Duluuu…banget waktu aku masih
kecil, masih SD kalau lebaran yang di tunggu-tunggu saat berkunjung ke rumah “Enyak”
begitu biasa kami memanggil Nenek.
Kami mengikuti ibu memanggil seperti itu, nenek adalah ibu dari ibu
aku. Kenapa sampai ditunggu, karena aku sangat suka banget dengan Laksa buatan Nenek. Pokoknya
endeees bingit dan aku bisa nambah, terus minta dibungkus saat pulang hehehe…..secara
Nenek adalah salah satu juru masak di istana waktu era Soekarno, kalau ingin
menu betawi. Jadi bisa dibanyangin kan kualitas rasa masakannya.
Sejak nenek tiada, praktis aku
nggak pernah menemukan lagi laksa betawi istimewa buatan nenek. Walau ibu
setiap tahun membuat laksa betawi, saat lebaran tapi ada yang beda di rasa. Cara
membuat laksa betawi asli menggunakan udang rebon sebagai campuran. Untuk warna
kuning dikuahnya, nenek tidak menggunakan kunyit, tapi memakai temu mangga yang beraroma lebih
harum. Naaah…..karena sulit mendapatkan temu mangga, Ibuku biasa menggantinya
dengan kunyit. Mungkin itu salah satu yang membedakan rasa laksa buatan nenek
dengan buatan ibuku. Yuuk cekidot Resepnya Laksa Betawi :
Bahan-bahan:
Ayam 1/2
ekor
Santan 1200
ml dari sebutir kelapa
Udang rebon/
Udang segar sesuai selera
Serai 2
batang
Daun salam 2
lembar & Daun jeruk 4 lembar
Bumbu yang dihaluskan:
Bawang merah 10 siung
Bawang putih 5 siung
Kunyit bubuk 1 sdt
Jahe bubuk 1/2 sdt
Lengkuas 1 ruas jari
Kemiri 6 butir
Ketumbar 1 sdm
Gula & Garam secukupnya.
Minyak goreng 2 sdm
Pelengkap:
Bihun 150 gram, seduh dengan air panas sampai
mengembang empuk
Telur rebus 2 butir
Daun kemangi & Kucai
Bawang goreng, Jeruk nipis & Sambal
Cara Membuat :
Tumis bumbu yang telah dihaluskan
dengan minyak goreng sampai tercium bau harum. Selanjutnya masukkan ke dalam santan
di panci. Masukkan daging ayam, serai,
daun salam dan jeruk, aduk-aduk dan biarkan ayam matang, lalu angkat ayam & suwir suwir. Lalu masukan udang,
biarkan sampai kuah laksa mendidih dan angkat.
Siang disajikan, yaitu: ambil mangkok dan masukkan bihun. Beri
suwiran ayam, udang rebon, telur rebus, daun kemangi dan kucai lalu siramkan
kuah laksa. Taburi bawang goreng, beri perasan jeruk nipis dan
tambahkan sambal pedas sesuai selera. Kalau mau bisa ditambah ketupat.
Selain Laksa Betawi, ada beberapa kota yang juga
memiliki laksa diantaranya :
Laksa Bogor, boleh dibilang mirip dengan betawi bedanya memakai
potongan oncom yang membuat kuah terlihat lebih kental. Terkadang ditambahkan
sambal cuka yang meningkatkan cita rasa laksa.
Laksa Tangerang, kuahnya lebih kental karena memakai parutan
kelapa sangria. Bahan pelengkapnya diberikan kentang yang dipotong dadu dan mie
putih berbentuk bulat panjang sebesar lidi.
Ada satu resep Ibuku, yang menurut aku luar biasa dan pada masa itu masih
sangat jarang tersedia. Apalagi ibu hanya
buat kalau lebaran aja, karena aku suka banget dengan sama penganan tersebut,
apalagi dimakan dalam keadaan dingin….yummy. Namanya Manisan Buah Atep (begitu menurut ibu & bapakku, maklum orang betawi) dan
kita mengenalnya dengan nama kolang-kaling.
Sueeeer Manisan Kolang-kaling
buatan ibuku sangat enak, legit dan segar rasanya. Manisan ini yang aku
pelajari cara membuatnya & setelah aku pensiun, setiap mau lebaran aku
terima pesanan Manisan Kolang-kaling. Alhamdulillah pesanan bisa lebih dari 50 kg, karena itu merupakan makanan has betawi. Aku
akan berbagi resep Manisan Kolang-kaling ini, cekidot:
Bahan:
2 kg kolang-kaling
1 kg gula pasir
5 lembar daun pandan
1 sdt vanili
1 lt air
Pewarna makanan secukupnya.
Daun bambu secukupnya
Air cucian beras secukupnya.
Cara membuat:
Cuci bersih kolang-kaling dan gosok dengan daun bamboo
sampai keset (lendirnya hilang), lalu cuci bersih kembali dan rendam dengan air
cucian beras semalaman. Setelah itu cuci bersih dan tiriskan.
Masak air, setelah mendidih masukan gula, daun
pandan & vanili biarkan sampai mendidih kembali dan gula larut. Setelah itu
masukan kolang-kaling dan beri pewarna makanan, biarkan sampai mendidih.
Matikan kompor dan tutup pancinya, biarkan sampai besok.
Untuk menghasilkan manisan kolang-kaling yang legit,
tahapan ini harus dilakukan. Setiap hari, kolang-kaling ditiriskan dan airnya
dipanaskan. Setelah dingin, masukan kembali kolang-kalingnya dan lakukan itu
setiap hari sampai air gula mengental. Dan setelah air kolang-kaling mengental
& air tinggal sedikit, manisan siap dihidangkan.
Dalam pembuatan manisan ini, ada 2 hal yang harus
diperhatikan agar hasil manisan enak, legit & tidak asam :
1.
Cuci kolang-kaling sampai benar-benar tidak
licin atau lendirnya hilang & cuci bersih.
2.
Selama proses dihangatkan, jangan sampai
kolang-kaling jangan sampai diambil tanpa sendok
Karena hal tersebut dapat membuat
manisan kolang-kaling rasanya asam.
Jaman ibu aku, membuat manisan ini tidak
menggunakan pewarna, tapi asli warna kolan-kaling. Saat ini untuk membuat lebih
menarik dan sebagai pengugah selera, manisan ini diberi pewarna. Pembuatan manisan kolang-kaling saat ini, bermacam caranya tapi rasa pasti berbeda dunk…..hehhehe
Selamat mencoba.
#SatuHariSatuKaryaIIDN
Mbak, untuk laksa ..wah resep istimewa berati ini ya..secara Enyak juru masak istana
BalasHapusKalau untuk manisan, pakai daun bambu itu apa enggak tajam di tangan ya Mbak, baru tau saya..pantesan manisan kolang-kaling Betawi enggak ada duanya. Ternyata itu rahasianya :)
Iya Mba Eunak bingit tuh laksa buatan Enyak.
HapusYa ga juga sih Mba, saya biasanya pake plastik/sarung tangan wkt gosoknya. Tajamnya sih ga tp gatel kena tangan
Mba, klo pk temu mangga Kira2 brp banyak ya? Terima kasih yaaa
BalasHapusMaaf baru balas. Ga banyak kok Mba, hanya dua ruas jari. Terima kasih sudah mampir
Hapus