Minggu, 26 Oktober 2014

KERETA API YANG KURANG DIBELAI


Naik kereta api...tut..tut..tut...
Siapa hendak turut, ke Bandung. Surabaya
Bolehkan naik dengan percuma
Ayoo kawanku cepat naik
Keretaku  tak brenti lama..........................

Siapa yang tidak kenal dengan lagu tersebut diatas?
Lagu itu selalu dinyanyikan para ibu untuk mengajak anak-anaknya bermain.Bahkan anak-anak pada tahun 70 an, semua pasti hafal dengan lagu itu. Semua orang pasti senang merasakan naik kereta api.

Sejarah perkeretaapian di indonesia dimulai pada  tahun 1864, dengan dibangunnya jalan kereta api di    oleh pihak   swasta, NV. NISM  dengan rute antara Kemijen - Tanggung. Selanjutnya dibangun jalur  Semarang - Surakarta, keberhasilan ini   mendorong minat investor untuk membangun jalan kereta api   di  luar pulau jawa. Angkutan ini sangat disukai masyarakat, karena murah dan rute yang menjangkau seluruh pula jawa. Sehingga menjadi angkutan masyarakat yang paling banyak diminati, dengan nama PNKA (Perusahaan Negara Kereta Api), lalu pada tahun 1971, perusahaan tersebut berganti nama menjadi PJKA. Yang fasilitasnya  belum  memadai,  tapi   masyarakat tidak pernah mau meninggalkan angkutan yang satu ini, walau pelayanan yang diberikan benar-benar buruk.

Pata tahun 1991 nama perusahaan itu berubah kembali menjadi PERUMKA (Perusahaan Umum Kereta Api). Apalagi KRL atau kereta listrik yang merupakan angkutan yang digemari masyarakat, karena murah dan cepat. Walau keselamatan tidak dijamin, karena penumpang bukan hanya menempati  gerbong penumpang, tetapi juga memenuhi atap gerbong yang keselamatannya tentu jauh dari baik.


Kini perusahaan kereta api pelan tapi pasti mulai menggeliat bertranformasi, mempercantik diri dengan mulai memperbaiki pelayanannya. Namanyapun telah berganti menjdai PT.KAI, kereta Jabodetabek merupakan   transportasi yang ditunggu masyarakat   telah mulai ciamik pelayanannya.  Commuter Line, begitu nama kerennya yang juga menyediakan gerbong khusus wanita. Pada jam-jam sibuk antara jam enam s/d sembilan pagi, kereta dipenuhi penumpang yang akan berangkat sekolah dan kerja. Begitu juga pada waktu pulang kerja, sangat sulit mencari tempat untuk bisa berpijak dengan nyaman. Namun apapun kondisinya para "ROKER" alias rombongon kereta, pantang  berpindah ke moda transportasi lain.Disamping lebih murah, juga lebih menghemat waktu.

Begitu pula untuk kereta rute antar provinsi yang tadinya  dapat naik walau tanpa tempat duduk, kini lebih manusia. Semua mendapat tempat duduk dan ber-AC pula. Untuk perjalanan jarak jauh dirasa cukup murah dan lebih tertib. Sebaiknya penumpang juga ikut disiplin apabila menggunakan transportasi ini, agar kenyamanan terjaga dan tidak mengganggu penumpang lainnya dengan tidur digang  atau  jalanan di dalam gerbong. Patuhi larangan yang diberlakukan PT. KAI. Stasiun pun telah tertib dan penumpang merasa aman dan nyaman tanpa ada ganggung darai para pedangan asongan dan lainnnya.

JAGA KEBERSIHAN KERETA
Menjaga kebersihan di dalam kereta api bukan hanya milik para petugas kebersihan, tapi penumpang juga berperan penting menjaga kebersihan di area tempat duduknya masing-masing. Sebaiknya disediakan kantong plastik pada setiap kursi, agar tidak membuang sampah dilantai. Toh setiap keberangkatan menyertakan petugas kebersihan, tapi sayangnya petugas kebersihan hanya keluar ketika kereta hampir sampai ditujuan. Sementara penumpang telah membuang sampah dikolong-kolong kursi mereka. Saya memang tidak mengetahui bagaimana SOP kebersihan dalam kereta ini dan apa saja yang harus dilakukan petugas kebersihan. Ada baiknya petugas kebersihan mengontrol setiap 1 jam sekali, baik di gerbong penumpang maupun di toilet.

