Beragam latar belakang
seseorang mau menjadi guru. Ada
yang memang berniat sejak awal, sehingga
mempersiapkan diri dengan mengambil
pendidikan untuk menjadi guru. Namun tidak sedikit pula yang menjadi guru karena dicemplungkan kebidang
tersebut, tapi sedikit sekali yang merasa terpanggil untuk mengabdi sebagai guru walau pendidikannya tidak mendukung.
Apapun motivasinya menjadi guru merupakan pekerjaan yang sangat mulia.
Orang-orang yang terpanggil menjadi guru, merupakan seorang
pendidik sejati. Bagaimana tidak, seorang yang hanya berpendidikan sekolah
lanjutan atas, merasa terpanggil untuk mencerdaskan anak bangsa dilingkungan
tempat tinggalnya. Dia hanya berbekal, tekad
dan tenaga yang bisa saya sumbangkan untuk kebaikan orang lain. Bahkan
mengorbankan tempat tinggalnya menjadi sebuah sekolah bagi anak-anak tidak mampu dilingkungannya.
Lain lagi cerita seorang gadis belia yang jauh-jauh datang ke
ibu kota untuk mecari pekerjaan, akhirnya terdampar menjadi guru dilingkungan
yang tidak baik, hanya karena melihat banyak anak-anak tidak sekolah. Dia
berjuang mendirikan sekolah ala kadarnya, hanya untuk anak-anak dilingkungan
tersebut bisa sekolah. Kalau bukan karena panggilan nurani, tentu tidak ada
yang berkenan mengajar dilingkungan lokalisasi. Sambil mengajar, dia terus menimba
ilmu dan akhirnya dapat menyelesaikan
sarjananya.
Ada pula potret seorang guru di daerah terpencil yang harus
benjalan puluhan kilometer untuk mencetak anak-anak negeri agar menjadi pandai.
Walau tujuan utamanya memberantas buta aksara di daerah tersebut, tapi
berkembang menjadi guru yang selalu ditunggu kehadirannya oleh para muridnya.
Tekadnya hanya satu, membuat anak-anak di desanya bisa baca tulis dan dapat
bersekolah tinggi. Dia berjuang demi mengabdi untuk anak-anak Indonesia, walau
dalam kondisi sakit.
Tidak sedikit pula yang menjadi guru semata-mata hanya mengejar
materi saja. Memang kewajibannya dilaksanakan, tapi dia melakukannya hanya memenuhi
tugas saja, sehingga banyak kejadian yang kurang patut dilakukan para guru yang
hanya mengejar materi, bukan mengedepankan nuraninya dalam menjalankan tugasnya.
Guru sebagai orang tua kedua bagi anak-anak didiknya, tentu
saja bukan perkara mudah untuk dilaksanakan. Guru tempat para murid menimba
ilmu, baik ilmu untuk dunia maupun ilmu akhirat. Selayaknyalah kita berterima
kasih kepada para pahlawan tanpa tanda jasa
ini yang telah membuat aku bisa
seperti saat ini. Tapi guru juga manusia, tempatnya khilaf dan salah. Selamat Hari Guru.
#ALUMNI_SEKOLAH PERMPUAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar