Jumat, 14 September 2018

ME TIME ALA EMAK-EMAK

Hebohnya di busway



Membina Kerukunan  dan menjaga  tali silaturahmi antar tetangga memang  tidak semudah membalikkan telapak tangan.  Aparat terbawah dari sistim pemerintahan yang  diamanahkan untuk mengurus  warga, seringkali tidak berfungsi dengan sempurna.  Maklum saja mereka tidak  digaji, tapi diberi amanah untuk mengurus warga.  Mereka adalah RT & RW yang dipilih oleh warganya, walau seringkali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Yaa..dimaklumi saja!.

Amanah  itu memang kadang dianggap sesuatu yang dibanggakan, karena mendapat kekuasaan. Namun orang seringkali lupa, bahwa tanggungjawab sebagai pemegang amanah itu sangat beraaaat…. Karena setiap  amanah  sekecil apapun akan diminta pertanggung jawabannya. Betul  ngga guys?……  


Sesuatu kalau diniatkan baik, maka hasilnya akan baik.  Pegang erat amanah tersebut, jalankan untuk kebaikan bersama, jangan campur adukan dengan urusan pribadi dan nothing to lose. Satu lagi yang  menurut aku penting,  kejujuran dan  transparansi, In shaa Allah….apa yang kita lakukan  pelan tapi pasti akan mendapat respone positif. Ngga percaya?....Please do it. 

Warga itu hanya ingin di dengar,  dihargai dan kepentingannya terpenuhi. So simple  and  believe me! Mereka akan siap membantu untuk kebaikan bersama, suwer!.  Rangkul  mereka tanpa memandang status social, semua akan welcome apapun yang kita programkan. Asyiik kan!

Hal kecil yang mungkin dapat berdampak besar adalah dengan mempererat silaturahmi dan kebersamaan. Hanya ngumpul  dan makan siang bersama, maka akan mengalir obrolan yang mencairkan suasa.  Memang  tetap ada satu dua warga yang tidak mau berpartisipasi dalam kebersamaan  seperti ini. So…leave  it  alone.  One day the will join. In shaa Allah.

Dari obrolan ngalor ngidul, tentu ada sedikit yang dapat diserab, perbaikan lingkungan dan kerukunan yang makin baik. Salah satu  kesepakatannya adalah jalan-jalan untuk sekedar menanggalkan rutinitas  para Emak yang setiap  hari hanya berkutat  dengan urusan anak, cucu dan  urusan domestic lainnya. Apalagi banyak  yang  sudah pensiun, tentu jarang  melihat dunia luar ..cielaah….dunia luar nih ye…hahahaha…..

Me time itu ngga harus mahal, apalagi bisa dinikmati bersama teman-teman sebaya. Paling tidak bisa menanggalkan rutinitas dan melupakan sejenak, anggap aja ngecas baterai dulu. Setuju ya?.. Kesepakatan pertama para emak berangkat ke Yogya, walau yang ikut tidak semua tapi  kebersamaan ini awal  mula  mempererat hubungan antar tetangga. Juga dapat  membuka mindset, bahwa tetangga itu adalah keluarga terdekat kita. Suka tidak suka, senang tidak senang, tapi itu kenyataannya. Beberapa puluh tahun yang lalu, kita memang pernah pergi satu RT  yang begitu berkesan. Dampak  pergi ini sangat dahsyat,  para emak lebih mengenal satu sama lain dan kedekatanpun terjalin indah. Aku senang melihat  keadaan ini, berharap dapat lebih baik lagi ke depannya.  
 
Pertemuan sebelum Ramadhan
Sebelum  memasuki bulan Ramadhan yang lalu, kita sempat mengadakan pertemuan dengan menghadirkan seorang Ustadz untuk memberikan pembekalan dalam memasuki bulan suci tersebut. Kebersamaan itu memang luar biasa dan warga  spontan  saran, untuk membuat pertemuan kembali setelah Idul Fitri. Lebih baik terlambat  dari pada tidak sama sekali.  Kita kumpul lagi, makan siang bersama dan tercetuslah ajakan untuk jalan-jalan, ngga jauh-jauh dan juga ngga pakai mahal.

Bermaaf-mafaan menjelang ramadhan
Tau kan Emak-emak kalau sudah denger mau pergi?....hebuoooh.. padahal kali ini aku hanya   mengajak naik busway dan bus wisata untuk keliling Jakarta.  Ngga sabar menunggu hari H,  sementara di group WA sudah heboh menentukan DC. Pokoknya seruuuu….tapi aku suka!  Suka karena bisa membuat para Emak senang dan berlomba mendaftar….hahahaha.  “Bayarnya berapa?”