Sebenarnya bukan hanya sampah saja yang harus diperhatikan jajaran petugas kebersihan, tapi kebersihan kereta itu sendiri. Gerbong kereta, layaknya sebuah rumah bagi para pegawai kereta api, yang tentunya harus dijaga kebersihannya sebelum menerima tamu atau penumpang.  Alangkah indahnya apabila bukan hanya kursi saja yang terlihat bersih, tapi meja kecil diantara dua kursi dan kaca jendela. Dibersihkan sebelum penumpang naik.  Coba perhatikan AC yang ada di dalam gerbong.  Penuh dengan debu tanpa pernah tersentuh lap petugas kebersihan. 



 Seandainya tangan-tangan petugas kebersihan PT KAI lebih rajin membelai  bagian-bagian gerbong kereta, dijamin  penumpang akan lebih senang dan nyaman berada didalamnya.

Naik kereta masa kini menjadi kebanggaan sebagian masyarakat indonesia, salah satu alasannya karena mudahnya membeli tiket. Cukup dari rumah melalui web site PT. KAI atau super market terdekat yang ditunjuk.  Apabila ingin membeli diloket, juga disediakan dan cukup tertib. Calon penumpang akan dilayani oleh petus-petugas tiketing yang berseragam warna biru, siap membantu Anda. Walau kadang masih ditemui petugas tiketing yang memberikan pelayanan yang kurang bersahabat, tapi yaach sudah cukup lumayanlah dibanding waktu lalu.  Saya beranggapan pegawai-pegawai PT.KAI masih dalam proses menuju perubahan yang lebih baik, semoga ke depan tidak ada lagi petugas tiketing yang kurang baik dalam melayani pembeli tiket. Dan petugas kebersihan   lebih rajin lagi membelai gerbong tempat penumpang duduk, serta petugas restorasi yang lebih membantu penumpang serta sesama rekan kerja dalam suatu perjalanan.  

Rabu, 22 Oktober 2014

MENDISIPLINKAN ANAK-ANAK UNTUK MENABUNG


Jaman sekarang seribu satu macan bentuk jajanan anak-anak dengan kemasan yang menarik,   tentunya membuat anak mana yang tidak tergiur melihatnya. Berbagai tingkah anak membujuk orang tua agar membelikannya pun tampil. Dari mulai meminta dengan baik-baik, merengek, menangis sampai ngambek guling-guling di lantai. Iya kan Bu?  

Menghadapi anak-anak merajuk seperti itu, para ibu juga  memberikan reaksi yang beragam. Dari yang memberikan pengertian boleh tidaknya  membeli, sampai  yang mulai bicara dengan nada tinggi sampai yang keluar tanduk dan marah. Bahkan ada yang sampai main tangan karena sudah kehabisan akal menangani anaknya yang menangis sambil berteriak-teriak. 

Bu ibu...anak adalah  sebuah hardish kosong yang siap  di isi program apa sesuai kehendak orang tuanya. Memang tidak mudah mengisinya, tapi semua tetap harus dilakukan karena waktu terus berjalan. Semakin besar anak, akan semakin sulit mengisi sesuuai yang orangtua inginkan. Apalagi lingkungan mempunyai kontribusi yang sangat besar menyumbang tingkah laku anak ya Bu.

Disinilah seorang ibu harus pandai dan kreatif  dalam mendidik anak-anaknya. Mencari cara bagaimana anak mengerti apa yang diajarkan para orangtua, sehingga tidak terjadi anak ngambek dan menangis berguling-guling karena keinginannya tidak dikabulkan.

Waktu anak-anak saya masih kecil, saya disamping memberikan pengertian juga contoh kongkrit apa yang saya maksud. Anak-anak kan peniru nomor wahid, jadi apa yang kita contohkan akan jauh lebih cepat mereka serap. Seperti kalau anak meminta mainan, saya akan mengatakan harganya sekian dan itu mahal. Mama ga punya uang sebanyak itu, sambil mengambil uang yang tentunya tidak cukup untuk membeli mainan tersebut. Kamu harus menabung dulu untuk dapat membeli mainan itu. Saya membelikan mereka celengan dan memberikan contoh cara memasukannya. Setelah penuh kita membukanya bersama dan saya bawa anak-anak untuk membeli mainan yang diinginkan, apabila uang tabungannya kurang, saya yang menutupinya. Seringnya dicontohkan seperti itu, alhamdulilah, setiap meminta sesuatu anak-anak selalu bertanya apabila menginginkan sesuatu. Kalau tidak mahal, saya biasanya akan membelikannya, tapi apabila mahal saya akan mengatakan kalau uang saya tidak cukup untuk membelinya sekarang. Dengan sendirinya anak-anak akan bilang,"aku nabung dulu aja ya Ma."

Setelah  terbiasa dengan menabung seperti itu, tentunya akan menjadi kebiasaan baik buat anak-anak. Hal ini akan memudahkan orangtua untuk membiasakan anak-anak menabung sejak kecil. Tentu setiap keluarga mempunyai cara masing-masing dalam mengajarkan anak-anaknya untuk menabung.

Saya mempunyai rencana untuk memberikan hadiah kepada anak-anak pada saat ulang tahun ke 17, berupa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, karena mulai memasuki   usia dewasa. Hadiah kongkritnya, yaitu SIM kendaraan, KTP,  ATM dan buku tabungan atas namanya sendiri. 

Tabungan tersebut bukan berasal dari uang saya sebenarnya, tapi uang mereka sendiri. Saya hanya memberikan diawal-awal menabung saja. Langkah saya mewujudkan  tabungan tersebut adalah, sejak anak mulai masuk TK, saya membuatkan  rekening tabungan atas nama mereka tapi  masih dibawah tanggung jawab saya. Sebulan sekali saya mengisinya, sementara si anak saya belikan celengan. Anak-anak setiap hari memang saya beri uang, tapi saya sampaikan, bahwa uang tersebut untuk di tabung. Untuk di sekolah kan sudah dibawakan bekal, sesuai yang anak minta. Dan saya membiasakan membuat camilan atau makanan di rumah, sehingga anak-anak sangat jarang jajan di luar. 

                                                    
Setelah penuh, celengan kita buka bersama dan uangnya saya masukan ke tabungan mereka di bank. Saya perlihatkan buku tabungan mereka masing-masing. Terus seperti itu saya lakukan, bahkan uang yang ditabung bisa dari berbagai sumber. Misalnya diberikan oleh Nenek/Kakek/Om/Tante atau lainnya.

Pada saat anak-anak telah duduk dibangku SD, jumlah menabung harus lebih besar dari uang yang digunakan untuak jajan. Saya juga sudah tidak membantu mengisi tabungannya lagi. Tapi namanya saja anak-anak, pasti  ada saja alasan untuk tidak menabung atau berkurang nilai uang yang akan ditabung. Saat itulah saatnya saya mencari solusi untuk menyiasatinya. Misalnya, siapa yang uang untuk menabungnya lebih besar akan mama tambahin, biar tabungannya jadi cepat banyak.

Ketika anak kelas 4 SD, saya merasa anak sudah lebih mengerti jika diberitahu. Saya memberikan anak uang jajan seminggu sekali, mereka harus mengelola uang sakunya sendiri setelah saya ajari bagaimana mengelolanya. Saya juga memberikan motivasi, seperti : "kalau Kakak atau Ade uang jajannya lebih selama seminggu, akan mama tambah 10% untuk di tabung.  Uang tabungan yang ada dibuku ini, nanti buat Kakak dan Ade sendiri kalau kalian sudah lulus SMA."
 "Ooooo......" jawab mereka berbarengan, tanda mengerti.

Selama itu saya selalu memotivasi anak-anak agar  makin besar menabungnya. Saya selalu ngompori positif seperti ini, "Dee,....tabungan Kakak sekarang lebih banyak loh dari Ade." atau sebaliknya, waaah pasta manjur.  Cara lain, kalau libur sekolah, anak-anak saya bawa bank untuk menabung sendiri. Anak-anak senang ikut mengantri menuju ke counter, biasanya petugas front liner bank itu suka tanya-tanya. Tambah senang lah mereka menjawab pertanyaan itu. Seperti ada kebanggaan tersendiri mempunyai tabungan atas namanya sendiri dari menyisihkan uang jajannya setiap hari.

Semakin besar tentu uang jajan makin besar pula. Sekarang mamanya yang kalang kabut...hehehe...karena bayar kelebihan uang jajan yang 10% semakin besar pula. Anak-anak saya, sampai SMA tetap membawa bekal ke sekolah, paling hanya uang transport aja yang berkurang. Malah seringnya minta jemput sepulang saya dari kantor.   

