Bagi umat muslim Kota Makkah   adalah kota suci yang selalu dirindukan
untuk dikunjungi. Bahkan banyak orang yang rela menabung puluhan tahun untuk
dapat memenuhi kewajibannya sebagai hamba Allah. 
Kota Makkah identik  dengan 
Masjidil Haram yang didalamnya terdapat Ka’bah, kiblatnya umat muslim
diseluruh dunia.  Masjidil Haram
merupakan masjid utama  umat islam dan
bagi siapa saja yang shalat di sana,  
pahalanya  setara dengan 100.000
X  shalat.  Selain Masjidil Haram, ada 7 masjid lainnya
yang berkaitan dengan  kejadian-kejadian
di masa Rasulullah Shallalahu  alaihi wa
sallam dan para sahabatnya.  Masjid
tersebut  sebagai berikut:
1.       Masjid Tan'im 
Tan'im adalah nama sebuah desa
yang terletak sekitar  6,5  kilometer dari Kota Makkah. Di desa itu,
terdapat sebuah masjid  dan nama  masjid 
diambilkan dari nama desa tersebut, 
 Masjid Tan'im   yang terletak  sebelah utara Masjidil Haram.
Masjid ini mempunyai nilai
sejarah cukup tinggi. Nabi Muhammad SAW  telah menyuruh Abdurrahman bin Abu Bakar
untuk  pergi  bersama saudaranya  Ummul Mu’minin Aisyah radhiyanllahu Anhuma  ke   Tan'im, agar berumrah darinya. Itu pada waktu
Haji wada tahun 10 H, maka  Masjid ini
dikenal dengan sebutan masjid Aisyah radhiyallahu anhuma.  
Guna memulai ihram umrah itulah,
Nabi Muhammad SAW menyuruh Aisyah RA berangkat ke Tan'im dan memulai ihramnya
dari lokasi tersebut. Masjid yang kini berdiri megah dengan fasilitas kamar
mandi,  air conditioner , tempat wudhu
mewah, serta air minum dingin tersebut tetaplah bernama resmi Masjid Tan'im.
Posisi Masjid Tan'im yang berada
di pinggir jalan antara Makkah dan Madinah menjadikan masjid itu merupakan salah
satu  miqat paling ramai. Bagi jamaah
yang hendak mengambil  miqat di sini,
sebelum berangkat, sebaiknya sudah menggunakan pakaian ihram di Makkah. Masjid
Tan'im juga merupakan batas Tanah Suci yang paling dekat dengan Masjidil Haram.
Dibangun pertama kalinya ole
Muhammad bin Assyafiie,  kemudian
diperbaharui  beberapa kali, terakhir di
masa Khadimul Haramain Raja Fahd rahimahullah.  
Luas masjid ini  mencapai 6000 M2,
 memiliki 2 menara dan satu kubah
besar.   Masjid ini  dapat menampung 15.000 jemaah,  luas keseluruhannya termasuk tempat wudhu,
mandi , ruang mengenakan ikhram dan tempat parkir   adalah
84.000 M2. 
2.       Masjid Baiat
Masjid  ini dibangun oleh Abu Ja’far al Manshur  pada tahun 144 H/ 761 M di tempat pelaksanaan
baitul aqobah pertama dan kedua  antara
Nabi shallallahu alaihi wa salam dan kaum  Anshar sebelum hijrah ke Madinah.  
Saat   pembangunan Jamarat di tahun 2006, buldozer
yang melakukan pengerukan tanah menyentuh batu yang sangat keras. Anehnya, batu
itu tidak bisa dihancurkan, bahkan sampai memakan waktu seminggu untuk menghancurkan
batu berwarna krem tersebut.  Namun,
setelah diteliti, ternyata batu tersebut merupakan bekas bangunan masjid. 
Kerasnya bahan bangunan masjid
tersebut,  tidak  ada   alat berat yang mampu menghancurkannya.
Akhirnya masjid itu dibiarkan seperti apa adanya.   Bangunan
masjid  ini kuno dan antik, menurut pakar
arkeologi dan ahli sejarah, masjid ini adalah Masjid Baiat  atau Masjid Al Baiat Al aqabah.  Sampai saat ini masjid ini tidak difungsikan
sebagaimana masjid pada umumnya, hanya sebagai tempat berziarah.
 Masjid ini berbentuk persegi panjang   15 X 25
m dengan luas seluruhnya 375 M2, meliputi dua koridor. Masjid yang  dulu  terpendam
ini,  hanya diketahui kalangan terbatas
karena letaknya terpencil. Bangunannya yang kuno berwarna krem dan dikelilingi
pagar besi berwarna hitam dan digembok.  Pengunjung masih  bisa melihat kondisi dari luar atau melongok
sebagian ruangan dari jendelanya yang memang dibiarkan terbuka. 
3.       Masjid Ja’ronah
Masjid  Ja’ronah
terletak dibagian timur laut kota Makkah, dari arah jalan Thaif  berjarak 9,5 km. Sementara  dari Masjidil Haram  berjalan 22 km.  Sebelum menjadi masjid, tempat ini hanya
sebuah perkampungan yang bernama Wadi Saraf yang sepi. Tidak ada apa pun selain
sebuah sumur. Tempat ini beberapa kali dijadikan lokasi miqat oleh Rasul. Untuk
mengingat  kejadian tersebut,  maka dibuatlah sebuah masjid.
Menurut sejarah, Ja'ronah   beberapa kali dikunjungi Rasulullah bersama
umat muslim setelah perjalanan panjang. Setelah Perang Hunain, Rasul bersama
pejuang Islam lain berkunjung ke masjid ini karena persediaan air habis.
Sementara  di sana tidak terdapat sumur,
Rasul memukulkan tongkatnya lalu keluarlah air. Kaum musyrikin yang mengetahui  keberadaan sumur tersebut,   segera
menebar racun dalam sumur air  tersebut. 
Atas petunjuk Allah, Rasul pun tahu niat jahat kaum
musyrikin. Dengan mukjizatnya, Rasul pun meludahi sumur tersebut. Seketika air
sumur yang tadinya beracun menjadi tawar. Bahkan, sumur ini bisa untuk
menyembuhkan penyakit kulit.   Untuk
mencegah syirik atau perbuatan menyekutukan Allah,  sumur ini telah ditutup oleh pemerintah Arab
Saudi.
4.      
Masjid
Syajarah  
Masjid Syajarah terletak  di daerah Hajon berhadapan dengan Masjid Jin
dan berjarak 700 m dari Masjidil Haram.  Asal usul masjid Syajarah (Masjid Pohon),  terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW. Dikisahkan
dulu  Nabi  Muhammad SAW,  memanggil sebuah pohon yang terletak di masjid
(sekarang). Lalu pohon tersebut  tercabut
dari bumi , untuk memenuhi panggilan Nabi  hingga berada di depannya. Kemudian Nabi Saw
menyuruhnya  kembali, maka pohon itu pun
kembali ke tempat asal.    
Masjid ini diperbaharui di masa
Khadimul Haramain Raja Fahd  rahimahullah
pada tahun 1420 H.  Pemerintah Arab Saudi
 melestarikan masjid  Syajarah, sebagai warisan budaya mengenang
salah satu mukjizat Nabi  SAW yang bisa
berdialok dengan jin dan pohon, kita kunjungi agar menambah keimanan dan
ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
5.       Masjid Jin
|  | 
| Masjid Jin | 
Masjid  Jin  terletak di kampung Ma’la dan tidak jauh dari
pemakaman kaum muslim. Masjid Al-Jin sering juga dikenal dengan nama Masjid
al-Bai’ah, yang berjarak   900 m  di sebelah utara Masjidil Haram.  memiliki. Bangunannya   bertingkat dua dan didominasi dengan warna abu
abu, yang memiliki  luas sekitar 20×10
meter.   
