Mencari tempat training untuk
penulisan tidak semudah sekarang. Apalagi untuk menlis fiksi dan non fiksi,
hanya training sebagai jurnalis yang di dapat. Namun aku nggak mau menyerah
begitu aja & akhirnya dapat training jarak jauh, apalagi belum ada internet
seperti sekarang. Semua materi dan tugas dikirim via pos & kebanyak
materinya tentang menulis cerpen, novel dan artikel. Aku juga banyak belajar
dari buku-buku tentang cara menulis. Alhamdulillah kantor mengirim aku untuk mengikuti training
jurnalis selama bulan di Dewan Press,
kebon Sirih. Seneng banget bisa diajar oleh Yacob Oetama pemilik KOMPAS.
Buku Antalogiku |
Tetiba baca komunitas IIDN di tabloid
Nova, aku langsung mencari dan bisa mendaftar jadi anggotanya, itu terjadi pada
sekitar tahun 2012. Di IIDN lumayan
banyak ilmu yang bisa aku serab & ikut beberapa training dengan biaya
antara Rp. 25.000 s/d Rp. 50.000,- melalui FB, bhkan aku ikut pertemuan yang
mengajarkan cara membuat aneka bros, menyulam dan lainnya. Akhirnya IIDN
membuka “Sekolah Perempuan” yang mengajarkan bagaimana menulis yang benar,
mulai dari menangkap idea sampai bisa menerbitkan buku. Belajar melalui FB
& aku baru bisa ikut sekolah perempuan pada angkatan ke-3. Disini aku baru
mengenal bagaimana membuat outline, mengedit dan lainnya. Bahkan lahir naskah
buku soloku, walau sampai sekarang belum ketemu jodoh.
Antologi yg kata pengantarnya oleh Mensos RI, dpt ttd Beliau |
Dengan dukungan tehnologi yang
ada pengetahuanku tentang dunia penulisan berkembang pesat. Banyak artikel yang
aku telah tulis dan satu persatu, lalu terkuaklah istilah-istilah dalam dunia
literasi yang belum aku kenal. Walau sebenarnya aku telah melakukannya, seperti
Ghosh Writer. Aku beberapa kali menulis buku atau beberapa bab buku atas
permintaan mitra perusahaan, tapi atas nama Direktur perusahaan tempat aku
bekerja dan lainnya.
Dari semua itu yang membuat aku
angkat topi kepada IIDN adalah Mba Indari dapat merangkul semua perempuan baik
yang minat dan awalnya tidak minat pada dunia penulisaan, bisa jadi penulis.
Bukan itu aja, niat mulianya mengajak para ibu rumah tangga untuk menambah
penghasilan dari dunia literasi disela-sela
waktu luangnya. Sementara aku merasa ditantang untuk terus menulis dan menulis,
sampai lahirlah buku antologi pertamaku karena memenangkan lomba penulisan.
Disusul buku antologi kedua dan ketiga hasil memenangkan lomba penulisan.
Sekarang sudah sepuluh buku antologi yang memuat tulisanku dan ada beberapa lagi
yang masih proses cetak, mudah-mudahan buku soloku cepat ada yang meminang.
Aaamiin yra.
Antologi yang akan terbit. |
Lama-lama aku juga makin menggila
sejak Indscrip menggandeng @Joeragan Artikel yang menebar berbagai training.
Aku gak mau kalah dengan yang muda-muda, ikut nimbrung dalam berbagai training
yang diakan joeragan artikel. Sehingga aku mengenal teman-teman sekelas dalam
training, walau hanya melalui dunia maya. Namun kita begitu akrab dan rekat
bersilaturahmi, “Mak Bun” itulah panggailan mereka kepadaku yang ternyata masih
ibu-ibu muda dan banyak yang sebaya anakku.
Satu hal yang membuat aku kagum, IIDN
bisa membuka lahan pekerjaan bagi para IRT.
Aku mengikuti semua itu dengan kebanggaan luar biasa, IRT yang gigih belajar
untuk menambah penghasil. Awal-awal ada Ummi Aleyaa sang pemilik @Joeragan
Arikel, lahirlah nama-nama Kartika Susilowati, Susi, Heni Salby, Hera Budiman,
Winny dan lainnya yang bahkan sudah
dapat memberikan training. Sepuluh
jempol buat para IRT yang luar biasa, mau belajar dan berjuang untuk membantu
keluarga. Ternyata aku pun kecipratan berkah dengan menjadi pasukan endorse,
blongger, buzzer dan lainnya. Memang nilainya gak seberapa, tapi seneng aja
bisa sedikit mencerahkan orang lain melalui tulisan bahkan status aku.
Salut dan terima kasihku untuk
Indari Mastuti dengan Insdcript, Sekolah Perempuan & IIDN yang telah membuka
mata para IRT bahwa dengan dasteran kita bisa mendapat penghasilan, tanpa
keluar rumah. Sekolah perempuan makin Berjaya dan kalau ga salah sudah memasuki
angkatan ke 23, bayangkan berapa buku yang sudah bisa diterbitkan dari sekolah
tersebut dan berapa juta perempuan yang tercerahkan setelah membacanya.
Berkibarlah terus Sekolah Perempuan dalam melahirkan para IRT yang jempolan
dalam menulis. Semoga SP makin sukses melahirkan penulis-penulis andal dan
mencerahkan orang lain melalui tulisan.
#ALUMNI_SEKOLAHPEREMPUAN
#sekolahperempuan
Wah, saya selalu penasaran dengan Sekolah Perempuan. Mudah2an suatu saat saya memiliki kesempatan untuk bisa belajar di sana.
BalasHapusAamiin yra. Alhamdulillah banyak yg bisa didapat Mba. Maksih sdh mampir
HapusPengen bisa berhasil spt mbak-mbak yg lebih dulu eksis di dunia kepenulisan
BalasHapusMari mulai Mba..sukses ya & makasih sdh mampir
HapusSalut Mbak ..Terus semangat belajar tanpa henti. Bersyukur tergabung kita dalam komunitas yang mengedepankan semangat berkarya dan menginspirasi perempuan lainnya. Semoga Indscript, IIDN, Joeragan Artikel..dan lainnya makin sukses dengan misi dan visinya.
BalasHapusAamiin yra...pasti semangat Mba
Hapushebattt, sukses terus ya mba. Dan dapat menginspirasi banyak orang :)
BalasHapusAamiin yra. Sukses juga buat Mba Jenette ya.
HapusHebat Mbak Srie Ningsih, antologinya sudah banyak. Saya pengen ikut sekolah perempuan, sedang menabung nich mbak. Semoga Mbak Ningsih semakin sukses dan memberi inspirasi banyak orang.
BalasHapusPengen juga gabung di Sekolah Perempuan, nabung dulu ah... semoga bisa segera gabung ya...
BalasHapusIya hrs nabung, semoga sukses ya Mba
HapusCita-cita lama nih mba, gabung di sekolah perempuan. Semoga segera tercapai dan gabung di sana.
BalasHapusAamiin yra. Semoga tercapai ya Mba gabungnya di SP
HapusAku juga mupeng sama SP tapi belum kesampean aja sampai sekarang hehe. Sukses terus ya mbaa...
BalasHapusHehehe...aamiin yra. Makasih ya Mba Bety. Rugi loh ga ikut SP.
HapusPengen ikut alumni juga bun, bun Sri kalau saya lihat status2nya mah keren. Pengalamannya banyak. Jadi pengen konsisten menulis. Dapat pekerjaan di dunia jurnalis. Aku iri bun... 😘
BalasHapusIIDN, JA, emang TOP BGT... melalui mereka saya bisa berpenghasilan. Ternyata gak hanya saya yang bangga ya
BalasHapus