Rencana
dua tahun yang lalu, akhirnya terwujud setelah beberapa kali tertunda. Bukan
hanya yang muda-muda aja yang perlu liburan, Emak-emak juga butuh refresing untuk melupakan
tugas rutin sementara. Tujuan tour kali ini adalah Kota Malang. Lima belas emak,
apa oma ya ? Maklum yang termuda 50
tahun dan yang paling senior 73 tahun, malah ada yang bawa cucu. Dengan dress
code warna merah semua semangat mengikuti
tour ini. Waktu Kita memang longgar, jadi dipilih naik naik kereta api. Cari yang murmer, apalagi kereta
api sekarang sudah enak, bersih dan adem karena ber AC.
Kita
memilih kota Malang karena ingin
menyambangi pantai-pantai yang keren di Malang Selatan dan belum banyak terekspos.
Juga penasaran dengan Masjid Tiban yang konon katanya dibangun oleh
sepasukan mahluk goib. Kita juga akan ke
daerah Batu untuk melihat Cuban Rondo, Omah Kayu dan Musium Angkut yang saat
ini sedang menjadi pembicaraan. Ibarat kata, belum ke Malang kalau belum
menyambangi Musium Angkut.
Itinerary
4 hari 3 malam di Turen Malang. Berangkat kamis sore, tiba jumat pagi
Hari
Kamis (siang)
14.00-15.15 : Kumpul di Stasiun Senen dan
berangkat ke Malang
Hari Jumat
07.50- : Tiba di Malang
08.30-09.00 : Menuju Rumah di Kecamatan Turen,
dijemput dengan mobil sewaan
09.00-10.00 : Sarapan, beres beres.
10.00-17.00 : Menuju Masjid Tiban dan membeli marning
manis di pabrik pembuatannya.
17.00-17.30 :
Tiba di rumah, persiapan makan makan malam & minum kingsley (
minuman sejenis sekuteng).
21.00- 04.00 :
Istirahat.
Masjid yang seperti tersembul di
tengah-tengah perkampungan ini terletak tidak
jauh dari rumah kita, yaitu di
Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Masjid ini berada dalam
komplek Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri’Asali Fadlaailir Rahmah.
Dinamakan ‘Tiban’ karena konon masjid ini “tiba-tiba” ada, sementara kata penduduk tidak pernah melihat pekerja bangunannya. Tapi itu hanya isu aja,
sebenarnya yang membangun adalah para santri yang berjumlah 250 orang dan
jamaah. Memang pembangunannya tidak menggunakan alat-alat berat, masjid ini
berlantai 10 yang berdiri megah dengan warna biru. Lantai 1- 4 tempat kegiatan
para santri, 5-6 sebagai ruang keluarga, 7 -8 berdiri toko-toko souvenir yang
dikelola para santri & lantai lainnya masih dalam tahap pembangunan. Kalau
memperhatikan ornament masjid yang didominasi warna biru seperti terbuat dari
keramik, tapi jika dilihat lebih dekat hanya terbuat dari semen yang diukir dan
di cat dengan sangat bagus. Masuk
gratis.
Pulang
dari masjid menuju agen penjualan
marning, terutama marning yang manis pedas dan telah dikemas dalam bungkus
kecil-kecil yang memang hanya ada di daerah Turen. Baru datang tadi pagi tapi
udah pada borong leh oleh…..
Masjid Tiban (dok. Pribadi)
TIPS
:
Untuk
penginap di malang yang murmer, bersih dan di tengah kota terdapat di Jalan
Bunga Kopi 10 atau 12 dengan tariff Rp.
100.000/ 2orang atau Rp. 120.000/3 orang, kamar mandi dalam. Disekitar
penginapan banyak terdapat tempat makan
yang murmer & enak. No Tlp 081333167977.
Atau hotel dengan harga berkisar Rp. 350.000-Rp. 500.000.
Kami
menginap di rumah seorang peserta di Kecamatan Turen. Untuk transportasi kami menyewa
mobil Elf dengan kapasitas 15 orang, dengan harga sewa Rp. 600.000/ hari (inc.
supir & bensin). Di jemput dari stasiun saat dating dan diantar sampai
stasiun saat akan kembali ke Jakarta.
Untuk
Anda yang berangkat sendiri dari malang dapat naik angkot ke Gadang dengan
ongkos Rp. 4000/ orang dan lanjut dengan naik dengan
menaiki COLT L300 (mini bus) dengan tariff Rp. 7.000, turun di pangkalan ojek
(*bilang aja ke kondekturnya ke masjid tiban). Lalu naik ojek ke Masjid Tiban
dengan tariff Rp. 1.0.000.
Hari
Sabtu
08.00-09.00 : Berangkat menuju Pantai Gua Cino
09.00-13.30 : Menikmati indahnya Pantai Gua Cino
13.30-14.00 : Pantai Bajul Mati
14.00-17.00 : Pantai Bengkung
17.00-18.00 : Tiba di rumah, makan malam &
istirahat
Agenda
hari ini mengunjungi tiga pantai di Kabupaten Malang Selatan. Setelah sarapan
kami siap berangkat dengan aneka bekal untuk makan siang. Tujuan yang pertama
adalah Pantai Goa Cino yang terletak di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing
Wetan,
Pantai
ini memang luar biasa indah, dan masih sangat alami. Warna air laut yang jernih
dan bersih, dibalut oleh pasir putih yang lembut serta debur ombak yang besar membuat basah baju kita yang asyik
berfoto dipantai. Sejauh mata memandang
membuat kita makin takjub dengan ciptaan Yang Kuasa dan di tengah Pantai Gua
Cino ini terdapat tiga pulau yang ditumbuhi
pepohonan dengan lebat. Tiga pulau itu
adalah Pulau Bantengan, Pulau Gua China, dan Pulau Nyonya.
Di
pantai ini terdapat sebuah gua yang menjadi daya tarik tersendiri. Keberadaan
gua ini terletak di sisi kanan pantai dan
berada di bukit karang. Gua tersebut cukup luas
dengan ketinggian kira-kira 2 meter. Bagi pengunjung yang penasaran
ingin masuk ke gua, dipersilakan dan didalam gua terdapat lampu lampion warna
merah yang menjadi satu-satunya penerangan di gua tersebut. Pantai ini
masih terjaga kebersihannya, tapi sayang, di pantai ini pengunjung tidak
diperbolehkan untuk berenang. Hal ini dikarenakan Pantai Gua Cino memiliki beberapa tempat dengan kedalaman yang
curam dan arus laut yang cukup besar. Pantai Gua Cino ini juga menyediakan area camping untuk wisatawan
berkemah. Harga tiket masuk ke Goa Cino
Rp. 4.000/orang
Pantai berikutnya yang
dikunjungi adalah Pantai Bajul Mati yang tidak jauh lokasinya dari Pantai Goa
Cino. Perjalanan dari Goa Cino ke Pantai Bajul Mati hanya memakan waktu 10
menit saja. Arti dari Bajul Mati adalah
“Buaya Mati”, hal ini dikarenakan bukit-bukit
disekitar pantai tersebut berbentuk memanjang/gugusan dan tampak terlihat
seperti buaya mati (bajul mati). Tempat wisata ini terletak di desa Bajulmati,
kelurahan Gajah Rejo, Kecamatan Gedangan. Pantai ini juga masih alami dan belum
tercemar lingkungannya dan wisatawan yang datang belum banyak. Namun sayang, keindahan alam ini hanya bisa dilihat,
karena pantai ini termasuk dalam dan terkenal
dengan angin dan ombaknya yang besar, sehingga pengunjung dilarang untuk
berenang. Harga karcis masuk Rp. 4.000/orang.
Perjalanan
terakhir hari ini adalah ke Pantai Batu
Bengkung yang jaraknya 2 km dari Pantai Bajul Mati. Disini pengunjung cukup
ramai, karena tempatnya cukup enak dengan pantai yang aman untuk bermain air,
bahkan tidak sedikit yang berenang. Birunya air laut Samudera Hindia yang
begitu bening, walau kadang deburan
ombak menghampiri. Beningnya air laut membuat kita dapat melihat dasarnya, seakan menghipnotis setiap
pengunjung yang datang.
Pantai Batu Bengkung
ini dinamakan demikian, karena terdapat batu-batuan yang mengitari pantainya
yang menyerupai wanita yang sedang dibekung. 'Bekung' adalah tradisi wanita
Jawa yang menggunakan stagen usai melahirkan agar perut kembali ramping. Di
pantai ini bertebaran aneka jenis kerang yang terdampar akibat hembasan
ombak. Tiket masuk ke pantai batu bekung
ini Rp. 5.000/ orang. Tak terasa matahari mulai condong ke timur dan saatnya
pulang.
Pantai
Batu Bekung (dok. Pribadi)
TIPS
Perjaalanan ke 3 Pantai
tersebut kalau dari Malang ditempuh kurang lebih 3 jam dari Turen cukup 1 jam
saja. Fasilitas yang terdapat di pantai Goa Cino ini, warung
makan, musholla, masjid, kamar mandi, dan tempat parkir. Warung makan
tradisional di tempat ini menyediakan aneka makanan.
Jika
menggunakan kendaraan umum, Anda bisa memulai perjalanan dari Terminal Arjosari
menuju Terminal Gadang dengan angkutan kota jurusan AG/GA. Kemudian lanjutkan
naik angkot Bison menuju Sumbermanjing Wetan, dilanjut naik ojeg ke
lokasi.
Hari
Minggu
08.00-10.30 : Berangkat menuju Batu Malang
10.30-12.00 : Tiba di Coban Rondo & makan
siang
12.00-14.00 : Omah Kayu
14.00-17.00 : Musium Angkut
17.00-119.00 : Tiba di rumah & wisata
kuliner di Pasar Turen
Coban Rondo merupakan air terjun yag terletak di Desa Pandesari,
Kecamatan Pujon, dan berada dalam wilayah
KPH Perum Perhutani Malang. Air terjun
ini sangat mudah dicapai karena jalanan sudah beraspal dan tidak jauh dari
lokasi parkir kendaraan. Air
terjun setinggi 84 meter ini berasal dari sumber mata air Cemoro Dudo dilereng Gunung Kawi, dengan debit 150 liter per detik pada musim
hujan dan 90 liter per detik di musim kemarau. Suhu udara disini cukup
sejuk 22°C.. Air terjun Coban
Rondo ini mulai dibuka untuk umum sejak tahun 1980.
Karcis masuk sebesar Rp. 10.000/orang. Disini kita dapat mendekat ke air terjun
bahkan bisa memegang airnya, namun dilarang mandi dibawah air terjun.
Coban
Rondo ini merupakan legenda masyarakat sekitar, bahwa asal mula
Air Terjun Coban Rondo ini berawal dari sebuah kisah asmara sepasang pengantin
baru yang bernama Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi dan Raden Baron
Kusuma dari Gunung Anjasmoro.
Air terjun Coban Rondo (dok. Pribadi)
Di
sekitar lokasi ini juga terdapat beberapa wahana permainan yang dapat Anda
pilih, diantaranya: Fun Tubing dengan biaya sebesar Rp 35.000/orang. Paint ball
dengan paket 3 on 3 (6 orang) dengan 150 peluru biaya sebesar Rp 450.000,- dan
paket 3 on 3 (6 person) dengan 300 peluru biaya sebesar Rp 750.000,-. Shooting
Target dengan biaya Rp 10.000/10 peluru. Selain itu Anda juga dapat mengunjungi wisata
Satwa dan Kebun dengan aneka koleksi
satwa wahana permainan. Seperti : Labirin (Rp 7.500,-), Bersepeda Gunung (Rp
5.000), Berkuda (Rp 12.000,-), Kereta Kelinci (Rp 5.000,-). Bagi wisatawan yang datang dengan rombongan
bisa memilih paket pilihan wisata dari mulai petik apel, sahabat peternak,
outbound kid/care, outbound pelajar sampai dengan outbound 3 hari. Tentunya
harga setiap kegiatan tersebut bervariasi dari mulai Rp 25.000,- sampai Rp
1.000.000/ orang.
Untuk
mencapai lokasi pengunjung kendaraan
pribadi atau menggunakan angkutan umum atau ojek. Harga setiap kendaraan
berbeda-beda, bagi yang menyewa kendaraan bermotor dapat menyewa kendaraan
bermotor roda dua dengan biaya berkisar Rp 35.000-Rp 50.000. Sedangkan yang
ingin menggunakan angkutan umum Bus dengan biaya sebesar Rp 5.000 – Rp 10.000
untuk sekali jalan sampai ke jalan utama menuju Air Terju Coban Rondo.
Perjalanan
lanjut ke lokasi tempat wisata unik
yang berada dekat tempat paralayang Gunung Banyak, Songgokerto,
Kecamatan Batu, Malang. Aku suka disini, ibu-ibu ga ada yang berani ke
lokasi omah kayu. Kesempatan aku bertualang bersama adikku, kita menuju omah
kayu yang terdapat diatas pohon pinus dengan pemandangan kota malang &
Batu. Sumpah…kereeeen bingiiit. 1 omah kayu hanya bisa dinaiki maksimal 6 orang
saja. Menurut info omah kayu itu dapat disewa untuk bermalam.
Jalan
berkelok, menajak dengan belokan patah terbayar sudah dengan keindahan
pemandangan yang luar biasa. Kita juga
bisa menyaksikan paralayang yang bertebaran melayang-layang diudara. Karcis masuk ke lokasi ini sebesar Rp. 5.000/
orang. Menuju lokasi ini dari malang dapat menggunakan angkutan umum dan bila
Anda berada di daerah batu, dapat menggunakan ojeg.
Omah Kayu
Mau
menyaksikan koleksi berbagai alat transportasi mulai yang tradisional, darat, laut dan udara secara lengkap, yaaa…di Museum Angkut.
Museum Angkut terletak
di Jalan Terusan Sultan Agung nomer 2, Batu, Malang. Untuk menuju ke lokasi ini selain dengan
motor dan mobil, Anda dapat naik transportasi umum dari Terminal Landung Sari, lalu naik bus Puspa
jurusan Jombang dan turun di Museum
Angkut.
Museum
Angkut Batu buka tiap hari mulai pukul 12.00 – 20.00 dengan tiket masuk sebesar Rp. 60.000/ orang untuk
hari kerja dan Rp. 80.000/ orang untuk hari libur. Apabila Anda ingin membawa camera, maka akan
dikenaikan biaya tambahan sebesar Rp. 30.000/ camera. Anda juga dapat membeli
tiket terusan Musium Angkut & D’topeng Kingdom, dengan harga Rp. 70.000/
orang untuk hari kerja dan Rp. 90.000/orang untuk hari libur.
Museum Angkut merupakan muasium transportasi terlengkap di
Asia, dengan menempati lahan seluas sekitar 3,7 hektar. Dijamin Anda tidak akan
kecewa dan di tempat ini Anda bisa mendapat informasi lengkap tentang jenis
alat transportasi yang mungkin belum pernah didengar dan koleksinya mulai dari
yang original, modifikasi dan replika.Setelah lelah berkeliling museum, Anda dapat menikamti
aneka hidangan dan camilan khas malang di “Pasar Apung”
Musium Angkut
Hari
Minggu
10.00-14.00 : Belanja oleh-oleh khas malang
14.00-15.00 : Persiapan untuk pulang
15.00-15.30 : Stasiun malang
17.00-09.45 : Berangkat dan tiba di Jakarta
(Hari Senin).
Kami
menggunakan kereta ekonomi mataremaja, dengan harga tiket Rp. 330.000/ orang
pp. Waktu tour dapat dipersingkat, apabila menggunakan transportasi udara.
Mari
jalan jalan….
Jasaturen.blogspot.com
BalasHapus