Menurut  sejarah 
 ada kisah yang terjadi di tahun
kesepuluh kenabian Rasulullah. Saat itu beliau bersama para sahabat yang hendak
pulang dari Thaif melaksanakan salat Subuh di tempat itu.
Pada  kesempatan itu, Rasulullah melantunkan
ayat-ayat Alquran Surat Ar-Rahman yang diperdengarkan kepada para sahabat.  Saat itu, serombongan Jin yang sedang menuju
Tihamah, terpukau dari makna Surat Ar-Rahman tersebut. Para Jin  yang  berjumlah
sembilan itu pun menyatakan keislamannya,  dan berbaiat kepada Rasulullah.   Para jin itu berasal dari daerah yang berada
di antara Suriah dan Iraq,  Peristiwa itu
diabadikan dalam Alquran, Surat Al-Ahqaf, ayat 29 hingga 32:
6.      
Masjid
Ijabah
Hampir semua masjid yang  berada di Arab Saudi, khususnya di Makkah dan
Madinah, diberi nama sesuai dengan kejadian yang dialami Rasul.  Salah satunya adalah Masjid Al Ijabah yang
berlokasi di kampong Ma’abidah, sebelah utara 
masjid  Raja Abdul Aziz dan di timur
laut Masjidil Haram.
Asal usul nama sebuah masjid di
Arab Saudi memang selalu menarik untuk diketahui. Salah satunya adalah Masjid
Al Ijabah.  Menurut sejarah, dulu di
masjid ini Rasul berdoa kepada Allah yang terkait dengan nasib umatnya. Doa
tersebut  langsung dijawab saat itu juga
dan ada dua doa yang dipanjatkan Rasul. Doa pertama adalah Nabi memohon agar
Allah tidak membinasakan umat Muhammad dengan kekeringan dan kelaparan.  Doa kedua, Rasul memohon agar Allah tidak
membinasakan umat Muhammad dengan menenggelamkan.  Kedua  doa
tersebut   diijabah  Allah. Masjid seluas 1.000 m2 ini, sesuai
kejadiannya diberi  nama Ijabah.  
7.       Masjid Raya
Masjid ini letaknya di sebelah
atas Masjidil Haram, tepatnya di kawasan Judriyah.   Dalam bahasa Arab, Ar Rayah berarti bendera.
Sejarahnya, saat Nabi Muhammad SAW menaklukkan kota Mekah pada tahun 8
Hijriyah, sempat singgah di sumur ini. Di sana Rasulullah SAW berdiri bersama
tentara muslim yang berjumlah sekitar 10.000 dan menancapkan bendera, kemudian
salat di tempat tersebut.
Di tempat ini terdapat sumur
Jubair bin Muth'im bin Uday bin Naufal. Sumur ini disebut juga sumur al Ulya.
Karena letaknya di gang sempit antara masjid dan rumah penduduk, tidak banyak
yang tahu keberadaan sumur ini.
Orang pertama yang membangun
adalah Abdullah bin Ubaidillah bin Abbas di abad ketiga hijriah.  Mengalami beberapa kali  perbaikan dan terakhir pada masa Khadimul
Haramain Raja Fahd bin Abdul Aziz rahimahullah pada tahun 1404 H.
#ODOP  9
 






 
 
Masyaa Allah, yang namanya mesjid dimanapun tetap indah dan bikin adem yaaa. Semoga kemegahan itu bisa jadikan ummat muslim jadikan mesjid sebagai tempat utama untuk beribadah.
BalasHapusAamiin yra. In shaa Allah
HapusSubhanalloh, Masya Allah, namanya rumah Allah maka kharismanya selalu berbeda dengan bangunan lainnya. Selama ini aku cuma tahu beberapa masjid saja, ternyata ada banyak juga dan semua punya keistimewaan masing2. Jadi pengin banget ke sana.
BalasHapusIya..masjid.itu dimana ada indah dipandang & menentramkan buat ibadah. Aamiin yra, semoga diijabah doanya
HapusMasya Allah
BalasHapusTerkagum-kagum dengan masjidnya saya..
Semoga satu hari nanti bisa mengunjungi dan mengenang sejarahnya.
Aamiin yra. Semoga doanya diijabah Allah yq Mba
HapusMasya Allah, masjid-masjid yang menyimpan banyak sejarah. Semoga ada rezeki untuk bisa berkunjung ke sana.
BalasHapusIya Mba. Aamiin yra.
HapusSemoga doanya diijabah
Masjid memang selalu membuat kita tenang. Memang unik masjid di makkhah shg peristiwa yg terjadi di masjid Jin
BalasHapusdiabadikan dalam Alquran, Surat Al-Ahqaf, ayat 29-32
Betul Mba Liesdiana, masjid tersebut dibuat sesuai s3jarah yg mengikutinya untuk diambil.hikmahnya.
HapusYa Allah, jadi kangen banget pengen ke sana lagi. Jadi inget ambil miqot di masjid Jaro'nah.
BalasHapusIya Mba..waktu berhaji, sampai puas tiap hari miqot ke sana karena dekat dg hotel saya. Semoga bisa kembali ke sana ya Mba
HapusBagus yaah, masjid²nya masih terawat dan dilengkapi fasilitas yg bersih. Apalagi ada peristiwa sejarah di zaman Rasulullah saw. Makasih sharingnya Bun...
BalasHapusIya Mba..sangat bagus. Sama2
HapusMasha Allah, semua masjidnya bersejarah. Selamanya ini saya fokusnya pda masjidnya Haram, masjidnya Nabawi, dan masjid Quba saja. Kurang memperhatikan masjid yg lain. Terima kasih infonya. Berharap bisa ke Sana suatu saat nanti, aamiin
BalasHapusKlo Umroh memang ga semua bisa dikunjungi, tp.klo berhaji inshaa Allah dpt banyak maajid bersejarah yg bisa kita kunjungi. Aamiin yra. 8nshaa Allah diijabah Mba
HapusWah mba aku baru tahu ada masjid namanyanya masjid Jin. Aduhhh kapan ya bisa naik haji dan jalan-jalan ke mesjid itu 😃
BalasHapusOh gitu ya Mba? Ada sejahrah kan, belum pernah dengar ya.
HapusAamiub yra. In shaa Allah diijabah Allah doanya.
Kapaan ya aku bisa ke sana dan melihat masjid2 ini secara langsung? Huhuhu semoga dikasih rezeki biar bisa ke sana aah.. Daftar haji kebagian masih 15 tahun lagi soalnya 😂😂
BalasHapusSabar Mba, in shaa Allah akan sampai disana. Apalagi klo berhaji, banyak waktu untuk bisa mengunjungi masjid2 tsb
HapusIndah-indah ya Bun, masjidnya. Semoga ibadahnya makin kusyuk ya... amin
BalasHapusIn shaa Allah. Terima kaaih Mba Bety
HapusTakjub ya Allah...masjidnya megah dan penuh sejarah. Hmmm kpn ya saya bisa ke rumah Allah? Smoga ada rejeki, Aamiin
BalasHapus..
Iya Mba. Aamii yra. In shaa Allah doanya diijabah Allah
HapusSemoga suatu saat bisa melihatnya secara langsung, Bun. Doakan saya, yaa
BalasHapusAamiin yra. In shaa Allah Mba Enni akan diundang Allah kesana.
HapusMasya Allaah. Sungguh mengagumkan sejarah mesjid2 ini ya, Bun. Semoga suatu saat Allah izinkan kaki ini untuk menjejak di sana. Aamiin.
BalasHapusAamiin yra. In shaa Allah doanya diija ah Allah Mba.
BalasHapus