Senin, 24 Mei 2021

3 JENIS PENDIDIKAN DI INDONESIA

 

3 Jenis Pendidikan di Indonesia

 


Ibu merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya.  Hal itu terjadi karena  seorang anak sudah memiliki keterikatan secara fisik dan psikis dengan ibunya sejak dalam kandungan dan dalam aktivitas sehari-hari. Jenis pendidikan yang tidak didapat  di sekolah,  dari ibu lah sumbernya.  Seperti  pendidikan    budi pekerti, agama, etika, moral, sopan santun dan bagaimana bersosialisasi dengan lingkungan. Ibu memegang peranan penting pada jenis pendidikan informal bagi anak-anaknya.

Untuk itu lah anak perempuan harus sekolah tinggi dan menghilangkan sterotype yang salah di masa lalu. Anak perempuan hanya cukup dapat membaca dan menulis, karena mengurus urusan domestik rumah tangga antara dapur, sumur dan kasur.  Makin berkembangnya  kehidupan, membuat kesempatan  meraih ilmu setinggi-tinggi  bagi anak perempuan sudah tidak ada halangan lagi.  Bahkan kesempatan belajar antara anak laki-laki dan perempuan sudah sejajar kini. 

Pendidikan di Negara tercinta ini selain pendidikan informal yang didapat dari rumah dan  pengalaman hidup sehari-hari. Pendidikan informal berlangsung sepanjang hidup. Pendidikan Informal ini mempunyai  prinsip sebagai berikut:

ü  Tanpa persyaratan  harus dilengkapi.

ü  Proses belajar  dilakukan oleh keluarga dan lingkungan sekitar.

ü  Tidak menggunakan kurikulum.

ü  Pendidikan dilakukan secara terus-menerus, dimana pun dan kapanpun.

ü  Orang tua merupakan  tenaga pengajarnya.

Disamping pendidikan informal, terdapat pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal merupakan sebuah kegiatan yang sistematis, memiliki jenjang dan terstruktur dimulai dari taman kanak-kanak sampai  perguruan tinggi. Pendidikan formal ini memiliki prinsip sebagai berikut:

-          Ada  syarat tertentu bagi peserta didik.

-          Memiliki kurikulum yang jelas.

-          Materi pembelajaran   bersifat akademis.

-          Pelaksanaan  pendidikannya butuh proses yang cukup lama.

-          Para tenaga pengajar harus memenuhi klasifikasi tertentu.

-          Ijasah sebagai syarat penting untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.

Satuan pendidikan  formal  antara lain sebagai berikut:

-          Taman Kanak-kanak (TK).

-           Raudatul Athfal (RA).

-           Sekolah Dasar (SD).

-          Madrasah Ibtidaiyah (MI).

-          Sekolah Menengah Pertama (SMP).

-           Madrasah Tsanawiyah (MTs).

-          Sekolah Menengah Atas (SMA).

-           Madrasah Aliyah (MA).

-          Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

-          Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).

-          Perguruan Tinggi

Pendidikan berikutnya disebut Pendidikan non-formal yang dapat  dilaksanakan secara berjenjang,  terstruktur dan mandiri. Pendidikan non formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang membutuhkan  untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, menambah ketrampilan  dan melengkapi pendidikan formal. Pendidikan Non Formal  mempunyai prinsip sebagai berikut:

-          Memfokuskan pada pelajaran   yang sesuai dengan kebutuhan.

-          Menggunakan kurikulum   yang sifatnya fleksibel.

-          Waktu pelaksanaanya  relatif singkat.

-          Menggunakan metode pembelajaran yang partisipatif.  

-          Pengajar  bertindak sebagai  fasilitator.

Macam Pendidikan non formal sebagai berikut:

-          Kelompok bermain (KB).

-          Taman penitipan anak (TPA).

-          Tempat-tempat Kursus.

-          Sanggar Tari, Senam, Lukis dan lainnya.

-          Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat.

 

Di Indonesia pendidikan formal masih sangat dipandang wajib dan harus dilaksanakan, karena ijasah merupakan syarat mutlak yang  harus dimiliki setiap orang terutama untuk disektor formal. Sementara keahlian yang tanpa memiliki ijasah kebanyakan dipandang sebelah mata.  Namun dengan perkembangan yang begitu pesat di era tehnologi, sector non formal mulai diperhitungkan.

Apalagi  di era digital seperti saat ini,  pendidikan dapat dilakukan dari mana saja tanpa perlu kehadiran peserta didik.  Kemajuan tersebut juga memaksa para tenaga pengajar melakukan pembaharuan, yaitu mengubah  cara  mengajar. Begitu pula para siswa dalam belajar dan  dalam memahami materi pembelajaran yang diberikan.  Namun dampak negative  dari tehnologi ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi para guru, terutama para orang tua.   

Jadi dari 3 jenis pendidikan yang ada di negara tercinta ini, tentu satu dan lainnya dapat saling mendukung sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar