Naik kereta api...tut..tut..tut...
Siapa hendak turut, ke Bandung. Surabaya
Bolehkan naik dengan percuma
Ayoo kawanku cepat naik
Keretaku tak brenti lama..........................
Siapa yang tidak kenal dengan lagu tersebut diatas?
Lagu itu selalu dinyanyikan para ibu untuk mengajak anak-anaknya bermain.Bahkan anak-anak pada tahun 70 an, semua pasti hafal dengan lagu itu. Semua orang pasti senang merasakan naik kereta api.
Sejarah perkeretaapian di indonesia dimulai pada tahun 1864, dengan dibangunnya jalan kereta api di oleh pihak swasta, NV. NISM dengan rute antara Kemijen - Tanggung. Selanjutnya dibangun jalur Semarang - Surakarta, keberhasilan ini
mendorong minat investor untuk membangun jalan kereta api di luar pulau jawa. Angkutan ini sangat disukai masyarakat, karena murah dan rute yang menjangkau seluruh pula jawa. Sehingga menjadi angkutan masyarakat yang paling banyak diminati, dengan nama PNKA (Perusahaan Negara Kereta Api), lalu pada tahun 1971, perusahaan tersebut berganti nama menjadi PJKA. Yang fasilitasnya belum memadai, tapi masyarakat tidak pernah mau meninggalkan angkutan yang satu ini, walau pelayanan yang diberikan benar-benar buruk.
Pata tahun 1991 nama perusahaan itu berubah kembali menjadi PERUMKA (Perusahaan Umum Kereta Api). Apalagi KRL atau kereta listrik yang merupakan angkutan yang digemari masyarakat, karena murah dan cepat. Walau keselamatan tidak dijamin, karena penumpang bukan hanya menempati gerbong penumpang, tetapi juga memenuhi atap gerbong yang keselamatannya tentu jauh dari baik.
Kini perusahaan kereta api pelan tapi pasti mulai menggeliat bertranformasi, mempercantik diri dengan mulai memperbaiki pelayanannya. Namanyapun telah berganti menjdai PT.KAI, kereta Jabodetabek merupakan transportasi yang ditunggu masyarakat telah mulai ciamik pelayanannya. Commuter Line, begitu nama kerennya yang juga menyediakan gerbong khusus wanita. Pada jam-jam sibuk antara jam enam s/d sembilan pagi, kereta dipenuhi penumpang yang akan berangkat sekolah dan kerja. Begitu juga pada waktu pulang kerja, sangat sulit mencari tempat untuk bisa berpijak dengan nyaman. Namun apapun kondisinya para "ROKER" alias rombongon kereta, pantang berpindah ke moda transportasi lain.Disamping lebih murah, juga lebih menghemat waktu.
Begitu pula untuk kereta rute antar provinsi yang tadinya dapat naik walau tanpa tempat duduk, kini lebih manusia. Semua mendapat tempat duduk dan ber-AC pula. Untuk perjalanan jarak jauh dirasa cukup murah dan lebih tertib. Sebaiknya penumpang juga ikut disiplin apabila menggunakan transportasi ini, agar kenyamanan terjaga dan tidak mengganggu penumpang lainnya dengan tidur digang atau jalanan di dalam gerbong. Patuhi larangan yang diberlakukan PT. KAI. Stasiun pun telah tertib dan penumpang merasa aman dan nyaman tanpa ada ganggung darai para pedangan asongan dan lainnnya.
JAGA KEBERSIHAN KERETA
Menjaga kebersihan di dalam kereta api bukan hanya milik para petugas kebersihan, tapi penumpang juga berperan penting menjaga kebersihan di area tempat duduknya masing-masing. Sebaiknya disediakan kantong plastik pada setiap kursi, agar tidak membuang sampah dilantai. Toh setiap keberangkatan menyertakan petugas kebersihan, tapi sayangnya petugas kebersihan hanya keluar ketika kereta hampir sampai ditujuan. Sementara penumpang telah membuang sampah dikolong-kolong kursi mereka. Saya memang tidak mengetahui bagaimana SOP kebersihan dalam kereta ini dan apa saja yang harus dilakukan petugas kebersihan. Ada baiknya petugas kebersihan mengontrol setiap 1 jam sekali, baik di gerbong penumpang maupun di toilet.
Sebenarnya bukan hanya sampah saja yang harus diperhatikan jajaran petugas kebersihan, tapi kebersihan kereta itu sendiri. Gerbong kereta, layaknya sebuah rumah bagi para pegawai kereta api, yang tentunya harus dijaga kebersihannya sebelum menerima tamu atau penumpang. Alangkah indahnya apabila bukan hanya kursi saja yang terlihat bersih, tapi meja kecil diantara dua kursi dan kaca jendela. Dibersihkan sebelum penumpang naik. Coba perhatikan AC yang ada di dalam gerbong. Penuh dengan debu tanpa pernah tersentuh lap petugas kebersihan.
Seandainya tangan-tangan petugas kebersihan PT KAI lebih rajin membelai bagian-bagian gerbong kereta, dijamin penumpang akan lebih senang dan nyaman berada didalamnya.
Naik kereta masa kini menjadi kebanggaan sebagian masyarakat indonesia, salah satu alasannya karena mudahnya membeli tiket. Cukup dari rumah melalui web site PT. KAI atau super market terdekat yang ditunjuk. Apabila ingin membeli diloket, juga disediakan dan cukup tertib. Calon penumpang akan dilayani oleh petus-petugas tiketing yang berseragam warna biru, siap membantu Anda. Walau kadang masih ditemui petugas tiketing yang memberikan pelayanan yang kurang bersahabat, tapi yaach sudah cukup lumayanlah dibanding waktu lalu. Saya beranggapan pegawai-pegawai PT.KAI masih dalam proses menuju perubahan yang lebih baik, semoga ke depan tidak ada lagi petugas tiketing yang kurang baik dalam melayani pembeli tiket. Dan petugas kebersihan lebih rajin lagi membelai gerbong tempat penumpang duduk, serta petugas restorasi yang lebih membantu penumpang serta sesama rekan kerja dalam suatu perjalanan.