Minggu, 28 Januari 2018

BERKIBARLAH TERUS SEKOLAH PEREMPUAN




Mencari tempat training untuk penulisan tidak semudah sekarang. Apalagi untuk menlis fiksi dan non fiksi, hanya training sebagai jurnalis yang di dapat. Namun aku nggak mau menyerah begitu aja & akhirnya dapat training jarak jauh, apalagi belum ada internet seperti sekarang. Semua materi dan tugas dikirim via pos & kebanyak materinya tentang menulis cerpen, novel dan artikel. Aku juga banyak belajar dari buku-buku tentang cara menulis. Alhamdulillah  kantor mengirim aku untuk mengikuti training jurnalis selama  bulan di Dewan Press, kebon Sirih. Seneng banget bisa diajar oleh Yacob Oetama pemilik KOMPAS.

Buku Antalogiku

Tetiba baca komunitas IIDN di tabloid Nova, aku langsung mencari dan bisa mendaftar jadi anggotanya, itu terjadi pada sekitar tahun 2012. Di IIDN  lumayan banyak ilmu yang bisa aku serab & ikut beberapa training dengan biaya antara Rp. 25.000 s/d Rp. 50.000,- melalui FB, bhkan aku ikut pertemuan yang mengajarkan cara membuat aneka bros, menyulam dan lainnya. Akhirnya IIDN membuka “Sekolah Perempuan” yang mengajarkan bagaimana menulis yang benar, mulai dari menangkap idea sampai bisa menerbitkan buku. Belajar melalui FB & aku baru bisa ikut sekolah perempuan pada angkatan ke-3. Disini aku baru mengenal bagaimana membuat outline, mengedit dan lainnya. Bahkan lahir naskah buku soloku, walau sampai sekarang belum ketemu jodoh.

Antologi yg kata pengantarnya oleh Mensos RI, dpt ttd Beliau

Dengan dukungan tehnologi yang ada pengetahuanku tentang dunia penulisan berkembang pesat. Banyak artikel yang aku telah tulis dan satu persatu, lalu terkuaklah istilah-istilah dalam dunia literasi yang belum aku kenal. Walau sebenarnya aku telah melakukannya, seperti Ghosh Writer. Aku beberapa kali menulis buku atau beberapa bab buku atas permintaan mitra perusahaan, tapi atas nama Direktur perusahaan tempat aku bekerja dan lainnya.

Dari semua itu yang membuat aku angkat topi kepada IIDN adalah Mba Indari dapat merangkul semua perempuan baik yang minat dan awalnya tidak minat pada dunia penulisaan, bisa jadi penulis. Bukan itu aja, niat mulianya mengajak  para ibu rumah tangga untuk menambah penghasilan dari dunia literasi  disela-sela waktu luangnya. Sementara aku merasa ditantang untuk terus menulis dan menulis, sampai lahirlah buku antologi pertamaku karena memenangkan lomba penulisan. Disusul buku antologi kedua dan ketiga hasil memenangkan lomba penulisan. Sekarang sudah sepuluh buku antologi yang memuat tulisanku dan ada beberapa lagi yang masih proses cetak, mudah-mudahan buku soloku cepat ada yang meminang. Aaamiin yra.

Antologi yang akan terbit.
Lama-lama aku juga makin menggila sejak Indscrip menggandeng @Joeragan Artikel yang menebar berbagai training. Aku gak mau kalah dengan yang muda-muda, ikut nimbrung dalam berbagai training yang diakan joeragan artikel. Sehingga aku mengenal teman-teman sekelas dalam training, walau hanya melalui dunia maya. Namun kita begitu akrab dan rekat bersilaturahmi, “Mak Bun” itulah panggailan mereka kepadaku yang ternyata masih ibu-ibu muda dan banyak yang sebaya anakku.

Satu hal yang membuat aku kagum, IIDN bisa membuka lahan pekerjaan bagi para  IRT. Aku mengikuti semua itu dengan kebanggaan luar biasa, IRT yang gigih belajar untuk menambah penghasil. Awal-awal ada Ummi Aleyaa sang pemilik @Joeragan Arikel, lahirlah nama-nama Kartika Susilowati, Susi, Heni Salby, Hera Budiman, Winny dan lainnya yang  bahkan sudah dapat memberikan training.  Sepuluh jempol buat para IRT yang luar biasa, mau belajar dan berjuang untuk membantu keluarga. Ternyata aku pun kecipratan berkah dengan menjadi pasukan endorse, blongger, buzzer dan lainnya. Memang nilainya gak seberapa, tapi seneng aja bisa sedikit mencerahkan orang lain melalui tulisan bahkan status aku.

Salut dan terima kasihku untuk Indari Mastuti dengan Insdcript, Sekolah Perempuan & IIDN yang telah membuka mata para IRT bahwa dengan dasteran kita bisa mendapat penghasilan, tanpa keluar rumah. Sekolah perempuan makin Berjaya dan kalau ga salah sudah memasuki angkatan ke 23, bayangkan berapa buku yang sudah bisa diterbitkan dari sekolah tersebut dan berapa juta perempuan yang tercerahkan setelah membacanya. Berkibarlah terus Sekolah Perempuan dalam melahirkan para IRT yang jempolan dalam menulis. Semoga SP makin sukses melahirkan penulis-penulis andal dan mencerahkan orang lain melalui tulisan.  

#ALUMNI_SEKOLAHPEREMPUAN
#sekolahperempuan

17 komentar:

  1. Wah, saya selalu penasaran dengan Sekolah Perempuan. Mudah2an suatu saat saya memiliki kesempatan untuk bisa belajar di sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin yra. Alhamdulillah banyak yg bisa didapat Mba. Maksih sdh mampir

      Hapus
  2. Pengen bisa berhasil spt mbak-mbak yg lebih dulu eksis di dunia kepenulisan

    BalasHapus
  3. Salut Mbak ..Terus semangat belajar tanpa henti. Bersyukur tergabung kita dalam komunitas yang mengedepankan semangat berkarya dan menginspirasi perempuan lainnya. Semoga Indscript, IIDN, Joeragan Artikel..dan lainnya makin sukses dengan misi dan visinya.

    BalasHapus
  4. hebattt, sukses terus ya mba. Dan dapat menginspirasi banyak orang :)

    BalasHapus
  5. Hebat Mbak Srie Ningsih, antologinya sudah banyak. Saya pengen ikut sekolah perempuan, sedang menabung nich mbak. Semoga Mbak Ningsih semakin sukses dan memberi inspirasi banyak orang.

    BalasHapus
  6. Pengen juga gabung di Sekolah Perempuan, nabung dulu ah... semoga bisa segera gabung ya...

    BalasHapus
  7. Cita-cita lama nih mba, gabung di sekolah perempuan. Semoga segera tercapai dan gabung di sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin yra. Semoga tercapai ya Mba gabungnya di SP

      Hapus
  8. Aku juga mupeng sama SP tapi belum kesampean aja sampai sekarang hehe. Sukses terus ya mbaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...aamiin yra. Makasih ya Mba Bety. Rugi loh ga ikut SP.

      Hapus
  9. Pengen ikut alumni juga bun, bun Sri kalau saya lihat status2nya mah keren. Pengalamannya banyak. Jadi pengen konsisten menulis. Dapat pekerjaan di dunia jurnalis. Aku iri bun... 😘

    BalasHapus
  10. IIDN, JA, emang TOP BGT... melalui mereka saya bisa berpenghasilan. Ternyata gak hanya saya yang bangga ya

    BalasHapus