Sebagai kalender perusahaan di thh 2012 |
Gaaaiiiis……lagi pada ngapain kah?...
Aku lagi kangen sama kerjaan dulu, alias kangen terbang.
Liat para yunior yang masih terbang dan
sama yang lagi pada training untuk
ikut terbang haji…..huhuhuuhhu.
Kalau lagi inget perjalanan masa muda, bagaimana harus berjuang membantu orangtua mencari biaya sekolah
adik-adik karena Bapak sudah pensiun dan
uang pensiunnya hanya cukup untuk biaya
hidup sehari-hari. 4 orang kakak sudah
menikah dan hal itu ngga bisa aku
hindari. Sedih?...pasti, bahkan aku begitu shock menerima kenyataan ini. Aku menangis selama dua hari dan ngga tau
harus berbuat apa. Mimpi dapat berkuliah, pupus sudah.
Saat itu aku benar-benar bingung mau berbuat apa dan kerja apa. Maklum belum seperti sekarang yang hanya
tinggal berselancar mencari info yang
begitu mudah. Dulu cari kerja harus ada
uang pelicin dan ngga gratis tentunya,
apalagi aku ngga punya kemampuan apa-apa
selain hanya selembar ijasah walau dengan nilai memuaskan.
Untungnya aku masih waras dan
punya semangat tinggi. Aku padangi adikku yang enam orang itu satu-persatu, tak
tega rasanya kalau mereka harus putus sekolah hanya karena mengikuti
keinginanku untuk kuliah. Akhirnya aku
mulai bangkit untuk mencari pekerjaan, walau ngga tau apa yang harus disipakan.
Alhamdulillah ada tetangga yang berbaik hati memberitahu langkah-langkah
menccari pekerjaan, salah satunya sarannya untuk mencari lowongan pekerjaan di
Koran Pos Kota. Namun alamat yang tertulis ngga semuanya aku ketahui lokasinya.
Mulailah aku membuat surat lamaran dan mengirimkannya ke beberapa perusahaan
yang membuka lowongan, ada beberapa yang membalas. Tapi setelah diskusi dengan
Bapak, tidak direkomendasikan ke perusahaan yang memintaku untuk menjalani tes.
Setelah pelantikan sebagai Awak Kabin |
Ternyata Allah itu pasti memberi
jalan kepada umatnya yang tulus dan sungguh-sungguh mau berusaha. Ketika
mengantarkan sahabatku di rumah ke rumah temannya, aku melihat kerumunan orang
di salah satu kantor di daerah tersebut. Ternyata penerimaan pegawai front liner, yaitu
pramugari udara. Aku ikut peruntungan dan langsungg mendaftar, memang aku selalu membawa ijasah di tas. Hanya copy ijasah yang aku serahkan, tapi aku
sudah mendapat nomor tes. Hanya nanti tetap harus melengkapi surat-surat yang
dipersyaratakan.
Sampai di rumah aku langsung
cerita ke Bapak dan semua surat Bapak yang urus & pendek cerita semua
tes dapat aku lalui dengan mulus, begitu
juga dengan tes kesehatan lengkap. Aku dinyatakan sehat dan diterima sebagai
siswa calon pramugari, berhak mengikuti pendidikan calon pramugari selama 6
bulan. 3 bulan ground course dan 3 bulan flight training, kalau ground
coursenya lulus. Itu pun dapat aku lalui dengan baik, bahkan aku masuk 5 besar
lulusan terbaik.
Cover majalah internal perusahaan |
Ada cerita lucu saat mengikuti
pendidikan tersebut. Aku yang sehari-hari hanya menggunakan celana pendek &
kaos di rumah atau celana panjang, sementara punyak rok hanya rok sekolah.
Bingung saat mengikuti pendidikan karena ngga punya baju yang pantas, begitu
juga dengan sepatu hanya ada sepatu kets. Ibu ngomel-ngomel, karena aku kalau
mau dibelikan baju selalu ditukar dengan buku. Kalaupun mau hanya celana
panjang, kemeja atau kaos. Hehehe…akhirnya sepatu ibu yang bisa aku pakai,
karena ukuran kakinya sama dengan ku. Sementara baju aku dapat lungsuran dari
kakakku yang pertama, yang kebetulan ukurannya sama tapi lebih tinggi aku.
Alhamduulillah….semua siap dan akhirnya setiap dapat uang saku, aku beli baju.
Dulu uang sakunya hanya Rp. 10.000,- lho, tapi itu udah gede banget di tahun
80. Akhirnya aku dapat predikat pramugari setelah dilantik dan siap untuk
terbang. Wooow…..semua ini diluar
mimpiku, tapi Allah lah yang menunjukan jalan ini untukku.
Istilahnya aku kecebur di dunia
penerbangan tanpa pernah ada terlintas dibenakku. Inilah duniaku sekarang dan
setiap tugas aku jalani dengan baik, hanya
masalah utama adalah dandan. Aku yang ngga pernah mengenal make up,
setiap hari harus berhias. Seringnya dandanan dari rumah ngga pernah aku
perbaiki sampai aku selesai tugas…hehehe. Aku pernah lho sampai di panggil oleh
Chief Cabin, karena masalah make up ini.
Dandan ala kadarnya & biasa dandan di mobil jemputan |
Padahal aku sudah diajarin juga
bagaimana bermake up yang di tentukan dan pada saat selesai training poise & Grace, kita diujinya,
menggunakan baju seragam lengkap dengan
make up dan sepatu high heels tentunya. Lalu berlenggak-lenggok di atas catwalk
dengan karpet merah, layaknya pragawati. Karena selama ini ngga pernah pakai
sepertu seperti itu, padahal hanya 5 cm
tingginya. Aku ngga bisa jalan dan 2 orang teman memegangi tanganku di kanan
kiri…hahaha. Semua tertawakan termasuk Dewi Motik, yang merupakan salah satu
instruktur saat itu… Itulah sekelumit
kelucuan perjalanan hidupku. Bayangkan yang seumur hidup berpakaian
seperti cowok, memegang ban biru karate dan ngga kenal make up. Sekarang harus
berdandan cantik dan perempuan banget gitu.
Ujian kenaikan tingkat, gaya ya..hehehe |
Namun sejak SMP hari-hari aku diisi dengan kegiatan olahraga,
lari, basket, volley, renang dan silat serta karena sejak SMA. Yaa beginilah
jadinya aku…hehehe. Entah kenapa Bapak seneng banget masukin aku ke pelatihan
bela diri, walau ibu beberapakali protes. Tapi ternyata aku seneng hahaha….. Munggkin ibu takut anak perempuannya jadi
kaya cowok, akhirnya aku dimasukin ke kursus menari, nari jawa pula. Yaa..wis
aku manut, dari pada disuruh berhenti les beladiri. Lalu aku di kursusin tari
nasional, ada jaipong, tari melayu dan tari makasar. Ternyata saat SMA aku
sering nongol di TVRI untuk menari dan
ngga enaknya kalau lagi shooting out door, tiba-tiba ujan. Yaaa….shooting
berhenti, karena sumber cahaya dari matahari yang dipandul dengan papan tulis
yang dilapisi alumunium foil. Nginepnya
juga di TMII itu….lumayan dapat uang jajan.
Tari angin mamiri dr makasar |
Kembali ke laptop ya….dulu jaman
aku terbang, bandara belum semua bisa didarati sampai malam, ada yang jam 14.00
atau jam 15.00 udah close & sangat jarang yang buka sampai malam. Biasanya
hanya kota-kota besar tertentu yang bisa didarati malam hari, bahkan di
beberapa kota propinsi belum ada hotel. Para crew disediakan mess oleh
perusahaan untuk tempat kita bermalam. Karena bandara itu close untuk bisa
didarati di waktu tersebut diatas, maka kita berangkatnya pagi hari. Untuk long
distance ETD (estimate time departure) itu jam 05.00 kita udah take off.
Apalagi yang hanya pulang pergi, karena kita harus bisa berangkat dari tempat
tujuan sebelum bandara close. Gitu, jadi jam 11.00-17.00 wib kita udah tiba
lagi di Jakarta. Kalua berangka dari Jakarta udah siang, berarti kita bermalam
di kota tersebut untuk berangkat kembali besok pagi-pagi sekali.
Terbang bersama purser |
Kangen di jemput jam 03.00 pagi,
karena setiap crew member minimal 2 jam before udah siap dijemput. Naik mobil langsung tidur, bangun dandan dulu, baru turun. Lumayan udah agak segar kan. Sesuai SOP
minimal 45 menit sebelum pesawat berangkat, para cabin crew harus mengecheck
peralatan emergency dan berbekalan makanan,
itu bisa memakan waktu 30 menit untuk seorang cabin. Selesai kita lapor
ke Capt Pilot & ready for boarding.
siap menyambut penumpang |
Aku ngga pernah memikirkan gaji,
karena memang tidak pernah menerima setiap bulannya. Kenapa? Karena gaji sudah
aku serahkan ke ibu, setiap bulan adikku yang mengambilnya ke kantor untuk
biaya adik-adikku sekolah. Laah…aku dapat apa? Aku masih punya penghasilan dari
jam terbang yang setiap bulannya bisa 2-3 kali gaji besarnya. Penghasilan lain
adalah allowance yang di dapat setiap aku menyelesaikan tugas terbang. Asyik
kan? Alhamdulillah..itu ketentuan Allah untukku. Makanya dalam jangka
waktu satu tahun, aku dapat membayar uang muka rumah.
diatas kota malang, menuju Denpasar |
Schedul yang diberkan setiap
minggu, hanya 1 hari aku dapat libur. Kadang setelah 10 hari aku baru dapat
libur, biasanya terjadi karena aku terbang di suatu daerah selama lebih dari
satu minggu. Biasanya kita sebut Manado supplai, Surabaya supplai atau Papua
supplai. Kalau selesai tugas masih siang, biasanya kami bisa mengunjungi obyek
wisata di suatu daerahh gitu.
Menunggu Mensos masa itu, Ibu Nani Soedarsono untuk kembali ke Jakarta |
Ada beberapa pengalaman yang
menyenangkan, kalau terbang ke daerah yang sedang panen. Seperti ke Menado tapi
sedang panen cengkeh, ada aja penumpang yang memberikan kita amplop yang
isisnya lumayan woow….begitu juga dengan daerah lain, sering kali kita dikasih
buah atau makanan khas sana juga. Dukanya?
Kalau saya sih ngga pernah merasa ada duka, tapi pernah yang bikin aku sedih. Saat itu aku baru satu
tahun terbang dan tetap tugas di hari pertama Idul Fitri. Bapak ku sampai bilang, “berapa kamu dibayar untuk tugas hari
ini? Biar Bapak ganti uangnya” Bapak
sampai memohon-mohon. Tentu saja aku ngga bisa memenuhinya, karena kalau sampai
aku bolos hari ini. Aku akan di grounded, hal ini merupakan pelanggaran berat.
Karena di hari besar seperti itu, cabin crew yang reserve juga ngga ada. Hal
ini bisa membatalkan penerbangan. Urusannya panjang kan, kalau sampai batal…hehee Waktu itu saya masih baru, jadi ngga bisa
minta libur walau hari besar sekalipun. Itu salah satu dukanya, duka lainnya ya
kalau ada penumpang yang rese atau kurang ajar. Namun biasanya kita bisa
mengatasinya. Serunya kalau terbang di musin hujan, kita seperti dikocok perut pesawat. Bahkan pernah mengalami keadaan darurat, karena cuaca. Tapi aku percaya kalau maut itu ditangan Allah dan kita hanya bisa pasrah & berserah diri padaNya.
Terbang terakhir ke Australia krn sudah hamil 3 bln |
Aku juga beberapa kali tugas terbang dengan membawa anak, waktu itu si Ade masih 5 tahun. Dia diam aja di pesawat, aku kasih buku bacaan dan kertas untuk mewarnai. Ternyat tuh anak masih inget suka dibawa emaknya terbang.
Terbang setelah punya melahirkan si bungsu |
Aah….tapi senengnya itu ngga
kebayar lah…walau lelah dan kadang harus
sholat di pantry pesawat, ya itulah resiko tugas. Bayangin kita kerja tanpa
modal, berangkat-pulang diantar jemput. Makan
tersedia, seragam dari ujung kepala sampai kaki diberikan, tas tangan
dan travel bag juga dapat. Cuti, mau jalan-jalan tiket gratis dan hotel kita
bisa dapat diskon sampai separuh harga, bahkan sering hanya bayar 25 % dari
harga normal. Begitu juga di duty free dan di luar negeri hanya menunjukan ID
card atau passport bisa dapat diskon sampai 40% kalau belanja.
Kangeeeen bau kabin pesawat,
kangeeen makanan pesawat, kangeeen jalan, kangeeen becanda…pokoknya kangen
semuaaaa… I belief I can"t fly, but I can flying..Miss all so much
Bersama teman sejawat |
wah mbaaa, pengalaman seru yah. Sekarang tulisannya aja yang terbang mba, nih tulisan mba terbang sampe ke Batam dan sudah aku nikmati hehehe
BalasHapusWaah....batam, klo menginap di sana saya hanya memandangi gedung2 tinggi singapore...& ngeborong lego buat anak...