“Gratiiiis, tapi  bawa uang untuk makan siang di sana. Atau mau bawa  bekal juga boleh”….jawabku
Bolehkan aku memberikan sedikit rasa bahagia kepada kaumku para Emak?...hehehe…. 

Pertemuan sesudah Idul Fitri
Pendek kata hari H pun datang, sesuai yang disepakati  kita berkumpul di rest area karang tengah. Kita kan memulai petualangan hari ini. Satu-satu Emak datang &  aku beberapa kali berpapasan dengan suami atau anak yang mengendarai motor mengantar istri atau ibu ke tempat pertemuan.  Kebetulan hari libur, jadi kita ngga berebutan dengan karyawan yang bekerja.  Dengan blouse warna putih yang dipadu dengan celana/rok jean warna biru, ternyata keren ya Emak-emak ini.

gaya para emak di busway
Alhamdulillah buswaynya kosong, jadi para Emaks bisa duduk semua, tapi  hebohnya minta ampyun. Camera HP mulai beraksi dan kehebohan lainnya terjadi, seorang emak duduk tanpa membuka kursi  khusus yang akan terlipat bila tidak diduduki.  “Gubraaaak”….jatuh dan  koor  geeeer tanpa dikomandoi. Ternyata selama berlangsungnya Asian Games 2018, setiap “akhir minggu busway digratiskan.”  Alhamdulillah……..perjalanan pertama menuju Kota Tua, sayang berubah dari rencana  semula.  Ternyata  busway akan membawa kami ke Juanda, hanya beroperasi sampai grogol.  Setelah rembukan ahirnya  putar haluan kita menuju harmoni dan pindah bus yang menuju ke kota.  
 
Shelter busway grogol, transit
Sepanjang jalan, aku berpikir shelter busway di kota itu adanya di bawah tanah. Kebayang para Emak yang sepuh   (akyu masih  muda lho!) hihihihi…. Karena   dengkul bermasalah, pasti akan kerepotan. Untuk bisa keluar dari shelter harus melalui tangga yang curam daaaan…..betul  aja. Aku kasian tapi ngga bisa berbuat apa-apa selain menemani dan sesekali bantu memeganginya.

Museum Sejarah Jakarta
Alhamdulilah…akhirnya kita tiba di Kota Tua dan tempat pertama yang dikunjungi adalah “Museum Sejarah Jakarta” dengan membayar  karcis Rp. 5.000,- kita dapat melihat Sejarah Jakarta, lengkap dengan barang2 dan  foto-fotonya. 

Didepan salah satu benda peninnggalan sejarah
Mulai dari Masa Prasejarah Jakarta, Kampong Omelanden, Dari Batavia ke Jakarta, barang-barang peninggalan sejarah, uang kuno sampai penjara dibawah tanah.  Dari semua yang aku lihat di museum ini, hanya penjara bawah tanah yang paling menarik.  Ruang dibawah tanah yang hanya berukuran  2 x 1 meter dengan tinggi  1,5 meter, tanpa penerangan dan terdapat  batu bulat yang berfungsi sebagai  pengikat dikaki para tahanan. Agak merinding juga saat masuk dan bau ngga sedap juga menyergap penciumanku.

Dibelakang merupaka kursi teras dari kayu jati salah satu peninggalan sejarah
Di sana juga ada pameran Asian Games 2018, yang menampilkan  foto koran  yang menampilkan berita tentang Asian Games Tahun 1962. Foto atlet-atletnya dan Asian Games 2018.  Karena terdengar suara azan,  para Emak langsung mencari arah suara azan tersebut.  Kami sholat dzuhur dan setelah  itu para Emak menggelar bekalnya di depan musholah….hahaha….Aneka makanan bertaburan di depanku, ada arem-arem, risol, molen dan ada juga yang membawa nasi lengkap dengan lauk pauk…..Seruuuu…dan ternyata bukan hanya kita, pengunjung lain juga ikut nimbrung di situ. Jadi teras musholah itu penuh dan semuanya menggelar makanan….hahaaha

Salah satu ruang penjara bawah tanah dg bola2 beton
Peninggalan uang lama, tp aku sudah mengalami uang ini

Setelah itu rombongan bergerak keluar dan  aku tawarkan ke Museum Wayang, semua  menggeleng. Yo  wis kita nonton pertunjukan music dilapangan depan Museum dan berfoto ria.  Emak-emak sudah mulai ngaco karena kepanasan, yuuk mari kita ke shelter Bus Wisata menuju Monas.  Semua mau duduk diatas dan alhamdulillah semua senang dapat tempat duduk diatas.

