Selasa, 21 Januari 2020

HARI KE TIGA KE ANCIENT CITY OF TROY SANG LEGENDA, BERGAMA & ANCIENT PERGAMON ACROPOLIS


Di depan Replika Patung Kuda Troy

Perjalan hari ke tiga kita akan mengunjungi Acient City of Troy, Bergama & Pergamon Acropolis. Kita juga sudah di Canakkale dan akan berjalan ke Bergama, Izmir dan berakhir di kota Kusadasi.
 

Perjalanan  dari  kota Istambul  ke  Canakkale di tempuh selama lima jam,  tapi jangan  coba-coba kalau ke sana pada saat Idul Fitri. Menurut cerita teman waktu tempuh bisa molor sampai 12 jam,  karena  pada saat liburan Lebaran masyarakat Turki  akan menginap di vila-vila yang terdapat di  Canakkale dan itu yang menyebabkan  lalu lintas macet total. 
 
Turky diwaktu malam diambil dr kapal fery
Kondisi tersebut ngga beda jauh ya dengan Indonesia, hanya  di sini macet karena masyarakat pulang kampung. Sementara di sana macet karena mereka akan liburan  ke wilayah pantai. Canakkale  dipilih warga Turki untuk berlibur, karena kota ini terletak di region Laut Aegean dan terlihat tampak cantik di segala musim dengan  deretan pantai yang cantik dan bersih.


Untuk menuju ke Canakkale  kita  akan menyebrangi selat Dardanelles dengan  kapal ferry melalui  Pelabuhan Istambul. Saat memasuki wilayah pelabuhan, ternyata lalu lintasnya  cukup padat. Akhirnya   Qinan memutuskan untuk melalui  jalur lain, agar  bisa cepat sampai di pelabuhan ferry tersebut.  Pelabuhan Istambul  merupakan  sebuah terminal penumpang untuk jalur jelajah, yang terletak di kawasan Karaköy.  
 
 Di atas kapal fery
Kapal fery  tersebut  tidak terlalu besar  dan  kita naik ke anjungan  untuk bisa melihat pemandangan malam,  tapi udara  dingin yang mengigit menembus  kulit membuat aku merapatkan jaket…hehehe  Dianjungan terdapat café dan ebo-ebo  menghangatkan diri dengan memesan teh panas atau kopi.  Bagi Ebo-ebo yang butuh  ke toilet, harus sabar menanti antrian yang mengular.  Penyebrangan kapal ferry ini memakan waktu  kurang lebih 30 menit, untuk sampai di Canakkale. Setibanya di canakkale, kita langsung  menuju hotel  untuk makan malam & beristirahat.





ANCIENT CITY OF TROY
Sejarah Troya
Perjalanan  hari kedua ini  cukup melelahkan, tapi Alhamdulillah terbayar dengan beristirahat nyaman di hotel Iris.  Hotel ini jauh dari keramaian dan  nyaman banget buat istirahat. Pada saat sarapan, baru tau kalau hotel ini terletak dibibir pantai.  Ok…Ebo-ebo, siap untuk petualangan berikutnya?  Kita akan memulai  ngebolang hari ini ke Ancient City of Troy. Seperti biasa Pak Andre dan Qinan ngga pernah bosan mengingatkan   ebo-ebo  untuk  naik ke bus &  mengecek koper masing-masing.
 
 Reflika Patung Kuda Troy


Bus siap berangkat dan  ngga sampai satu jam kita telah tiba di Ancient City of Troy. Pemandangan pertama yang terlihat adalah replica Patung Kuda Raksasa yang berdiri gagah di tengah  lapangan, layaknya tuan rumah yang menyambut kedatangan para wisatawan. Karena untuk menuju Situs Ancient City of Troy, terletak  dibelakang patung kuda tersebut.Ada tangga kecil diantara kedua kaki belakang untuk pengunjung  masuk ke perut kuda, aku dan beberapa ebo mencoba naik untuk berfoto ria. Perut kuda tersebut terdiri dari dua lantai  dan hanya untuk spot foto bagi yang  minat. 

