Selasa, 04 Desember 2018

PAMERAN SIAL Interfood 2018


Logo SAIL Interfood 2018

Tidak setiap tahun aku mempunyai kesempatan  menghadiri  pameran  bagi para  pencinta kuliner, tapi tahun ini kebetulan diajak   keponakan yang memang  hobinya masak memasak.  Urusan tiket masuk, pokoknya beres.  Dia selalu dapat jatah dari komunitas  masaknya,  bayangin aja   setiap hari dia  tidak pernah absen ke sana. Pndek kata dari Hall A sampai  D  sudah khatam disambanginya. Sementara aku datang di hari terakhir,  untuk info stand dan diskonan mah sudah ditangan. Emak-emak kan suka banget  berburu  yang diskon-diskon hehehe….

Ini ID untuk masuk
Pameran Salon International d’almentation (SIAL) Interfood  tahun ini,  digelar pada tanggal 21-24 November 2018 di JIEXPO Kemayoran-Jakarta. Pameran berskala internasional  ini, resmi dibuka pada tanggal  21 november 2018 dan diikuti  hampir 1.000 peserta dari 35 negara.  Bukan  hanya Indonesia, terdapat pula stand asal negara-negara  tetangga, seperti Tiongkok, Korea, Turki, dan Jepang, yang menawarkan beragam produk olahan hingga bumbu masak.

Acara ini menawarkan produk Makanan, Minuman, Teknologi, Bahan Baku, Jasa, Peralatan dan Perlengkapan   untuk Hotel, Katering, Restoran, Café, Supermarket,  home industry   dan  rumah tangga tentunya.  Selain  itu terdapat sejumlah promo menggiurkan dan sederet lomba kuliner yang diikuti para chef muda. Salah satu yang menarik perhatian adalah stand makanan Korea yang menawarkan camilan khas, yakni toppokki dan oden.

Suasana Pameran yg aku jepret dari lantai 2
Selama pameran  digelar berbagai kegiatan, antara lain, SIAL Innovations yaitu pemberian penghargaan tertinggi kepada peserta atas inovasi terbaik untuk produk makanan dan industri pendukungnya. Produk Pemenang Sial Innovations akan dipertunjukkan dalam semua jaringan pameran Sial Interfod dari Prancis, Kanada, India, Tiongkok, hingga Timur Tengah.

Selain itu ada La Cuisine Competition berkolaborasi dengan Worlds Chef dan Associations of culinary Proffesionals (ACP). Lalu ada demonstrasi koki bertaraf internasional, hingga kompetisi memasak para koki profesional berbagai negara. Pada 2017 kompetisi ini  diikuti 312 peserta dan tahun ini meningkat hingga mencapai 600 peserta.

Ada  pula Seafood Show Asia yang diselenggarakan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Asosiasi Pengusaha Pengelolaan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia dan Vietnam Association of Seafood Exporters & Producers (VASEP), International Tea Expo, dan Cake Decorator Display oleh Comexposium.

Demo pembuatan Roti
Selain itu diselenggarakan pula Baking, Cake Decorating & Cooking, Tea Demo; seminar `Seafood Trade & Indonesia Cold Chain Challenges; Workshop `3 Days Barista Regular Course oleh Franky Angkawijaya dan  demo masakan sehari-hari dari chef –chef keren  yang biasa kita lihat di TV.  Antara lain ada Chef Billy yang memamerkan  3 menubuatnya dengan bahan-bahan yang ada disekitar kita.  Teruuuus….kita mendapat bagian icip-icipnya dan di stand Unilever, ada air lemon yang sueger dan ayam tepung saos jagung yang bahannya  berasal dari sop cream jagung. Bahan dasar ini dijual dengan harga Rp. 80.000/pack, dengan bera bersih 500 gram. 

Demo masak makanan sehari-hari
Pameran  ini telah  menginjak tahun ke-18 dan  menggambarkan Asia Tenggara sebagai acuan kuliner dunia. Menurut Nicholas Trentesaux, Direktur SIAL Grup,  "Asia Tenggara bukan lagi follower, tetapi membuat tren industri kuliner di dunia."  Sementara  Chef William Wongso, penasehat Tim Percepatan Wisata Kuliner mengatakan, telah terjadi pergeseran cita rasa industri kuliner dunia. Dari cita rasa   Eropa ke kawasan Asia Tenggara, banyak produk makanan kelas kaki lima yang justru diminati investor manca negara untuk diangkat menjadi makanan internasional. 

Satu tas aneka brosur produk yang aku dapat
Diharapkan pameran internasional makanan seperti SIAL Interfood 2018 ini, dapat mendorong kebangkitan industri kuliner Indonesia. Juga  dapat  mendorong peningkatan kualitas dan standar kuliner Indonesia. 

Rencana awal datang ke pameran ini  untuk membeli beberapa bahan  yang aku butuhkan. Tapi  pameran kali ini kok mehong-mehong ya. Keju meg merah yang bisa aku beli di online dengan harga 90.000/ 2kg, di sana dibandrol 145.000, begitu juga keju kraft.  Begitu juga dengan produk frozen Cidea, dumpling isi ayam atau keju yang biasa aku beli 27.000/pack isi 25 pcs, di sana dijual  35.000. Yaa..wis lah, gatot deh blanja-blanjinya,  icip-icip aja sampe kekenyangan…hahaha…

Aku juga hunting stand yang memberikan souvenir keren, pertama di stand Bogasari. Hanya diminta berfoto di mie besar yang ada di depan stand dan di upload di Instagram dengan tag bogasari. Hadiahnya? Dompet cantik menjadi milikku.

Di stand Bogasari
Sasaran berikutnya stand Vicenza, antrean panjang ibu-ibu terlihat di sana.  Dengan sedikit sabar, akhirnya aku berkesempatan untuk untuk berfoto sama dengan di stand bogasari. Daan…souvenir keren berupa piring makan dan sodet  Vicenza berpindahtangan ke aku….du..du..du..du..du..

Kita muter lagi dan ada yang menarik perhatianku, yaitu stand yang memamerkan mesin pembuat nastar. Jadi tinggal masukan adonan ke mangkok yang terletak diatas mesin tersebut dan  selainya diletakkan dimangkok yang ada agak ke bawah. Taraaa…..bergelindinganlah nastar yang sudah terisi selai dengan ukuran yang sama dan dalam waktu 1 menit dapat menghasilkan 100 butir nastar siap panggang. Begitu juga dengan mesin disebelahkan yang menghasilkan  bentuk kastengels dan mesin satunya lagi bentuk kue semprit. Namun sayangnya, kenapa ngga 1 mesin tapi bisa mencetak beberapa macam kuker, jadi nga perlu beli tiga mesin itu yang aku lirik harganya 200-300 juta.  Atau memang mesin   tersebut  diperuntukan untuk pabrikasi, bukan home industry seperti aku….hihihi…..
Di stand Vicenza

Ada lagi mesin yang membuat aku tertarik, yaitu mesin untuk menggoreng  donat. Mau tau dimana anehnya?  Penggorengan  itu berbentuk persegi panjang, diujung kanan ada  tempat datar yang diatasnya terdapat  kawat seperti jeruji  sepeda, tempat meletakan donat yang akan digoreng. Dibagian tengah lebih cekung, karena tempat minyak untuk proses menggoreng dan diujung kiri ada tempat datar yang diatas berjeruji  juga.  Cara kerja mesin penggoreng ini :  tombol on di tekan dan barisan donat yang siap digoreng berjalan dengan sendirinya, lalu 2-3 donat memasuki proses goreng dan setelah matang, donat tersebut berjalan menuju tempat datar sebelah kiri. Berhenti diatas jeruji sampai minyaknya tiris dan terakhir donat matang berjalan ke tempat dibawanya untuk siap diberi toping.

Eeeaa...mampir dulu aah...ada peralatan rumah tangga yang dijadiin alat musik. Panci jadi drum lengkap, ada gitar, biola dan lainnya. Silakan berfoto dan kirim ke istagram dengan # ke  prerusaan tersebut dan..jeng jeng....dapat pisau dan diikutkan undian berhadiah, kata Mba SPG nya.....lumayan..hahaha
Keren kan..alat musik dari panci

Aku bergeser  ke  stand  seberang, mau liat chef bule bikin roti croissant yang disediakan untuk icip-icip para pengunjung.  Itu croissant lembuuuut dan endeees rasanya, kenyang deh ini perut..hahaha
Tangan sudah penuh dengan bawaan dan kita mulai bergerak ke pintu keluar, tapi  terhenti  melihat packaging yang keren bingit  di sale 70% coy!  Akhirnya aku ambil  mangkok karton untuk buat bolu kukus atau roti dengan harga 6000/100 pcs. Sementara keponakanku kalap, beberapa ukuran dan bentuk dia beli, tambahlah  satu  tas besar lagi….Untung parker mobil kita ngga jauh dari  pintu kita keluar…..mari pulang dan tau jam berapa kah itu?   Sampai stand kukut-kukut untuk tutup…hahhaa 


See u  di Pameran interfood 2019, 13-16 November 2019 di tempat yang sama.



29 komentar:

  1. Asik banget bis ikutan ke acara ini, banyak dapet souvenir ya😍😍

    BalasHapus
  2. Smg kegiatsnSIAL Interfood 2018 ini, dapat mendorong kebangkitan industri kuliner Indonesil, serta mendorong peningkatan kualitas dan standar kuliner Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti Mba, krn kiblat kuliner dunia saat ini adalah asia tenggara. Bahkan madakan kaki 5 indonesia mulai dilirik dunia dg tampilan yg lebih bergaya

      Hapus
  3. Ya..ampuuun ini sih surganya Emak emak
    Mbak Srie, meski ga jadi borong yang penting dah icip sana sini dan dapat suvenir gratisss...
    Aku banget nih kalau ada pameran gitu selalu berburu hadiah.lumayan pulang bawa tentengan kwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget Mba...bahkan udah didaftarin keponakan buat liat yg th depan...hehe

      Hapus
  4. Wawwww pesertanya banyak ya mba. Aduhhhh aku kalau ke sana pasti kalap pengen nyobain masakannyanm wjwkkw *maklum aku suka makan tapi ga suka masaknya hihihi *plakkkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti kalap Mba, makanan banyak & bebas mau ngambilnya...
      pokoknya asyiiik gitu deh..hehe

      Hapus
  5. Seru banget ya, Mak. Buat yang suka masak dan makan surga banget pameran ini😅😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya yg ga suka.makan aja, jadi nafsu makan bertambah Mba...hehhe

      Hapus
  6. Aku mengharap foto2 makanannya Mbak. Pasti bikin ngiler, wkwkwk. Btw kok promosinya gak gencar ya di socmed, apa aku yg telat info aja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanannya ga keburu difoto udah abis diserbuuu..hahha
      Untuk lingkungan komunitas masak mereka pasti dpt undangannya. Karena saya j7ga dr keponakan yg ikut k9munitas masak atau keppnakan yg jd chef.
      Klo promonya saya jg ga pernah liat sih...naah..diakhir tulisan udah saya cantumin tgl.pelaksanaan untuk tahun depan. Moggo dicatat...klo masyarakat bisa beli tiket dilokasi & th ini 150rb/orang.

      Hapus
  7. Ini sih kegiatannya tidak sial lagi tapi untung banyak. Eh ... salah yah. Bukan sial itu yah hehehe....

    Kapan ada acaranya SIAL di Makassar, mau juga dong icip-icip. Tuh Mbak Sri main drum bahagia sekali nampaknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe..sial.itu singkatan ternyata. Saya juga sempat kaget pertama kali baca..hehhe
      Aetau saya lokasi pelaksanaan klo ga di jakarta, atau bali.
      Bahagia banget Mba, disuruh pukul.& gebuk.panci yg biasanya kita sayang2 untuk masak..
      Alat musiknya dr panci semua..

      Hapus
  8. Duh jadi mupeng Bu foto-foto dapat sovenir. Tertarik dengan cetakan nastar pas baca harganya mehoooong

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba...keponakan saya sampai dpt 4 piring vicenza..hehehe..
      Iya saya juga naksir mesin cetakan itu, tp apa daya dana tak sampai...

      Hapus
  9. Asyik banget mba Srie, dapet rezeki numplek. Aku highlight bbrp point, soal harga di pameran yang kerap lebih mahal dari biasanya. Dan mesin pencetak kuker. Asyik bgt itu. Sayang harganya gak bersahabat 😢

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Mba..rejeki Emak sholehah..haha.
      Tahun2 sebelumnya lebih murah, ga tau th ini.kok mahal2 banget.

      Hapus
  10. Baca ceritanya aja seru banget gimana kalo ikutan datang ... Udah kenyang icip-icip, dapat banyak souvenir juga😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hhhihi..iya Mba, abis asyiik gitu lah. Kenyang & pulang bawa souvenir..

      Hapus
  11. Wuah Bunda .. lucky you ya dapet suvenit keren hehe.. oulang2 hepi dan kenyang

    BalasHapus
  12. Singkatannya nggak banget, SIAL. Hehe. Tapi acaranya keren. Bagus dan bermanfaat. Apalagi buat mamak2 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba, baru th ini tuh nama sial.keluar. saya jg sempet kaget baca pertama kali. memang bagus acaranya...apalagi buat emak2..hahha

      Hapus
  13. Wowwww...kpn di Malang ada yaa...pengen nyerbu aja saya...haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasa klo ga di jakarta, di bali Mba. Datang aja ke jakarta..hahha

      Hapus
  14. Hiks, tahun ini tidak bisa berangkat, soalnya pas bentrok ujian kompetensi. Padahal sudah dapat undangannya.

    BalasHapus
  15. Izin promo ya Admin^^
    bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
    mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
    mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
    ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
    add Whatshapp : +85515373217 ^_~

    BalasHapus