Pada saat ulang tahun ke-17, saya menghadiahkan SIM motor berikut motornya, KTP dan buku serta ATM tabungan mereka yang telah saya balik nama atas nama mereka penuh. Saya hanya berpesan, "pergunakan uang ini dengan baik dan tetaplah menabung."  Yang mengejutkan saya dari kedua anak saya, ketika saya berikan ATM & buku tabungannya. Mereka mengembalikannya ke saya dan bilang, "Mama aja yang pegang, kalau aku perlu baru aku minta." 
Si Kakak setelah bekerja baru dia minta buku & ATM nya, sementara si Ade ATM dia bawa karena kuliah di luar kota, buku tabungannya masih di saya.
Saya masih iseng saat ini, sering kali menanyakan ke si Kakak apakah masih menabung. "Masiiiiih Mama......." jawabnya sambil cengar ngecir deh.
Intinya, apapun yang kita ajarkan dan biasakan sejak kecil, Insya Allah akan diingat sampai dewasa. Tanpa disadari  dan paksaan kita telah mengajari anak-anak untuk disiplin dalam menabung.Semoga bermanfaat.


Rabu, 15 Oktober 2014

MISKIN KARENA ASURANSI




Benarkah  asuransi membuat  kita miskin?
Gimana ngga miskin, setiap  bulan gaji abis digrogotin buat bayar asuransi. Sementara  kita belum mengetahui  kapan  asuransi itu kita gunakan, ga jelas kan?.   Memang sih  hitung-hitung menabung, tapi  menabung yang dianggap hilang loh!.

Apa yang harus kita lakukan seandainya tiba-tiba suami sakit? Sementara  kita tidak mempunyai uang sama sekali. Yang terlintas diotak dalam kondisi seperti ini, pasti cari pinjaman uang.  Urusan membayarnya nanti saja dipikirkan. 

Setelah  suami sembuh dan keluar dari rumah sakit, terbayanglah dimata cicilan utang yang harus dibayar.   Belum lagi dari mana dapat uang untuk membayarnya, sementara setiap bulan uang  pensiun hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari dan mengirim biaya hidup anak yang kuliah diluar kota. 

Andai saja ada malaikat yang dapat membantu saya, mungkin saya tidak akan sepusing ini memikirkan dana untuk melunasi hutang tersebut. Terpaksa  melego  perhiasan yang saya miliki, supaya tidak tambah menumpuk bunga pinjamannya. Padahal belum lagi biaya untuk kontrol yang pasti ada obat yang harus ditebus.  Menurut dokter, juga suami harus rutin kontrol setiap bulan kalau obatnya habis.  Mabok ga tuh!. 

Semasa masih kerja dulu, setiap bulan sakit rasanya hati pada saat memisahkan uang belanja untuk membayar premi asuransi kesehatan dua orang anak kami.  Padahal saya juga sudah mengeluarkan asuransi beasiswa anak-anak, yang preminya dibayar pertahun. Namun saat ini jauh lebih terasa sakit karena kenapa hanya anak-anak yang saya masukan asuransi tersebut? Bukankah saya dan suami yang seharusnya diikut sertakan pada asuransi kesehatan karena usia yang  mulai senja.  

Meminjam istilah suami, yang mungkin hanya untuk menenangkan hati istrinya “Kita kan biasa hidup sehat, Ma. Mudah-mudahan kita tambah sehat, asal rutin berolah raga ya.”  

Halaaah… mau sehat gimana, kalau suami itu begitu banyak menerima warisan penyakit dari orang tuanya.  Penyakitnya yang serem-serem  pula yang tentunya butuh dana besar jika sampai warisan tersebut benar-benar kambuh!.
Akhirnya  tanpa menunggu  waktu lama setelah pensiun, warisan itupun diterima dengan terpaksa.  Saya  berpikir mulai untuk mencari jalan untuk  menyiasati kondisi ini.  Bagaimana suami  bisa rutin berobat setiap bulan, tapi tanpa mengeluarkan biaya yang besar. 

Setelah mencari-cari  informasi dan mendengarkan beberapa penawaran dari agen  asuransi, saya akhirnya memilih asuransi Allians.  Perusahaan asuransi  yang menurut  saya   dapat mengakomodir  kebutuhan untuk mengcover biaya  kesehatan suami dan saya. Walau saya terpaksa harus kembali menyisihkan uang pensiun untuk  bisa hidup bahagia  sampai  ajal menjemput, tanpa  menyusahkan anak-anak dengan mengikuti asuransi  tersebut.

                                                   Wisuda anak pertama saya

Anak pertama saya bisa selesai  meraih S1nya berkat asuransi loh!

Andai  saja  dari dahulu saya  bisa menerima dimiskinkan oleh asuransi kesehatan, tentu saat ini saya bisa kaya. Jadi  sekarang suami saya bisa tersenyum, karena setiap bulan dapat ngedate  dengan dokter cantik langganannya. Darah tinggi dan sakit jantung juga aman terkendali.

Selasa, 14 Oktober 2014

MANFAAT DAN BAHAYANYA BUAH BINTARO




Mungkin tidak semua orang mengetahui   pohon  bintaro  dengan nama latinnya Cerbera manghas, sering juga disebut dengan Kayu Gurita, Babuto, Buta Badak, dan mangga Laut. Orang Barat mengenal tanaman ini dengan nama Sea Mango. Tanaman ini tumbuh, berkembang, dan tersebar luas di kawasan tropis, Asia, Australia, Madagaskar,dan kepulauan sebelah barat Samudra Pasifik., termasuk Indonesia..  Pohon  bintaro banyak ditanam untuk penghijauan, karena mampu menyerap karbondioksida (CO2) dengan baik.
Mungkin tidak banyak orang yang mengetahui manfaat dari tanaman ini, Padahal, buah dari pohon bintaro sangat bermanfaat bagi anda yang di rumah dan sawahnya banyak dihuni tikus.   Buah bintaro  dapat dimanfaatkan sebagai pestisida organik  yang efektif   untuk mengusir tikus. 



Menurut tim peneliti dari Faperta Institut Pertanian Bogor (IPB), pada getah dan buah bintaro ditemukan racun bernama cerberin yang ditakuti tikus, sehingga tikus menghindar bila menemukan buah tersebut. Caranya: letakkan buah bintaro ditempat-tempat yang biasa dilalui tikus. Ini bukan hal baru, sejak dua dasawarsa  Hien TT dari Institut Fisiologi, Toulouse, Perancis, mengungkapkan manfaat buah itu. Dalam jurnal “Ethnopharmacol” Hien melaporkan senyawa cerberin pada bintaro meracuni tikus dengan mengganggu sistem saraf pusat otak.  Ia menyebut biji bintaro lebih mematikan ketimbang daunnya. Riset belakangan melaporkan racun biji bintaro dapat menghentikan detak jantung hewan dan manusia bila tertelan.  



Biji buah bintaro banyak mengandung minyak, lebih banyak daripada biji kelapa sawit atau buah jarak. Untuk membuat 1 Kg biodiesel, hanya membutuhkan 1,8 Kg biji buah bintaro yang sudah di keringkan. Prosentase kandungan minyak dari bijinya sekitar 35 sd 50%, bandingkan dengan kelapa sawit yang hanya 20% dan  buah jarak pagar sekitar 15%.

Waspada!!!
Bagi anda yang ingin memanfaatkan buah bintaro harus tetap waspada, karena sifat racunnya yang   berbahaya untuk manusia. Sebagaimana dikatakan staf pengajar Fakultas Biologi Universitas Padjajaran Prof Aseng Ramlan, bahwa pohon bintaro mengandung racun yang sangat berbahaya. Racun  pada buah bintaro   dapat  menghambat saluran ion kalsium pada otot jantung  manusia,  sehingga dapat mengganggu detak jantung  dan  berakibat   kematian.  Begitu pula dengan getah yang terkandung didaun dan batangnya, jika mengenai luka pada tubuh manusia dapat menyebabkan kelumpuhan. Untuk itu jauhkan dari jangkauan anak-anak, apabila Anda menggunakan buah bintaro di rumah.
Pada zaman dahulu  getah daun dan batang pohon bintaro  yang sangat beracun ini, digunakan sebagai olesan ujung panah atau tulup/sumpit dan digunakan untuk orang bunuh diri.
Juga perlu diberitahukan, jangan pernah membakar daun dan batang serta buah bintaro di sembarang tempat, sebab, asap dari pembakarannya juga dapat menyebabkan keracunan.
Prof Aseng Ramlan, menyarankan agar pemerintah memberitahukan kepada masyarakan akan bahayanya pohon bintaro. Karena pohon tersebut ditaman sebagai peneduh jalan, sehingga dapat ditemui dimana saja. Jadi pergunakanlah buah bintaro ini dengan bijak dan hati-hati tentunya.
 
 

Rabu, 08 Oktober 2014

MERENDA MASA DEPAN


Siapa yang tidak punya rencana untuk masa depan? Tentunya setiap orang pasti  merancang masa depan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kalau bicara masa depan,  setiap orang akan menjabarkan secara terinci persiapan dan langkah apa saja yang akan dilakukan untuk mencapai masa depan yang diinginkan.  Diawali dengan diri sendiri dan berlanjut untuk keluarga. Mulai dari rencana memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, biaya sekolah anak-anak, biaya kesehatan keluarga sampai dengan tabungan untuk hari tua.  Rumah sebagai tempat berteduh, adalah hal utama yang dipikirkan pengadaannya. Lanjut dengan kendaraan. Kerja keras adalah jalan utama untuk dapat memenuhi semua kebutuhan keluarga. Itu masa depan dunia yang dilakukan, lalu bagaimana dengan merenda masa depan yang abadi?

Kadang manusia lupa, kalau sedang mengejar dunia seakan akan hidup 1000 tahun lagi, lalu apa yang akan dipersiapkan untuk masa depan yang abadi?  Rumah seperti apa yang akan dibuat disana? Persiapan apa yang perlu dilakukan untuk menghadapinya?
Kesibukan mengejar dunia sering kali membuat manusia lupa akan akhirat. Kewajibannya kepada sang Pencipta acapkali terabaikan karena merasa tidak ada hukuman yang diterimanya, apabila lalai dalam melaksanakan.   Menurut Al Quran, hitungan waktu di dunia sangat jauh, 1 hari diakhirat sama dengan 1000 tahun di dunia. Mari kita hitung berapa lama manusia singgah di dunia menurut hitungan akhirat:
1hari/ 24 jam akhirat = 1000 tahun dunia.
3 jam akhirat = 125 tahun dunia.

Apabila rata-rata usia manusia menutup mata  60-70 tahun saja, maka  waktu hidup manusia jika dilihat dari perhitungan waktu akhirat hanya 1,5 jam saja (QS.35:15,4:170).  Untuk itu hidup di dunia dikatakan hanya singgah saja. Lalu apa yang dapat  Anda siapkan diwaktu sependek itu untuk merenda masa depan yang sesungguhnya? 

Mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa sedekah, menimbun deposito tanpa berbagi. Bagaimana dengan persiapan ibadah Anda? Menunggu pensiun baru memperbanyak ibadah kah?  Untuk itu sebaiknya  merenda masa depan akhirat dilakukan bersama-sama dengan persiapan di dunia. Karena di masa depan yang abadi, kita tidak membawa apa-apa selain selembar kain putih yang sangat sederhana. Jadi hiasi hati Anda dengan iman & taqwa kepada Allah dengan sebaik-baiknya. 

Setiap manusia akan mengalami 3 fase kehidupan dalam perjalannya hidupnya. Pertama  di alam yang serba indah dan memabuukkan, yaitu dunia, lalu alam kubur yang hanya berukuran 1 x 2 meter saja. Alam selanjutkan adalah alam yang kekal, yaitu alam akhirat.
Untuk dapat meraih alam kubur yang istimewa, lalukanlah hal-hal sebagai berikut:

                                          Rumah Masa Depan Manusia


  1. Kubur adalah tempat yang paling gelap, maka terangilah dengan banyak bertahajud.
  2. Kubur adalah tempat yang paling sempit, maka luaskanlah dengan bersilaturahmi.
  3. Kubur adalah tempat yang paling sepi, maka ramaikanlah dengan memperbanyak baca Al Quran.
  4. Kubur adalah tempat binatang-binatang menjijikan tinggal, maka racunilah dengan  amal sedekah.
  5. Kubur adalah tempat manusia dijepit hingga hancur, maka hanya Sholat yang dapat melepaskan jepitan      tersebut.
  6. Kubur adalah tempat untuk merendam manusia dengan cairan yang sangat sakit,  maka bebaskan rasa sakit itu dengan memperbanyak puasa.
  7. Kubur adalah tempat malaiakat Munkar & Nakir bertanya, maka perbanyak mengucapk kalimat "Lailahailallah".

Semua pilihan tergantung kepada Anda yang melakukannya. Sementara alam akhirat adalah tempat dihisabnya segala amal perbuatan manusia dan kita kekal disana. Semua kembali kepada Anda,  masa depan seperti apa yang akan Anda persiapan di ketiga alam tersebut.