Tembikar sbg kulkas & pipa air di Ancient City Troy

Namun Qinan mengajak ebo-ebo untuk kearah belakang patung tersebut dan Situs Peradaban Ancient City Troy berawal. Dihalaman sebelah kanan terdapat beberapa peninggalan seperti pipa cukup besar sebagai saluran air dan gentong besar yang dulunya berfungsi sebagai kulkas atau tempat menyimpan makanan. Qinan terus mengajak melangkah lebih kedalam lagi dan ada pohon surga, kata Qinan. Pohon tersebut  merupakan pohon buah Tin atau Ara yang dalam bahasa latinnya disebut Ficus Carica. Kenapa disebut “Pohon Surga?” Karena  pohon tersebut merupakan pohon ketiga yang disebutkan di Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, juga  dalam Al Quran  dengan Surah At-Tin. 
 
Pohon Tin
Naah….terpampang  reruntuhan legenda kejayaan masa lampau Kota Troy yang pertama kali ditemukan oleh Charles Mc. Lahren di tahun 1822. Penggalian dilanjutkan oleh arkeolog Jerman Schlieman dari tahun 1870-1890. Kota tersebut sudah berusia 4000 tahun  berada di dekat Desa Hisarlik, 30 km barat laut ibu kota Canakkale, Turki. Situs ini termasuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1998.

Menurut sejarah, pada jaman itu   diperkirakan telah berdiri satu kerajaan bernama Troy dengan pusat kota didekat laut Aegean.  Pada masa itu masyarakatnya telah memiliki peradaban budaya yang cukup canggih. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya tembikar untuk tempat penyimpanan  makanan  dan minyak zaitun,  juga pipa sistem saluran air.

Situs Ancient City Troy
 Selain sarat dengan sejarah dan mitos, reruntuhan kota ini juga memanjakan mata dengan    pemandangan  yang  indah. Di sini terdapat  sisa  teater kecil  dan  tembok panjang yang legendaris di cerita Troy.  Menurut informasi wisatawan  yang berkunjung ke sini penasaran akan cerita Perang Troy.
Situs Ancient City Troy & reruntuhannya
Sebelum meninggalkan  situs ini,  Ebo-ebo  mencari toilet dan antrian ke tempat ini cukup panjang.  Memang  saat untuk ngedrain, apalagi udara dingin ikut andil  menguatkan keinginan ke kamar kecil……hehehe.  Sabar  menanti  ya Bo-ebo. 

BERGAMA
Komandan Qinan & Pak Andre sudah  memberi instruksi untuk bergerak menuju bus dan siap ke Bergama. Bus mulai bergerak menuju pusat penjualan  alat kecantikan yang berbahan dasar minyak zaitun. Sepanjang  perjalanan disamping  jalan yang mulus, pemandangan yang indah dan  banyak perkebunan  zaitun. Ternyata Bergama merupakan  pusat perkebunan zaitun di Turky.
 
Salah satu perkebunan zaitun

Akhirnya kita tiba di satu toko yang menjual  alat-alat kecantikan dan perawatan tubuh. Tau kan  bagaimana kalau Ebo-ebo masuk toko?  Hihihihi……Semua kosmetik dan perawatan tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki, tersedia di sini. Tinggal pilih, apalagi ada buy 2 get 1, waaah….liat Mpok Meniek menenteng  keranjang belanjaan   yang  terisi penuh.  Pokoknya ga beda jauh sama yang lain deh,  Bu Kentjana, Bu Elina juga Bu Lily  semua  menjinjing keranjang belanjaan yang sarat isi……hehehe.



Minyak zaitun yg aku beli
Ada yang menarik perhatian aku  saat di luar tempat ini, yaitu pohon zaitun yang sarat buahnya dan menjadi incaran ebo-ebo untuk berfoto. Sementara  Bu Devi, Bu Subagyo dan  beberapa ibu duduk dikursi apa ya namanya?  Kalau aku sih nyebutnya  bale tapi  ada atapnya  gitu, sambil nunggu ibu-ibu lain yang masih heboh belanja. Aku ambil kesempatan tersebut buat membidikkan camera foto kepada Bu Niniek dan Tante Lies, foto dibawah pohon zaitun.

