Sabtu, 28 Desember 2019

Produktif di Masa Pensiun





Apa yang  Ibu bayangkan di masa  pensiun?

Beristirahat  menikmati masa tua  sambil momong cucu,  bertemu teman-teman lama, atau  dibayangi  kekhawatiran  masalah keuangan, kesehatan  dan kesepian. 
  
Apa yang Anda bayangkan di masa tua Anda? Apakah kehidupan yang bahagia bersama cucu-cucu tercinta dan Anda hanya tinggal menikmati hidup? Atau hidup Anda malah dibayangi oleh daftar kekhawatiran mengenai masalah keuangan, kesehatan, kesepian dan lain-lain?

Menjadi tua adalah kondrat yang akan dilalui  setiap manusia. Setiap orang berbeda dalam menyikapi  masa ini, pada umumnya timbul kekhawatiran dan  hal itu sangat wajar. Apalagi ketika pensiun tiba, masih ada anak yang sekolah atau kuliah. Sementara ada yang tidak mendapatkan pensiun setiap bulan, tapi diterima sekaligus dan belum mengetahui akan dipergunakan buat  apa uang tersebut.  Juga bagi yang menerima setiap bulan, tidak luput dari rasa khawatir karena jumlah yang didapat jauh berkurang.

Cobalah tidak terjebak dalam kekhawatiran dan  mencoba berdamai untuk menjalaninya dengan bahagia, karena  “TUA ITU PASTI, BAHAGIA ITU PILIHAN BU!”

Bersilaturahmi dengan tetangga
Kemooon Bu,  jangan  meratapi  bahwa  Anda sudah tidak bekerja alias pensiun. Namun inilah saatnya Ibu  untuk melakukan kegiatan dan impian yang belum sempat terealisasikan sewaktu bekerja, juga mengembangkan hobi  lama.  Untuk itu  buatlah diri Ibu  tetap produktif, baik yang menghasilkan  atau   yang hanya menikmati saja.  Mari kepoin   cara  untuk tetap produktif di masa pensiun.

1.       Membuka diri di lingkungan 
 
Awal menjalani masa pensiun, Ibu akan bernapas lega. Karena  dapat melakukan ibadah dengan lebih  santai  tanpa dikejar waktu di pagi hari, juga mengerjakan pekerjaan rumah  tangga   yang selama ini  tidak dapat Ibu lakukan. Bersantai dengan situasi baru setelah pensiun ini, biasanya hanya bertahan satu sampai tiga  bulan saja. Setelah itu Ibu baru merasakan banyak waktu senggang, yang sayang bila hanya untuk bersantai-santai tanpa melakukan aktivitas lain.

Coba lah Ibu keluar,  ngobrol dengan tetangga. Hal ini akan banyak mencetuskan ide, apa yang bisa dikerjakan untuk lingkungan. Dalam lingkungan rumah saat ini banyak kegiatan yang diturunkan dari kelurahan atau kecamatan, Ibu bisa ikut ambil bagian di sini.  Jika mempunyai ketrampilan, bisa  diajarkan kepada ibu-ibu dilingkungan dengan menggandeng Ketua RT. 

Membangun kebersamaan dengan tetangga  yang mungkin selama ini hanya mengenal sepintas, karena terbatasnya waktu.  Bisa mengikuti  arisan  dan  pengajian dilingkungan dan  sesekali pergi wisata dengan mereka, akan menambah erat silaturahmi antar tetangga.

2.       Beralih  ke pola hidup sehat 

Disadari atau tidak, memasuki usia senja pasti akan mengalami perubahan fisik. Hal itu disebakan menurunnya semua fungsi tubuh, terutama  yang kenaan dengan tulang.  Rematik, nyeri sendi dan penyakit  umum yang menghinggapi para manula.  Untuk  menjaga kesehatan,  cobalah hidup sehat dan salah satunya dengan  melakukan olah raga secara rutin. Bisa jalan pagi atau mengikuti senam yang rutin diadakan di depan pasar swalayan dan pasar-pasar modern, minimal seminggu dua kali.

3.       Berbisnis kecil-kecilan

Semua orang tua tidak akan mau hidup bergantung kepada anak-anak, jika tidak terpaksa.  Untuk  menutup biaya hidup sehari-hari, Ibu dapat memanfaatkan dana pensiun yang  besar dan dibayarkan sekaligus sebagai modal usaha.  Salah satu pilihan  bagi  Ibu untuk tetap bisa produktif walaupun tidak  bekerja di kantor,  misalnya dengan mempunyai kontrakan atau kos-kosan. 

Pilihlah lokasi yang tepat misalnya dekat dengan lokasi kampus, sekolah, tempat tempat kerja seperti kantor dan pabrik. Hal tersebut tentunya agar mudah dalam menemukan pelanggan ataupun orang orang yang minat untuk menyewa tempat tinggal sementara.

Bisnis lain yang dapat dengan menyewakan kendaraan dan manfaatkan dana pensiun Ibu  sebagai modal membeli kendaraan atau jenis persewaan lainnya.   Selain itu   usaha laundry kiloan, bisa menjadi pilihan dan cari dahulu cara memulainya digoogle.

4.       Bisnis  dari    hobi  dan keahlian  

Banyak loh Ibu-ibu  yang  berhasil dengan menyalurkan hobinya menjadi sebuah bisnis. Jadi gali potensi dari hobi Ibu,  kemudian cari tahu bagaimana caranya supaya bisa menghasilkan uang. Bisnis yang menyenangkan tentunya akan sangat ringan untuk dilakukan apalagi perencanaannya dilakukan secara tepat.

Bagi   Ibu  yang punya  hobi memasak, dapat dikembangan  dengan membuka  jasa ketering  rumahan, atau  membuat suatu penganan yang dapat dijual. Hal itu tentu akan terasa mudah, nyaman dan tentunya sangat  produktif karena bisa menghasilkan keuntungan.  
  
Bagi Ibu yang mempunyai hobi menulis, coba cari info  tentang pengiriman artikel ke media-media. Masuk dalam komunitas menulis, untuk mendapatkan pekerjaan  dan menggali  pengetahuan  tentang   menulis. Penulis menghabiskan masa pensiunnya dengan menulis, alhamdulillah telah menghasilkan 1 buku solo, 25 lebih buku antologi dan artikel yang dikirim ke media on line dan cetak.
Beberapa buku antologi penulis

Selain hobi  yang dapat  dijadikan bisnis, maka  keahlian  Ibu juga dapat digunakan untuk mendapatkan pemasukan. Misalnya jika sebelumnya Ibu  berprofesi sebagai seorang asisten apoteker,   maka kemampuan tersebut  dapat digunakan untuk membuka toko obat.  

Apabila kemampuan Ibu berdagang, maka  dana pensiun yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk berjualan. Bisa membuka warung kelontong kecil-kecilan, atau toko on line yang saat ini marak. Bisnis ini memiliki peluang yang sangat luar biasa jika anda mampu menganalisa apa saja yang selalu dibutuhkan masyarakat kesehariannya.

Berwisata dengan teman sebaya
Banyaknya waktu luang  dapat ibu manfaatkan untuk membanyak beribadah, dengan mengikuti kajian-kajian yang sangat bermanfaat bagi bekal  diakhirat nanti.  Ibu juga dapat  mengeratkan kembali tali silaturahmi  dengan  teman-teman lama,  pergi bersama walau hanya sekedar ngopi atau ngeteh.   Keep healthy and always happy Moms.


(Tulisan ini diikutsertakan dalam blog challenge Indscript Writing 'Perempuan Menulis Bahagia')




39 komentar:

  1. Aku jadi membayangkan kalau pensiun nanti mau ngapain aja ya? hahaha ... betul banget bun, bahagia itu pilihan. Yuk nikmati masa tua dengan bahagia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya dung, kita mau bahagia? Hanya kita sendiri yg bisa melakukannya. Mari Mba🌝

      Hapus
  2. Belajar dari kedua orangtuaku, aku kepengen banget tetap memiliki masa tua yang produktif, Bun. Bagaimanapun, tidak melakukan apapun itu malah membuat diri kita menjadi stress. Buatku, menyiapkan masa pensiun mesti disiapkan sejak kita masih muda, misalnya gaya hidup sehat. Kalau mau tua tetap sehat, harus diupayakan selagi muda. Sepertinya kalau mulai berolahraga saat sudah pensiun malah jadi kurang bermakna ya, Bun.

    Semoga nantinya, aku mengalami masa tua yang tetap sehat, baik jiwa, raga, maupun finansial karena kebayang jalan-jalan sama cucu lalu aku yang traktir mereka, hahaha ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat swtuju Mba, semua hatus dipersiapkan dg baik. Bukan hanya mempersiapkan masa depan anak2 saja, tp juga masa depan kita sendiri.

      Tetap sehat,.produktif & terjamin dalam hal.keuangan. Yg perlu diingat, buat rencana 1 & 2..Karena kita ga pernah tau rencana mana yg Allah setujui.
      Ok..sukses selalu ya Mba

      Hapus
  3. Betul sekali Bun, bisnis dari hobi adalah salah satu jalan bila tidak memiliki dana pensiun dr perusahaan. Makanya penting juga ya menabung sejak dini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Mba, sangat penting. Persiapkan masa depan anak2 & diri swndiri ya Mba. S3lamat menabung...& sukses selalu

      Hapus
  4. Salah satu langkahku mempersiapkan pensiun adalah berlatih menulis, agar saat pensiun tiba saya sudah bisa menjadi penulis, atau setidaknya disebut penulis hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba, saya malah ga mempersiapakannya. Tau2 ketemu IIDN & mulai menggali hobi lama.Sukses selalu ya Bu Kepala Sekolah yg hebat.

      Hapus
  5. Berbisnis di masa tua adalah salah satu niatku dan suami, Bun. Semoga dikabulkan dan kami bisa menikmati masa tua dengan bahagia. Amin amin. Sehat selalu ya Bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin yra. Muantaab.....
      Persiapkan dg baik & matang ya Mba, biar masa depan tambah bahagia. Sukses selalu

      Hapus
  6. ibu saya yang pensiun sekarang juga sudah enjoy dengan bisnis warung dan kos nya. dulu awalnya kaya bingung gitu mbak pas masa awal pensiun. kurang banyak kegiatan. nah pas kemudian merintis usaha warung dan kos itu, beliau jadi tampak lebih ceria dan lebih bersemangat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah....saya dg kontrakan Mba, walau kadang pasang surut. Salam hngat buat Ibu ya.

      Hapus
  7. MashaAllah, memang harus dipikirkan sih apa yang kita kerjakan di usia senja. Ini nih yang kadang menyentil tanpa sengaja. Terima kasih sharingnya, Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba Yuni, saran saya persiapkan masa depan anak2 & kita sendiri. Jangan.lupakan itu ya. Paling ga kita ga akan merepotkan anak2 dimasa tua. Sukses selalu ya

      Hapus
    2. Mba Yuni, saran saya persiapkan masa depan anak2 & kita sendiri. Jangan.lupakan itu ya. Paling ga kita ga akan merepotkan anak2 dimasa tua. Sama2 & sukses selalu ya

      Hapus
  8. MasyaAllah, semoga aku nanti juga menua dengan produktif dan bahagia seperti Mbak Sri. Meskipun bukan pensiunan, tapi perlu bahagia juga kan? Btw aku jadi inget ibu mertuaku yang sempat "Post Power Syndrome". Prihatin juga pas masa-masa itu. Untungnya sekarang sudah berlalu. Dan semoga beliau juga menemukan hobinya, biar nggak bete dan kesepian, hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Mba, perlu dipersiapkan untuk masa tua nanti. Memang banyak yg post power syndrom stlh pensiun, semoga cepat berlalu asal ada kegiatan. Ya itu biar ga bete....hehehe.
      Ajarin ulis Mba

      Hapus
  9. Bener bunda, menjadi produktif dan mencoba hal-0hal baru di saat pensiun memang patut dilakukan. APalagi jika membangun bisnis dari hobi dimulai sejak sebelum pensiun, mungkin ketika pensiun bisnisnya sudah berkembang semakin besar dan memnghasilkan. Tentu akan jadi lebih produktif kan??? Semangat untuk menjemput bahagia ya bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba, biar ga cepat pikun & kesehatan drop krn stres dirumah stlh pensiun tanpa kegiatan.Siaaap Mba...semamgaaat

      Hapus
  10. Keep healthy and always happy..setuju sekali Mbak Srie.
    Masa pensiun saatnya dinikmati dengan senang hati. Bisa mempererat silaturahmi, menjalani hobi, menambah rejeki..ah kalau dijabani malah lebih produktif ya Mbak Srie

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Mba, masa keemasan sdh berlalu & hrs kita sadari biar ga stres. Saatnya menikmati masa tersebut dg kesadaran. Tebus waktu2 yg hilang dg banyak bersilaturahmi, jalan2 & always happy pokoknya..hehe

      Hapus
  11. Setuju, Bun... dengan selalu produktif di masa pensiun, bisa membuat suasana hati selalu bahagia.
    Menikmati masa pensiun dengan tetap bersilaturahmi bersama teman dan menekuni hobi, juga bisa membuat tubuh tetap sehat ya ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. yess....itu pilihan terbaik & in shaa Allah sehat. Makasih sdh mampir

      Hapus
  12. Kadang saya membayangkan akan menghabiskan masa tua dengan cara apa? (sekiranya Allah memberiku umur panjang). Rasanya masa tuaku nanti inginnya dihabiskan dengan memperbanyak beribadah, melakukan kebaikan, dan memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi orang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju Mba, tp yg perlu dijngat semua harus dipersiapkan sedini mungkin ya.

      Hapus
  13. Di masa tua...eh udah yah...hehe...aku ingin tetap bisa menulis. Sukur² bisa ternak blog dan menghasilkan. Semoga sehat terus yaaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah tua ya Mba?...hihihi..
      Siip...saya msh belum bisa ternak blog nih..hehe...keep healthy & always hapoy Mba Hani

      Hapus
  14. Keren, produktif terus biar kita terus bermanfaat sampai lanjut usia ya bun. Jangan sampai ketika udah lanjut usia, bingung mau ngapain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba Metha, untuk itu sebaiknya dipersiapkan dr sekarang ya....Sujses selalu ya Mba

      Hapus
  15. Aku jadi mulai berfikir, entar masa tua bakalan ngapain ya? Apakah blogku masih tetap ada..tapi apapun impiannya, sehat adalah yang utama ya bund. Semoga kelak saat aku menua, aku gak merepotkan anakku. Kembali berdua dengan suami, menulis, dan banyak melihat sekitar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayoo...mulai dipikirin & dipersiapkan Mba. Siiip...semoga sukses sampai tua nanti ya Mba

      Hapus
  16. Wah salut aku mba...msh teap produktif, rajin menulis dan kreatif. Teap semanga ya mbaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Mba, dr pada bengong ga jelas. Aamiin yra. In shaa Allah

      Hapus
  17. Masa tuaku pengen kaya mba Sri. Traveling ke luar negeri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin yra. Semoga diijabah Allah Mba doanya. Sehat & sukses selalu ya

      Hapus
  18. Selama ini saya jarang sekali terlibat kegiatan bersama tetangga, hehe alasannya waktu itu masih banyak bayi. Hehe keempat anak saya hanya terpaut 1.5 tahun jadi kaya punya 4 bayi, karena hampir tiap tahun lahiran. Setelah anak2 besar saatnya keluar bergabung dengan keseruan kegiatan kampung. Well saya siap menua dengan bahagia . Itu pilihan saya. Thanks mbak Sri, artikelnya menyemangati banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya jg dulu begitu Mba, krn kerja berangkat gelap pulang gelap. Alhamdulillah sekarang bisa ikut mewarnai dilingkungan dg mengajak berolahraga atau kegiatan lain yg bisa mempererat silaturahmi. Sama2 Mba, suksea terus ya.

      Hapus
  19. Iniii yang saya suka dari Bunda. Selalu semangat lakukan banyak aktifitas dan selalu terlihat bahagia. Semoga sehat selalu ya Bun😍😘

    BalasHapus
  20. Alhamdulillah Mba Ati, kita kan memang tetep harus semangat. Banyak aktivitas biar ga pikun, malah th ini akan sibuk ngurus cucu juga nih..hehehe
    Sehat2 juga ya Mba

    BalasHapus