dari mana.  Dengan bantuan WA, akhirnya  sedikit demi sedikit dapat mengais informasi dan nomor kontak  teman-teman. Masalah lain timbul,  ternyata tidak semua yang dikontak mau membuka mulut,  ada pula yang menjawab tidak inget atau tanya  kepada yang lain saja.

Baiklah, sebagai orang yang pernah menjadi jurnalis majalah internal  perusahaan, walau pendidikannya dibiayai perusahaan.  Aku mulai menggunakan jurus-jurus  jurnalis  untuk mencari data, sedikit demi sedikit  mulai terkuak.  Data masa awal-awal  penerimaan awak kabin dan lainnya sudah ada, walau memang tidak lengkap. Data-data baru masih terus digali, maklum arsip kantor sudah tidak tau dimana  rimbanya, bahkan bertanya kepada teman yang merecord pergerakan perubahan pun mengatakan tidak inget. Alhamdulillah nara sumber berikutnya juga luar biasa membantu,  adalah  Mba Herning yang ingatannya tentang  masa-masa  terbang  begitu luar biasa.

Sekilas Sejarah MZ
 

Pelan tapi pasti, sedikit demi sedikit teman-teman banyak yang membuka diri untuk membantu. Bahkan saya kebanjiran foto-foto kenangan, alhamdulillah. Terima kasih kepada Mba/ Mas Senior, juga adik-adik yunior atas bantuan informasi  dan data yang diberikan. Namun  beribu maaf, karena tidak semua foto bisa dimasukan. Jadi foto-foto yang mewakili dan sesuai dengan kontens, yang dipilih  oleh design grafisnya.  Disamping itu juga untuk menekan harga buku, makin banyak jumlah halaman akan makin tinggi harga bukunya.   Memang tidak semua foto yang ditampilkan dalam kondisi bagus, karena foto lama yang difoto ulang tentu hasilnya kurang memuaskan saat  dicetak pada sebuah buku. Itu pun foto-foto yang ada sudah dilakukan perbaikan, agar terlihat lebih bagus.

Ada kejadian yang membuat saya terpacu untuk segera menyelesaikan buku tersebut. Kejadian ini hanya saya ceritakan kepada Mba Herning, karena sudah tidak kuat menahan sesak  haru di dada. Jadi saya bermimpi  bertemu Alm. Capt Rafdi dan beliau mengatakan, “Buku itu harus jadi Boy, itu salah satu sejarah Merpati. Sayang aku sudah ga bisa ikut baca.”  Dan mimpi itu sampai terjadi 2 kali.

Mba Herning pun makin menguatkan dengan menjawab japrian saya, “Yaa…Allah Capt. Rafdi masih memantau terbitnya buku sejarah itu. go ahead Sriboy, aku juga mendukungnya.”

Pada saat saya wawancari, Alm.  disamping mengajak  ikut  membuat buku sejarah MZ,  juga mengatakan selesai ini, kamu bikin sejarah pilot MZ.  Saya hanya menanggapi dengan senyum saat itu.

Perjalanan Awak Kabin 1-34
 

Alhamdulillah…akhirnya buku ini dapat diselesaikan dengan baik, walau mungkin hasilnya kurang memuaskan sebagian orang. Namun  menurut saya, buku ini  cukup dapat mewakili dalam mengenang sepenggal perjalanan  hidup sebagai kabin crew dan juga kenang-kenangan akan perjalanan sebuah Perusahaan Penerbangan BUMN yang pernah ikut membangun NKRI tercinta.

Saya juga tidak memasang target yang muluk-muluk untuk penjualan buku tersebut, tapi alhamdulillah ternyata  mendapat  apresiasi yang luar biasa. Penjualannya pun  jauh melebihi target yang ditetapkan.  Saya juga berterima kasih kepada  penerbit yang bisa memberi harga cetak dibawah harga normal, karena harga pertemanan.  Jalan terjal yang dilalui dalam menggarap buku ini, ternyata banyak orang baik yang membantu dengan tulus dan ikhlas. Sehingga Allah beri kemudahan yang luar biasa.

Terima kasih juga untuk  support dan apresiasi  teman-teman, baik saat membuat dan setelah membaca buku tersebut.  Ada moment terharu saat menulisnya, sampai brebes mili. Buku tersebut saya buat dengan rasa. Rasa cinta, rasa  kasih, rasa memiliki dan eratnya  kebersamaan  dalam tugas pada  sepenggal  perjalanan panjang sebuah kehidupan. Masa itu tidak akan pernah kembali, tapi menjadi kenangan indah yang tak akan lekang oleh waktu.