Toko alat kecantikan & perawatan tubuh dgn minyak zaitun

Kalau shopping pasti lupa waktu kan, tapi kali ini ngga karena panggilan perut yang sudah kroncongan.  Mariiii….maksi. Di hari ketiga ini makan masih ngga terlalu masalah, karena lauk bekal dari Indonesia masih ada….hihihi.  Ada Nova yang selalu nenteng  tupperwear berisi balado teri medan, ada rending dan kerupuk ikan siap jadi eman maksi kita selalu.  Tapi aku memandang nasi yang dihidangkan, gimana gitu…hahaha. 

 
Kakak adik bergaya di bawah pohon zaitun
Tiga hari disana aku perhatikan setiap makan itu menunya sama, hanya lauknya berbeda,  pembuka: salad, roti dan sup. Main coursenya nasi sedikit, sama daging seperti dibikin perkedel atau lainnya.  Lumayan enak, walau lama-lama gimana gitu…hahaha. Untuk dapat variasi makanan korea dan cina, itu bonus banget lah.











PERGAMON ACROPOLIS
 
Kereta gantung, maket & peta acropolis
Lanjut perjalanan kita ke Pergamon Ackropolis yang terletak di provinsi Izmir.  Perut sudah terisi dan tenaga telah pulih, sekarang siap menyambangi Pergamon Acropolis yang letaknya  lumayan tinggi.  Kurang lebih satu jam perjalanan kita telah sampai ditujuan dan ternyata untuk bisa sampai ke kota kuno Acropolis,  kita harus naik Kereta Gantung dari stasiun yang terletak di sisi timur Bukit.  Sebelumnya kita naik lift ke lantai atas (hanya 2 lantai) dan lanjut naik kereta gantung untuk sampai ke Pergamon Acropolis. Di dalam kereta gantung  yang kapasitas 6 orang, tapi kalau paxnya kecil bisa 8 orang selama  15 menit aja. Aku luput melihat pemandangan ke bawah dan sekeliling,  karena sibuk berserfi ria di dalam…hahaha. 
 
salah satu reruntuhan Acropolis
Setelah  sampai kita harus  keluar melalui pintu kaca, terlihat beberapa toko penjual souvenir.  Ebo-ebo ada yang beli topi khas turkey dan langsung digunakan untuk bergaya lah…hehehe. Topi yang terbuat dari kain bermotif khas turkey tersebut, seperti kopiah tapi ada kain yang ngawir dibelakangnya. Liat aja  Ebo Ella, Bu Diana, Bu Yogi, Mba Rini langsung pakai n cucok banget. 

Qinan mengajak kita untuk mulai  menyusuri situs ini, dengan langkah awal  melewati  jembatan kecil yang terbuat dari kayu.  Lokasi  situs ini  terletak diatas bukit, jadi pelan-pelan kita mulai naik. Tapi ngga terlalu curam dan berkumpul di depan  peta situs ini, disebelah kiri lokasi peta, terdapat maket tempat ini.  Sejauh mata memandang reruntuhkan bangunan  dan batu marmer besar-besar berserakan dari reruntuhan bangunan masa lalu.
 
berbagai expresi didalam kereta gantung
Pergamon Acropolis sebagian besar didirikan di atas bukit, yang merupakan salah satu karya unik dari pemukiman lama sebagai kota pegunungan yang terpotong karena kurangnya dataran alami. Situs ini   dulunya merupakan kota metropolitan yang terdiri dari rumah,  kuil, istana, perpustakaan, teater paling curam di dunia dengan kapasitas 10.000 kursi  menghadap ke Asclepium dan heroon tempat para pahlawan dikuburkan. Juga bangunan-bangunan penting lainnya. Sisa-sisa kota kuno Pergamon merupakan  salah satu harta budaya paling penting di Turki, yang  terletak di distrik Bergama, 29 kilometer timur pantai Dikili.  Penjelasan dari Qinan, yang  hapal diluar kepala.

Ebo-ebo mulai bubar dan menapaki jalan yang cukup  besar berlantai kayu, untuk menuju situs Pergamon Acropolis.  Sejauh mata memandang  terhampar reruntuhan dari batu marmer. Aku terus berjalan dan masih terlihat sisa reruntuhan  Gedung Perpustakaan dengan pilar-pilarnya yang masih kokoh.  Aku coba melihat ke bawah dan tampak bekas  reruntuhan teater dengan deretan  kursi tribunnya.
 
theater terlihat dr atas
Sejauh kita memandang memang hanya tinggal puing-puing reruntuhan bekas sebuah kota yang  terawat dengan baik, sebagai saksi sejarah peradaban dunia  yang dapat dikunjungi wisatawan. 

Konon katanya  kota yang terletak  diatas tersebut, dibagi menjadi tiga bagian utama. Bagian tertinggi dan terlindung dari acropolis ini terdapat istana, kuil, waduk air, sumur, dan waduk raja, air mancur milik keluarga kerajaan dengan bangsawan. Pada masa pemerintahan Eumenes II,   dibangun tembok yang mengelilingi kota agar aman. Di bagian ini, juga terdapat Kuil Athena yang terletak di bagian bawah bangunan. Ada  perpustakaan dan Kuil Trajan. 

Bayangin aja di jaman itu sudah ada  perpustakaan yang terletak antara kuil Traianeum dan Athena, dengan koleksi bukunya sebanyak  200.000 buah  milik Pergamus.   Keren kan? Perpustakaan loh!

Bagian tengah Acropolis dari Utara ke Selatan berisi tempat kudus Demeter yang dikenal sebagai dewi kesuburan.  Sementara  bagian bawah Pergamon merupakan  jantung kota tempat fasilitas perdagangan  dilakukan. Di sini  merupakan pusat  fasilitas komersial, dan  sebagai jantung utama kota pada masa itu.

Acropolis

Sudah puas mengamati dan berfoto di situs Pergumon Acropolis, Ebo-ebo melepas lelah sambil menunggu yang lain. Eeee….ada juga yang langsung ngeborong souvenir, aku juga ikut2 beli deh dan lumayan beli 4 buah batu keberuntungan dapat bonus 1 dompet…hehehe….


B'gaya dekat Pergamon Acropolis
Ada cerita yang  bikin aku parno, tapi  pasti yang lain sama deh kalau ngalamin sendiri. Ceritanya  aku  mau ke toilet, yang letaknya disebelah kiri  gedung  kereta gantung dan turun agak ke bawah.  Waktu sampai di depan toilet  itu ngga  ada orang, selain petugasnya 3 orang  anak muda.   Aku ngga berani masuk, gila aja sendirian bo!. Ngga ada pengunjung lainnya.  Kalau sampai diapa-apain, teriak aja ngga bakalan ada yang dengar. Aku jadi ragu-ragu untuk masuk, padahal  udah diujung run way  alias kebelet banget  nih (maaf). 
 
 Runtuhan dari marmer yg berserakan
“Two lira, Mam.” Kata salah satu anak muda penjaga tersebut.  Tanganku sudah menggenggam koin 2 lira untuk biaya menggunakan toilet, tapi rasa ragu begitu kuat menguasaiku. Salah satu yang sudah menerima koin ku ternyata mengetahui ketakutanku dan dia bilang, “I am Muslim.” Lalu temannya juga mengatakan yang sama, tapi itu ngga jaminan kan?.......Yaa…Allah, lindungilah aku.


Alhamdulillah tetiba  ada tiga  turis Jepang datang. Aku langsung masuk dan berusaha keluar sebelum tuh orang jepang keluar  “Thank you gays” sambil jalan  keluar dan  respone si petugas  bikin aku melempar senyum. Dengan sedikit membukuk ketiga anak muda itu mengucapkan salam. “Assalamualaikum. Thank you, Mam.” 
 
“Waalaikum salam, sorry gays” jawabku sambil berlalu dari tempat itu. Bukan su’uzon, tapi lebih berhati-hati boleh kan?  Apalagi ini di Negara orang. 
 
Santai menanti yg  mborong
Kembali ke barisan, hehehe…ikut nimbrung lagi ke toko souvenir  nemenin Bu Niek pilih-pilih pasmina. Puas menikmati  peninggalan peradaban dunia Pergamon Acropolis dan  blanja-blanji leh oleh. Kita siap berangkat  menuju   kota Kusadasi dengan waktu tempuh selama dua jam, untuk makan malam dan lanjut beristirahat di Asayra Thermal Hotel di kota Kusadasi.
 
Hotel kita di kota Kusadasi
Tau kah gaiiiis, kalau nama hotelnya ditambah dengan kata “Thermal?”
Artinya air panas yang digunakan hotel tersebut, merupakan air panas alam. Sudah kebayang kan segernya mandi dengan air panas alam? Apalagi dengan badan yang sudah lelah seperti sekarang. Namun yang namanya Ebo-ebo ngga ada matinye!  Sepanjang jalan masih on terus dan mulut tetap bagoyang, mengunyah camilan yang tak putus beredar….hahahaha….

Ok gais,  sampai bertemu besok kita akan explore Ephesus Pamukkale (Tungguin cerita berikutnya yang ngga kalah  seru).


Sabtu, 18 Januari 2020

INDAHNYA KEBERSAMAAN



                                              INDAHNYA KEBERSAMAAN DALAM IKATAN TALI SILATURAHMI

Edo Wonderland, Jepang
Hongkong
 Saat lagi ngumpulin foto-foto kegiatan untuk tabloid PERWOSI terbaru, bikin bapeeer abiiiz…….. melihat kebersamaan kita yang begitu indah. Apalagi purnatugas udah diambang mata, oooh….bikin brebes mili. Semoga kita kebersamaan ini tidak berlalu saat purnatugas nanti.




 
Holton, Bangkok

Sebagai mahluk sosial kita pasti membutuhkan orang lain dalam kehidupan sehari-hari & pastinya kita ga bisa hidup sendiri. Bahkan agama islam menyuruh umatnya untuk memperbanyak bersilaturahmi, karena silaturahmi merupakan ibadah yang sangat mulia.

Hampir dua belas tahun kita bersama merajut & menjalin kebersamaan, saling bahu membahu dalam melaksanakan kegiatan untuk kemajuan kaum perempuan Indonesia. Walau terlihat kecil apa yang telah kita lakukan, tapi itu jauh lebih baik dari pada tidak berbuat apa-apa.


 
Bali

Pasang surut kebersamaan dengan adanya pergantian tidak pernah menyurutkan langkah kita untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi kaum perempuan. Mulai dengan mengadakan seminar untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang kesehatan kaum perempuan dan keluarga, kini kita juga mengajak anak-anak tingkat sekolah dasar untuk sadar pada kesehatan dengan penyuluhan tentang Obesitas di sekolah-sekolah serta dua tahun lalu meluncurkan Senam Bugar Anak Indonesia (SBAI) yang dikhusukan bagi anak-anak mulai tingkat SD & SMP, bahkan dapat dilakukan bagi murid SMA. Senam tersebut telah di sosialisasi ke 34 propinsi dan telah melakukan pelatihan bagi guru-guru sekolah dasar & SMP di seluruh Indonesia.

Senam Bugar Anak Indonesia akan menggelar “Lomba SBAI Tingkat Nasional” pada tahun ini, tepatnya tanggal 21-22 Agustus 2017 di Jakarta untuk memperebutkan “Piala Ibu Negara, Ibu Iriana Joko Widodo”. Berminat?.....tunggu pemberitahuan selanjutnya.


Kami adalah Pengurus Pusat PERWOSI (Persatuan Wanita lahraga Indonesia) yang merupakan Badan Fungsional KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Pusat yang berdiri sejak 20 Mei 1967. 

 
Window Of The World, Shenzen-China






Kami adalah sekumpulan ibu-ibu yang mempunyai Visi & Misi yang sama, bersama-sama melaksanakan tugas untuk kepentingan kaum perempuan. Jalinan bekersamaan kami begitu kuat, lekat & indah dalam segala keadaan. Hanya satu tekad kami, memberikan sedikit sumbangsih kami untuk para perempuan Indonesia agar menjadikan “Olahraga sebagai gaya hidup, sehingga tercipta keluarga yang sehat & bugar.”




 




Widya Chandra, Tahun Baru 2017



Kami memang tidak muda lagi, untuk itu kebersamaan antar kami dalam bersilaturahmi selalu kita jaga. Karena dengan bersilaturahmi kita dilapangkan rejekinya & In Sya Allah panjang umur (“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.” (H.R Bukhari). Semoga bermanfaat. "SALAM OLAHRAGA!"
1 postingan



Simpang Shibuya, Jepang