Mempesona merupakan kata
yang banyak mempunyai makna, tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Namun
bukan melulu secara fisik dengan wajah
cantik dan penampilan menawan, perbuatan
pun dapat membuat seseorang jadi mempesona.
Mempesona dilihat dari
sudut pandang fisik, biasanya tidak bertahan lama. Karena saat berubah maka
rasa kagumnya pun sirna, karena penampilan fisik itu secara pasti akan
berkurang seiring berlalunya waktu. Dan
setiap orang mempunyai kriteria sendiri apa yang membuatnya terpesona. Untuk
saya pribadi mempesona lebih dari perbuatan yang dilakukan seseorang untuk kepentingan
orang lain, dan itu membuat orang lain terinspirasi dan termotivasi.
Jangan Egois
Berbuat sesuatu untuk
kepentingan orang lain dengan mengorbankan kepentinganya sendiri merupakan
perbuatan yang luar biasa, apalagi yang dilakukan untuk kepentingan orang
lain. Sebagai seorang anak dari dua
belas bersaudara yang dilahirkan dari orangtua yang berprinsip, bahwa banyak
anak banyak rejeki, mencoba menyelamatkan pendidikan adik-adiknya dengan
mengorbankan masa depannya sendiri.
Mimpinya untuk berkuliah
terpaksa harus dikuburnya dalam-dalam demi untuk memenuhi permintaan sang ibunda, yang memohon
kesediaanya berbagi dengan adik-adiknya yang masih membutuhkan biaya
pendidikan. Padahal kuliah itu sudah di depan mata yang didapat dengan mudah,
karena apresiasi dari hasil prestasinya. Awalnya tidak rela dan menangisi
keadaan ini, namun melihat wajah adik-adik serta permohonan bundanya dengan
terpaksa dilakukannya. Aku tidak boleh egois hanya memikirkan diri sendiri,
sementara adik-adiknya harus putus sekolah. Memang tidak mudah untuk menaklukan rasa egois ini, tapi bukan
tidak bisa.
Rela Berkorban
Jodoh, umur dan rejeki
adalah rahasia Ilahi, begitu juga dengan perjalanan hidup seseorang merupakan sebuah
misteri. Kita hanya dapat berencana,
tapi keputusan akhir tetap ditangan Yang
Kuasa. Aku terombang-ambing dalam ketidakpastian akan masa depan yang masih
abu-abu selepas sekolah menengah atas, tanpa punya rencana masa depan diusia
begitu belia.
Masa yang seharusnya
aku lalui dengan belajar dibangku kuliah, pupus sudah dan harus segera move on
secepatnya untuk memutar haluan ke tujuan
lain. Mungkin memang jalan ini yang harus ku lalui dan telah Allah gariskan
untukku. Tanpa pernah terlintas dibenakku, apalagi bercita-cita menjadi seorang
pramugari tapi justruk itu haluan yang ditujukan untuk ku.
Tanpa sengaja aku melewati
kerumunan orang di sebuah halaman kantor dan ternyata itulah awal karierku. Aku
mencoba peruntunganku dengan ikut mendaftar dan itu benar-benar diluar
perkiraan. Aku hanya berdoa, semoga ini jalan yang Allah berikan untuk ku dalam
memenuhi keinginan ibundaku. Setelah melalui seleksi yang ketat akhirnya aku
lolos untuk dapat mengikuti pendidikan calon pramugari dan alhamdulilah semua
berjalan mulus. Kurang lebih setahun sampai akhirnya aku dapat bekerja dikabin
pesawat udara sebagai seorang pramugari udara. Pengorbananku berbuah manis dan dapat
ikut membantu membiayai sekolah adik-adik. Aku yakin semua ini pasti berkat doa
ibundaku.
Tetap mengejar mimpi
Kesibukanku bekerja
ternyata tidak pernah bisa menghapus keinginanku untuk kuliah, disela-sela
kesibukan itu aku berhasil masuk di perguruan tinggi negeri khusus karyawan yang
dapat aku selesaikan tepat waktu. Aku senang melihat adik-adikku dapat
bersekolah dan bahagia dapat membantu ibunda, lebih bahagia lagi saat aku dapat
mengejar mimpiku yang pernah pupus. Ibundaku menangis bahagia saat menghadiri
wisuda sarjanaku. Itulah arti memesona bagiku yang kini menjadi inspirasi dan
motivasi bagi orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar