Senin, 30 Desember 2019

IBU MERUPAKAN KOMPONEN UTAMA PERADABAN




Bangsa Indonesia menetepkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu dan  kenapa pula setiap Negara menggunakan nama  Ibu tiang negara dan Ibu Kota?  Karena kata Ibu digunakan  sebagai penghormatan dan apresiasi  atas peran  seorang Ibu yang begitu istimewa.   Sangat disadari peran dan kedudukan perempuan yang sangat besar dalam kehidupan manusia,  dari rahimnyalah akan lahir generasi unggul secara  fisik, psikis dan tumbuh kembang sosialnya. 

Peran penting Ibu dalam menjaga, mendidik dan mengasuh anak dengan penuh kasih sayang, dalam dekapan kehangatan cinta. Di seribu hari pertama  merupakan  dimulainya mendidik anak oleh seorang Ibu, yang tidak dapat  digantikan oleh siapapun. Islam menetapkan bahwa peran utama perempuan adalah sebagai ibu dan pengatur rumah tangga, juga merupakan pendidik pertama dan utama  bagi anak-anaknya. 

Ditangan seorang ibu  tanggung jawab mengurus dan mendidik  anak. Ibu diibaratkan sebagai pondasi sebuah rumah, karena begitu penting perannya dalam sebuah keluarga. Kasih sayangnya yang tidak pernah habis, adalah nutrisi batin dan penyemangat bagi anak-anaknya.  

Islam memandang  keberhasilan seorang ibu bukan ketika dia mampu bersaing dengan laki-laki, melainkan  kesuksesannya dalam mencetak generasi  emas yang berkualitas. Ibu peradaban  dapat membuat anak belajar membaca dan menulis kehidupan dari sang ibu.  Belajar  sabar dalam menghadapi beratnya cobaan hidup,  makna perjuangan dan pengorbanan dalam mengarungi belantara kehidupan.

Ibu  adalah komponen utama dalam peradaban suatu bangsa dan negara. Jika seorang ibu berhasil  mendidik anak dengan baik,  maka dia sudah memberikan kontribusi untuk memajukan peradaban bangsa.  Beratnya tugas seorang Ibu sebagai pencetak generasi unggul yang berkualitas, maka diperlukan  pendidikan dan intelektualitas yang baik,  ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

Kecerdasan Spiritual

Di Jepang semua perempuan mendapat kesempatan untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya, melebihi anak laki-laki. Hal tersebut dilakukan karena pendidik utama generasi bangsa adalah kaum Ibu, sehingga dipersiapkan ilmu untuk bekal dalam mendidik anak-anaknya.

Di Negara kita,  hak pendidik bagi anak perempuan sudah sejajar dengan anak laki-laki dan keuntungan tersebut sangat berguna untuk mencetak generasi uanggul dimasa depan. Walau  pendidikan bukan melulu hanya ilmu, kecerdasan spiritual da emosional tidak kalah penting. Hal itu digunakan sebagai pengelola masalah dan  kebaikan, sehingga mengetahui cara menyelesaikan masalah.  Kemampuan menanggung beban merupakan kecerdasan, sangat perlu dimiliki oleh ibu pencetak generasi peradaban negeri ini.   


Pertebal  iman dan takwa. 

Pada sebuah peradaban, keluarga adalah benteng iman berawal.  Keluarga lah tempat  nilai-nilai kebaikan dan keimanan dipancangkan. Seorang Ibu harus terus memupuk rasa keimanan dan ketaqwaan pada Sang Khalik, agar  dapat  membimbing anak-anak bukan hanya pengetahuan saja tapi juga keimanan. 

Apalagi melihat potret generasi sekarang, yang  didominasi oleh tingginya angka kejahatan, depresi, kemalasan, gaya hidup konsumtif dan hedonis. Maka  ketebalan iman dan taqwa yang Ibu tularkan kepada anak-anak dapat menghalau  hal tersebut.  In shaa Allah Ibu dapat melahirkan generasi soleh/ solehah, cerdas, taat pada orang tua, juga taat pada Allah dan Rasul-Nya.

Jangan Malas Belajar

Ada pepatah yang mengatkan Cari Ilmu sampai ke Negeri Cina. Untuk para Ibu diminta terus mengikuti perubahan yang terjadi, rajin membaca dan mencari infromasi perubahan yang terjadi setiap detik. Hal tersebut  sangat bermanfaat  dalam mengikuti perkembangan pergaulan yang terjadi.   
Gali terus kemampuan dan  jangan  malas  belajar, agar tidak tergilas jaman.  Gunakan hp sebagai sarana mendapatkan ilmu dan informasi, tanyakan kepada google, apa yang  mau Ibu ketahui.  

Buat Rencana dengan baik 

Merancang  rencana buat anak-anak tentu sangat perlu.  Ajak pasangan untuk berdiskusi, agar rencana dapat maksimal dibuat dan Ibu dapat  menentukan arah  dan  lebih bersemangat dalam menjalani hari-hari,  karena telah fokus dengan konsep cita-cita dan harapan di dalam melaksanakannya.
  
Peduli dengan lingkungan  

Melatih kepekaan memang bukan hal mudah, karena  sudah terbentuk karakternya. Namun  Ibu harus berusaha untuk dapat  lebih peduli dan peka  pada    lingkungan, sehingga  hal itu  dapat dijadikan contoh  kepada   anak-anak dalam mendidik kepekaan pada lingkungan sekitar.  

Diakui bersama, bahwa Ibu  merupakan peradaban tempat dan lingkungan terbaik untuk tumbuh dan berkembangnya anak-anak yang lahir. Dan anak-anak inilah merupakan generasi yang akan menentukan warna zaman.

(Tulisan ini diikutsertakan dalam blog challenge Indiscript Writing)

15 komentar:

  1. Iya nih, hampir dari istilah perempuan digunakan diseluruh penjuru negri ini, seperti contoh saja Ibu Kota, Bu Aya darat, kan gak ada tuh istilah Pak Aya darat ehhehe..

    Selamat Hari ibu deh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya tuh, apresiasi buat kaum perempuan pencetak generasi bangsa...Makasih

      Hapus
  2. Sangat setuju, bahwa pendidikan lingkungan juga harus diajarkan oleh seorang ibu atau dari rumah. Agar lahir generasi-generasi yang tidak hanya lintar, cerdas, tapi juga peduli lingkungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sangat betul Mba, s3mua berawal dr rumah. Anak2 akan tenang dirumah klo selalu mendapat kehangatan & perhatian dr orangtuannya...Makasih sdh mampir

      Hapus
  3. Jadi kalau masih ada yang bilang, anak gadis ngapain sekolah tinggi-tinggi, ntar juga jadi istri kerjaannya cuma di dapur, tenggelamkan saja orang itu. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu prinsip orang dulu Mba. Anak perempuan larinya kw dapur juga kan?... haiis...sekarang udah ga jaman tuh slogan....Emak2 kudu lebih maju selangkah dr laki2😀

      Hapus
  4. Berakhlah baik, pintar, mau belajar, mau bersosialisasi, wah banyak sekali memang tugas seorang ibu. Tapi garansi yang Allah berikan nggak main-main. Surga, InsyaAllah.

    Mau seberapa megah dan keren fasilitas sebuah sekolah, Ibu tetap memegang peranan utama dalam membentuk karakter putra-putrinya kelak. Ada lho, perempuan yang sejak usia SD kelas 1 sudah masuk pesantren sampai SMA, tapi dia gagap saat berinteraksi dengan keluarganya sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba. Giman ga mau gagap klo dipesantren ga pernah ditengok atau saat libur ga dirumah & si ibu ga menjalankan tugasnya dlm berkomunikasi dg anaknya. Jd anak asing dg lingkungan rumah sendiri, menyedihkan Mba..
      Semoga ibunya cepat sadar & merangkul anak2nya kembali

      Hapus
  5. Benar banget, Mba. Ibu adalah peradaban tempat dan lingkungan terbaik untuk tumbuh dan berkembangnya anak-anak yang akan lahir dari rahim-rahim mereka. Semoga kita bisa menjadi ibu yang demikian. Aamiin.

    BalasHapus
  6. Hari Ibu saya lebih setuju sebagai Hari Perempuan, dimana perempuan dituntut untuk cerdas, mandiri, dan berakhlak. Karena blm tentu semua perempuan menjadi Ibu sih. Tapi setuju banget, Ibu itu komponen utama peradaban.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju saya, diganti jd hari perempuan. Siiiip...Hatur nuhun

      Hapus
  7. Benar Bun, Ibu memang pembuat perdaban. Darinya akan lahir makhluk mungil penerus peradaban.

    So, arena menjadi ibu itu tonggak peradaban, sdhkah kita sebagai ibu berilmu guna menghiasi peradaban ini dengan cahaya-Nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mari kita lakukan tugas dg baik sebagai seorang Ibu Mba. Alhamdulillah saya telah melewati itu & mwncoba untuk jafi eyang yg berilmu untuk membantu cucu2 berakhlak mulia

      Hapus
  8. Kasih sayang ibu bagai nutrisi untuk kehidupan anak-anaknya. Saya setuju banget. Tanpa ibu, entahlah apa jdnya sebuah kluarga. Ibu mmg tonggak peradapan yg selalu memberi prhatian pd kluarga.

    BalasHapus