Senin, 29 Januari 2018

RESEP WARISAN MAMA/NENEK





Duluuu…banget waktu aku masih kecil, masih SD kalau lebaran yang di tunggu-tunggu saat berkunjung ke rumah “Enyak” begitu biasa kami memanggil   Nenek.  Kami mengikuti ibu memanggil seperti itu, nenek adalah ibu dari ibu aku.  Kenapa sampai ditunggu, karena aku  sangat suka banget dengan Laksa buatan Nenek. Pokoknya endeees bingit dan aku bisa nambah, terus minta dibungkus saat pulang hehehe…..secara Nenek adalah salah satu juru masak di istana waktu era Soekarno, kalau ingin menu betawi. Jadi bisa dibanyangin kan kualitas rasa masakannya.

Sejak nenek tiada, praktis aku nggak pernah menemukan lagi laksa betawi istimewa buatan nenek. Walau ibu setiap tahun membuat laksa betawi, saat lebaran tapi ada yang beda di rasa. Cara membuat laksa betawi asli menggunakan udang rebon sebagai campuran. Untuk warna kuning dikuahnya, nenek tidak menggunakan kunyit, tapi  memakai temu mangga yang beraroma lebih harum. Naaah…..karena sulit mendapatkan temu mangga, Ibuku biasa menggantinya dengan kunyit. Mungkin itu salah satu yang membedakan rasa laksa buatan nenek dengan buatan ibuku.  Yuuk cekidot   Resepnya Laksa Betawi :
  
 Bahan-bahan: 
 Ayam 1/2 ekor
 Santan 1200 ml dari sebutir kelapa
 Udang rebon/ Udang segar sesuai selera
 Serai 2 batang
 Daun salam 2 lembar & Daun jeruk 4 lembar

Bumbu yang dihaluskan:
Bawang merah 10 siung
Bawang putih 5 siung
Kunyit bubuk 1 sdt
Jahe bubuk 1/2 sdt
Lengkuas 1 ruas jari
Kemiri 6 butir
Ketumbar 1 sdm
Gula & Garam secukupnya.
Minyak goreng 2 sdm

Pelengkap:
Bihun 150 gram, seduh dengan air panas sampai mengembang empuk
Telur rebus 2 butir
Daun kemangi & Kucai
Bawang goreng, Jeruk nipis & Sambal
   
Cara Membuat :
Tumis bumbu yang telah dihaluskan dengan minyak goreng sampai tercium bau harum. Selanjutnya masukkan ke dalam santan di panci.  Masukkan daging ayam, serai, daun salam dan jeruk, aduk-aduk dan biarkan ayam matang, lalu  angkat ayam & suwir suwir. Lalu masukan udang, biarkan sampai kuah laksa mendidih dan angkat.

Siang disajikan, yaitu:  ambil mangkok dan masukkan bihun. Beri suwiran ayam, udang rebon, telur rebus, daun kemangi dan kucai lalu siramkan kuah laksa.  Taburi  bawang goreng, beri perasan jeruk nipis dan tambahkan sambal pedas sesuai selera.  Kalau mau bisa ditambah ketupat. 
 
Selain  Laksa Betawi, ada beberapa kota yang juga memiliki laksa diantaranya :  
Laksa Bogor,  boleh dibilang mirip dengan betawi bedanya memakai potongan oncom yang membuat kuah terlihat lebih kental. Terkadang ditambahkan sambal cuka yang meningkatkan cita rasa laksa.
Laksa Tangerang,  kuahnya lebih kental karena memakai parutan kelapa sangria. Bahan pelengkapnya diberikan kentang yang dipotong dadu dan mie putih berbentuk bulat panjang sebesar lidi.

  
Ada satu resep Ibuku, yang  menurut aku luar biasa dan pada masa itu masih sangat jarang tersedia.  Apalagi ibu hanya buat kalau lebaran aja, karena aku suka banget dengan sama penganan tersebut, apalagi dimakan dalam keadaan dingin….yummy.  Namanya Manisan Buah Atep (begitu menurut  ibu & bapakku, maklum orang betawi) dan kita mengenalnya dengan nama kolang-kaling. 

Sueeeer Manisan Kolang-kaling buatan ibuku sangat enak, legit dan segar rasanya. Manisan ini yang aku pelajari cara membuatnya & setelah aku pensiun, setiap mau lebaran aku terima pesanan Manisan Kolang-kaling. Alhamdulillah  pesanan bisa  lebih dari 50 kg,  karena itu merupakan makanan has betawi. Aku akan berbagi resep Manisan Kolang-kaling ini, cekidot:

Bahan:
2 kg kolang-kaling
1 kg gula pasir
5 lembar daun pandan
1 sdt  vanili
1 lt air
Pewarna makanan secukupnya.
Daun bambu secukupnya
Air cucian beras secukupnya.

Cara membuat:
Cuci bersih kolang-kaling dan gosok dengan daun bamboo sampai keset (lendirnya hilang), lalu cuci bersih kembali dan rendam dengan air cucian beras semalaman. Setelah itu cuci bersih dan tiriskan.
Masak air, setelah mendidih masukan gula, daun pandan & vanili biarkan sampai mendidih kembali dan gula larut. Setelah itu masukan kolang-kaling dan beri pewarna makanan, biarkan sampai mendidih. Matikan kompor dan tutup pancinya, biarkan sampai besok.

Untuk menghasilkan manisan kolang-kaling yang legit, tahapan ini harus dilakukan. Setiap hari, kolang-kaling ditiriskan dan airnya dipanaskan. Setelah dingin, masukan kembali kolang-kalingnya dan lakukan itu setiap hari sampai air gula mengental. Dan setelah air kolang-kaling mengental & air tinggal sedikit, manisan siap dihidangkan.

Dalam pembuatan manisan ini, ada 2 hal yang harus diperhatikan agar hasil manisan enak, legit & tidak asam :
1.       Cuci kolang-kaling sampai benar-benar tidak licin atau lendirnya hilang & cuci bersih.
2.       Selama proses dihangatkan, jangan sampai kolang-kaling jangan sampai diambil tanpa sendok
Karena hal tersebut dapat membuat manisan kolang-kaling rasanya asam.

Jaman ibu aku, membuat manisan ini tidak menggunakan pewarna, tapi asli warna kolan-kaling. Saat ini untuk membuat lebih menarik dan sebagai pengugah selera, manisan ini diberi  pewarna. Pembuatan manisan kolang-kaling  saat ini,  bermacam caranya tapi rasa pasti berbeda dunk…..hehhehe Selamat mencoba.

#SatuHariSatuKaryaIIDN


4 komentar:

  1. Mbak, untuk laksa ..wah resep istimewa berati ini ya..secara Enyak juru masak istana

    Kalau untuk manisan, pakai daun bambu itu apa enggak tajam di tangan ya Mbak, baru tau saya..pantesan manisan kolang-kaling Betawi enggak ada duanya. Ternyata itu rahasianya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba Eunak bingit tuh laksa buatan Enyak.

      Ya ga juga sih Mba, saya biasanya pake plastik/sarung tangan wkt gosoknya. Tajamnya sih ga tp gatel kena tangan

      Hapus
  2. Mba, klo pk temu mangga Kira2 brp banyak ya? Terima kasih yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf baru balas. Ga banyak kok Mba, hanya dua ruas jari. Terima kasih sudah mampir

      Hapus