HapusMakasih sudah mampir Mba Henee
Wah mbak, keren nih poto2nya masih tersimpan rapi. Cantiiiiik mbak :D
BalasHapusKeren ya nulis masa lalu, dan akhirnya memunculkan banyak kenangan. Jadi bisa bayangin dunia penerbangan kayak apa hihi :)
Iya Mba Septi, klo kangen berat beginih..hehehe...alhamdulillah saya sedang menulis tetang awak kabin, krn buku seperti itu hanya sebelah jari jumlahnya.
HapusIya Mba, album foto tsb yg digunakan perusahaan untuk beberapa kegiatan di divisi customer service..
Makasih sudah mampir ya Mba
Kereennn jeng Srie... sya kagum dan salud dgn jeng Srie 👍
HapusWah benarkah begitu mba keuntungan menjadi cabin crew? Asyik banget yaa... Saya malah galfok sama fotonya, masih ada dan masih bagus ya.
BalasHapusBetul banget Mba Dwi tapi kabin sekarang mungkin ga seperti dulu. Tapi di dunia kerja manapun semua sama, hanya kita yg bisa menjaga diri & ga terhanyut dg hal negatif. Alhamdulillah..saya masih menyimpan foto2 tsb dg baik..
HapusMakasih sdh mampir Mba..
Masya Allah Mbak Srie...senengnya ya..Selalu senang lihat penampilan pramugari yang rapi, jali dan ramah sekali.
BalasHapusWah sudah kemana saja tuh terbangnya..pasti sudah jadi berapa bab kalau diceritakan.
Itulah ya, kadang ada rencana terindah yang disiapkan Allah untuk kita, di awal sudah putus harapan untuk bisa kuliah ternyata Mbak malah bisa membantu sekolah adik-adiknya..Rejeki keluarga lewat Mbak Srie berarti.
Btw, fotonya ketje..ceritanya ngalir jadi tahu saya seperti apa kehidupan seorang cabin crew itu.
Terima kasih sharingnya ya Mbak:)
Alhamdulillah Mba Dian, indonesia hampir seluruhnya. Negara lain blm sampe eropa & AS.
BalasHapusAlhamdulillah..setelah menikah & waktu luang saya bisa kuliah. Ibu menangis saat menghadiri wisuda saya & meminta maaf.
Mohon doa, saya akan menulis buku tentang awak kabin. Ternyata buku ttg awak kabin baru 1 buku yg ada...makasih sdh mampir Mba Dian.
Pengalaman menyenangkan jadi crew cabin maskapai ya,kak.
BalasHapusBisa ke banyak tempat dan penampilannya terlihat keren dengan seragamnya.
Kudoakan kak Ningsih sukses dengan project bukunya.
Aamiin yra. Makasih doanya &.makasih.sdh.mampir
HapusWaah..ternyata Mbak Ningsih itu pernah jadi pramugari ya.. Kayaknya pekerjaan yang seru! Bisa keliling dunia, ya, Mbak. Apalagi fasilitas yang didapat wah..mupeng! Tapi resikonya cukup besar juga ya..kadang gak bisa merayakan hari Raya bersama keluarga. Yah, semua pekerjaan ada kelebihan dan kekurangannya, ya, Mbak
BalasHapusIya betul Mba Nurul, semua.pekerjaan ada.plus-mimusnya. Makasih adh mampir ya mba Nurul
HapusMakbun... keren pengalamannya ihh.. salut! Sehat terus ya
BalasHapusAaamin yra. Makasih udah mampir Mba Bety
HapusSayaaa takut terbang hihi. Bunda Srie sampai sekarang cantiknya gak berubah, cantiiik. Seru banget yaa Bunda pengalaman kerja jadi pramugari,bisa cerita ke anak cucu. Terima kasih sudah berbagiiii
BalasHapusTerbang itu asyik Mba Dira...asyik banget malah...hahah. kenapa mesti takut? Kita.pasrah aja sama Yg Kuasa. Alahamdulillah...makasih jg sdh mampir
HapusWah, ternyata Mbak Sri Ningsih itu mantan pramugari to? Keren banget, tahun 80an udah wira wiri naik pesawat. Itu profesi idaman perempuan banget euy. Ayu, rapi, cekatan, ramah wis pokoknya asoy
BalasHapusAlhamdulillah....iya pramugari jadul Mba Dawiah..hehehe. makasih sdh mampir ya
Hapus