Saya hanya berharap, buku tersebut dapat bermanfaat bagi pembacanya dan sekali lagi mohon maaf bila ada yang kurang berkenan. Buku tersebut adalah buku solo ke dua yang saya tulis, sebelumnya ada lebih dari 60 buku antalogi hasil karya  kolaborasi dengan  teman-teman penulis.  Saya juga masih  ada  sedkit persediaan  bagi yang berminat memiliki buku tersebut. 

Seragam yg pernah digunakan awak kabin MZ
 

Terima kasih juga kepada teman-teman SMP dan SMA yang begitu besar antusiasnya,  untuk memiliki buku tersebut. Masya Allah…..sebenarnya saya tidak pernah menyangka akan mendapat sambutan yang luar biasa untuk buku ini.  Saya akan memasukan  luapan, saran dan complain pada isi buku ini.

 

KOMENTAR  YANG MASUK

Komentar awal yang tercantum dihalaman belakang buku :

1.      “Buku yang mengingatkan kembali perjalanan hidup saya sebagai penerbang di Merpati Nusantara Airlines. Kenangan pada masa itu indah sekali dan akan terbawa sampai akhir hayat.” (Capt. Aditya Suryadarma, CO.13 Curug). Akhirnya terbitlah sebuah buku yang mengungkap sejarah Merpati Nusantara Ailines dan para Awak Kabinnya, yg ditulis oleh Srie Ningsih (FB Capt. Aditya).

2.   Kenangan itu tidak akan pupus dimakan waktu, bahwa kita pernah punya sayap. Yang kokoh menembus langit, melintasi mimpi, dalam  balutan seragam seorang pramugari Merpati Nusantara Airlines.

Langkah awal yang indah, menapaki dunia remaja yang penuh warna.  Padahal sudah setengah abad yang lalu, tapi sering melintas begitu saja, sepertinya baru kemarin.  Terlalu terpateri di relung hati, hari-hari penuh perjuangan yang meletihkan di antara senyum di saat menghadapi penumpang.  Juga di antara gelak sesama crew, saling menyemangati, dan saling keterikatan di saat tugas terbang bersama menghilangkan semua kepenatan.

Saat ini Merpati Nusantara Airlines sudah kehilangan sayap. Tapi masa lalu telah terukir dengan tinta emas di setiap relung hati para mantan pramugarinya. Tetap bahagia dan bangga pernah dimiliki dan memilikinya.

“Srie Ningsih  mengemas semua kenangan dalam buku ini, Merpati Nusantara Airlines yang pernah ada dalam lembaran hidup kita secara lengkap. Membacanya akan mengupas kembali masa lalu dengan sejuta kenangan indah yang tak terlupakan. Membuat kita tersenyum dan bahagia”  (Tika Wisnu, ex CO 4).

3.   “Buku ini mengobarkan kembali, sejarah dan kenangan yang terukir indah  sebagai penerbang Merpati.” (Capt. JT. Sutanta).

4.   “Perjalanan, kenangan yang tersimpan dalam benak sebagai seorang pramugari, tertuang dalam sebuah buku yang bisa kita buka kapanpun.” (Utie LW, ex CO 16).

Silaturahmi
 

5.  “Ningsih, saya mau beli buku tentang Perjalanan Pramugari. Bagaimana caranya dan transfer kemana?”  (Mba Dewi Smith, ex CO 1 di Houston)

6.       Bahagiaaaaa…..buka paket bukunya. Mau aku bawa nginap ke rumah anak cucu (Mba Desita, ex CO 2 di Prancis). Beliau  minta bukunya dikirim langsung ke prancis, yang ongkirnya sebesar  7X harga buku.

7.       Buku sudah sampai dan keren lho (Capt. Arie Susanto)

8.       Sing jelas bukune apik tur enak diwacane. Sehat terus dan sukses yo (Mba Tining, ex CO.2).

9.       Punya aku ga ada apa ya dengan emoti menangis, tak sabar menunggu kirima paketnya tiba (Gauz, ex CO 23)

10.   Terima kasih Mba, bukunya bagus banget (Herni, ex CO 29).

11.   Maaf Sri..judul buku perjalanan cabin crew MNA .tapi  yg jd cover krg sesuai semua yunior.. co1 hrsnya jg ada  disisipkan aku mengharap dihargai ex pri co1 yg lulus murni oleh adik  yunior yg buat buku ini..foto ini salah satu jd cover dan yg lain dgn back ground pesawat Twin Otter atau yg back ground pesawat Dacota.. bgmpun co1 cikal bakal ex pri dari MNA yg mengalami suka duka selama terbang detasir 3 bln bergantian di Irian ..terbang dgn pesawat Twin Otter ke pedalaman Irian Jaya..terbang dgn pesawat Dacota keseluruh Indonesia..co1 bnyk jasanya terbang dgn Menhub Frans Seda dan Dir.Ut pa Santoso unt membuka line2 perdana/baru baik domestic maupun internasional.  adik2 yunior masuk dan terbang  keadaan MNA sdh sangat baik ..dan masuk MNA krn tdk memenuhi persyaratan sdh menjd rahasia umum sdh bs ada yg dititip..skl lg maaf ya Sri kl wa aku tdk berkenan..aku mengutarakan kekecewaanku krn kurang dihargai oleh yunior wkt acara reuni slide co1 dan senior lainnya tdk ada..skr dibuku jg dicover tdk ada..

Kl pny foto dgn back ground pesawat twin otter  dan back ground pesawat Dacota ada ex pri co1 lainnya bkn fotoku  aku sangat menghargai. Hrsnya sebelum naik cetak ada penasihat dr co1. Unt diketahui  wkt acara reuni  bnyk komen dr senior ketika melihat sm skl ga ada dislide..(Mba Tetty Partini ex CO 1)

Komentar ini, maaf harus saya jawab, agar tidak rancu:

Maaf Mba Tetty, meletakan foto di cover saya ga memilih itu co berapa tp estitika penempatan yg dikerjakan oleh design grafisnya. Tapi  ada foto Mba Desita CO. 2  & Mba Ellyati CO 3, ga harus CO 1 kan?

Semua course itu punya istimewa masing2 & saya ga menonjolnya satu persatu tp porsinya sama. Klo saya mau, yg lebih pantas course yg memperjuangkan status & kejelasan awak.kabin MZ, yg selama ini dianak tirikan. Mereka berhasil menjadikan awak kabin  berdiri sendiri sebagai *Divisi* dg peningkatan kesejateraan seluruh awak kabin, shg jelas kenaikan pangkatnya, ada cuti melahirkan dll. Tp saya ga tampilkan itu, semua course porsinya sama & saya menghargai semua co yg ada. Sepertinya hanya Mba Tetty yg merasa kurang dihargai, Mba2 co 1 yg lain baik2 saja. Kalau tugas dipedalaman Papua itu adalah tugas yang telah disepakati antara pramugari dan perusahaan, dengan bersedia di tempatkan di mana saja.  Semua awak kabin Merpati  sama, berjuang untuk perusahaan dengan tugas yang ditetapkan perusahaan sesuai pada masanya.

Maaf Mba, ada baiknya  bijak  dalam  bertutur kalau tidak mempunyai data. Tidak perlu  mengatakan, “masuk MNA krn tdk memenuhi persyaratan sdh menjd rahasia umum sdh bs ada yg dititip.”   Sebaiknya  tidak merendahkan orang  lain dan menganggap diri paling hebat.  Banyak teman-teman,  termasuk saya yang  berjuang  sendiri dengan kemampuan  diri  sendiri  mengikuti tes masuk dengan jujur dan lolos. 

Perlu diketahui saya menulis  buku tsb mencari data sendiri selama hampir 2 th lebih, yg mendpt dukungan penuh dr Pak Rafdi & Mas Roni alm. Juga  para senior dan yunior.  Saya menghargai dan berterima kasih kepada  teman-teman, memberikan masukan dan saran.  Silakan saja, hak masing2 orang  mengeluarkan pendapatnya, saya akan menerima dengan lapang dada.  Namun bukan mencari-cari kesalahan, yang  sebenarnya tidak dipahami. Kalau ada konten buku tsb yg mengkriditkan orang lain/ seseorang silakan ditunjukan. Klo hanya masalah foto, itu semua sdh disesuaikan dg materi kontennya yang dikerjakan oleh design grafis. Jd bukan asal meletakan foto tanpa disesuaikan dg isi tulisan.

Maaf bukan bermaksud  sombong, saya  sangat paham   tata tulis sebuah buku/ artikel. Hampir 15 th saya menjadi penulis majalah internal MZ & 12 th menjadi penulis majalah PERWOSI (organisasi olahraga wanita dibawah naungan KONI Pusat). Sejak tahun 2012 mulai menulis buku, secara formal saya penulis yang bersertifikat  sah dari  BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dg mengikuti ujian untuk mendptkannya dan bayar. Saya juga mempunyai  sertifikasi sebagai jurnalis dr  Dewan Press Nasional, setelah lulus pendidikan disana selama 1 tahun. Pada umumnya penulis bekerjasama dengan Editor yang bertindak sebagai pemeriksa PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan Typo. Penulis akan mencari penasehat, dari  nara sumber  yang menguasai  data yang akan ditulis.  Alhamdulillah  saya menguasai materinya dan sudah mendapat masukan dari nara sumber yang kompeten,  yaitu: Alm. Capt. Rafdi, Alm. Mas Roni dan teman2 yang baik hati.

Maaf ini kenapa jadi  nyasar kemana-mana ya?  Pada saat reuni ex crew MZ, saya hanya sebagai koordinator CO 1-9 aja.  Klo Mba  mempertanyakan tayangan waktu reuni, kenapa ga banyak yg ditampilkan foto-fotonya. Silakan  tanyakan langsung ke Sie Acara & Wakil Ketua Panitia.  Kami para  koordinator   hanya menyampaikan foto2 yg diminta panitia  inti atau ke sie acara. Jd jgn menyalahkan saya, krn bukan saya yg mengatur apalagi membuat slidenya. Tolong ini dipahami. Video tampilan saya, itu hsl wawancara dr sie acara yg meminta saya.   Seharusnya  komplain ini disampaikan saat reuni itu selesai Mba, bkn baru sekarang. Mba juga bisa tlp langsung ke panitia kan dan kenapa juga di depan panitia mengatakan semuanya bagus?  Saya jadi tersanjung kalau dikatakan Mba, “bahwa  banyak senior2 yang membicarakan saya saat reuni dan setelahnya.”

“Jgn dikira para senior itu tdk membicarakan ..yg jelas wkt reuny dan setelahnya jd pembicaraan...aku cuma nyampaikan saja agar Sri tau..soal slide ahirnya ketutup  krn berkat capt Ari dan teamnya  acara dan ktemuan dgn seluruh cockpit&cabin crew dan penyajian meals n drinks yg sangat memuaskan membuat kami yg hadir sgt bahagia dan jd pembicaraan ber hr2.” (Mba Tetty P, ex CO 1).

Saya ini bukan siapa-siapa dan ga punya kewenangan apa-apa di Reuni lalu…. Hehehe. Semoga  komplain ttg reuni  ini  bukan karena sentimen pribadi pd saya. 

 


 

Silaturahmi

12.   Bukunya  bagus banget,   ini yang nulis pasti jago (Arin Yahya ex CO 25).

13.   Bagus bukunya bu, jadi  bisa nostalgia zaman  di MZ (Nursindi, ex CO 33).

14.   Keren ih bisa bikin buku. Bukunya dg emoti 3 jempol, walau tidak ada diriku. (Lilis Sofiah, ex CO 23).

15.   Terima kasih Mba,  suka banget bukunya (Anne, ex CO 19).

16.   Tks banyak Jeng Sri Ningsih, buku sudah sampai rumah sekitar 5 menit lalu. Senangya hati ini, smg sukses terus Jeng Ning karirmu sebagai penulis. Aamiin yra. (Indrawani S, ex CO 7).

17.   Riiii…..bukunya bagus dan inspiratif banget nih (Erlina Arif, teman SMP).

18.   Mbaa…kok nama aku ga ada ya, ga dicetak di buku Merpati (Wirdha. Ex CO.13).

“Maaf Wirdha, aku ga apal nama-nama tiap course. Nama2 tersebut didapat dari teman-temanmu CO 13 juga.”

19.   Gue pesan 2 ya, mau ngasih teman yang lain. Biar pada ngerti dunia pramugari (Rudi, teman SMP)

20.   Bu…..beneran  ya  mau bukunya. Liat majalah ini aku jadi mellow (Febri Suzane. Ex CO 24).

21.   Bukunya bagus bu…(Nurmalia, Notaris. Teman dikomunitas nulis).

22.   Yang bertiga dicover depan, aku kok ga ngenalin. Melihat buku ini rasanya pengen terbang lagi sama Srie Ningsih ya. Sweet memory, aku ga galak kan? ( Mba Ellyati, ex CO 3).

23.   Selamat untuk penulisnya Srie Ningsih  (Hera Rasad, Bali).

24.   Saya juga sudah dapat buku tersebut, Merpati tetap dihati walau tinggal nama. Tks. Srie Ningsih (Anita WIdayati, ex CO 11).

25.   Semakin sukses Ningsih ( Ibu Emuti Boy Harahap).

26.   Saya sudah baca draftnya…perasaanku kayak naik rocker coaster…nostalgia yang indah juga menyedihkan. Saya sampai brebes mili (Mba Herning, ex CO 4).

27.   Iyo, aku yo sedih, ana foto bojoku, sedang ikut training course 1 (Capt. Adityawarman S)

28.   Udah gak sabar nih mau mengenang masa remaja yang indah say (Mba Asthy, ex CO 8).

Buku  “Mengenang Perjalanan Awak Kabin Merpati” ini memang jauh dari sempurna, karena keterbatasan data.  Dengan data  yang terbatas,  tapi  cukup  dapat  mengenang sepenggal  perjalanan hidup di masa lalu yang sayang bila dilupakan.  Saya juga mohon maaf, apabila ada yang kurang puas dan kurang berkenan. Terima kasih untuk apresiasi, dukungan dan  sudah berkenan membaca  buku tersebut.  Di blog ini tersedia  kolom  komentar, silakan  bagi  yang berkenan  menympaikan   saran dan masukan.