Depan Museum bersama  Meriam  si Jagur
Pusat kuliner di taman IRTI cukup murah, enak dan bersih dan kita sambung sholat ashar.  Lanjut menuju ke area Monas dan  area tersebut bebas dari kendaraan bermotor.  Pintu masuk  kendaraan  menuju Monas hanya dari   IRTI yang terletak di depan kantor Balai Kota. Sementara  yang berjalan kaki dapat masuk melalui pintu yang ada diseberang patung kuda.  
 
Mari makan di pusat kuliner IRTI Monas
Mau berkeliling di area dalam monas, tapi tidak mau berjalan kaki. Silakan menggunakan kereta yang telah disediakan dan makin sore pengunjung  tambah banyak.  Kita mulai bergerak mendekati monumen  sambil    mencari musholah untuk sholat magrib.   Sayang fasilitas umum seperti toilet dan musholah hanya ada satu, sehingga lama antrinya.     Dulu ada toilet mobil berderet beberapa buah, tapi sekarang sudah tidak ada. 

santai diarea Monas

Santai sambil menunggu air mancur beroperasi
Setelah magrib pengunjungmulai bergerak menuju tribun yang disediakan untuk menyaksikan pertunjukan “Air Mancur Joget” dan sebelumnya pertunjukan di tubuh monumen mulai beraksi. Saat itu menampilkan  suara Bung Karno saat pembukaan Asian Games 1962. Saya kira setelah itu dilanjutkan dengan pembukaan Asian Games 2018, ternyata tidak!  Tapi  promosi tentang wisata di DKI Jakarta, sumpah aku kuciwa.  Apalagi saat itu masih berlangsung Asian Games 2018.

Mari meraih Mu 
Tepat pukul 19.30 Wib, announcer menyampaikan lampu taman untuk dimatikan dan mengalun lagu-lagu daerah mengiringi air mancur yang menliuk-liuk menari dengan timpaan sinar lampu yang aneka warna. Kereeeen dan pengunjung seakan tersirap, tidak ada suara semua terdiam mengagumi keindahan air mancur tersebut.  Dari tempat aku duduk, air mancur tersebut dilatar belakangi dengan   kotak yang bertuliskan DKI Jakarta dan berubah menjadi logo ibu Kota dan lainnya, yang diatasnya berpayungkan pelangi. Sangat indah sekali.  Pertunjukan  air mancur berlangsung kurang lebih 30 menit, dan akan diputar kembali pada pukul 20.30                                                                                                                                                                                                                                                          
Air mancur Joget
Menurut informasi, air mancur ini hanya dipertunjukan pada akhir minggu, atau hanya hari sabtu dan minggu saja. Jangan pernah berkunjung ke Monas pada hai senin ya, karena hari senin saatnya area monas dilakukan perawatan.  Hal lain yang perlu diperhatikan, tempat sampah memang ada dibeberapa tempat, tapi saying ukurannya terlalu kecil untuk ukuran lahan seluas itu. Jadi banyak sampah yang terpaksa teronggok dibawah tempat sampah karena tempat tersebut sudah tidak dapat menampung lagi. 

Hanya sinar hp yg terlihat sedang merekam atau mengabadikan air mancur
Bubar untuk pertunjukan pertama, kita agak sulit keluar karena padatnya pengunjung  sampai kita tidak dapat naik busway.  Busway  berderet banyak, tapi setiap datang langsung penuh dan begitu seterusnya. Akhirnya kita memutuskan naik taksi online, dan sepanjang jalan tetap heboh. Emang Emak-emak ngga ada matinya, seakan baterainya selalu full…hehehehe.

foto manusia purba didinding museum sejarah jakarta
Yang perlu dicatat dari acara hari itu adalah: Emak-emak kalau sudah ngumpul  ya ga ubahnya seperti anak-anak dan juga ngga lepas dari makanan…tapi aku suka melihat mereka happy. Ternyata ME TIME ALA EMAK-EMAK itu ngga harus mahal, tapi bisa bersama dengan teman-teman dan melupakan sejenak semua rutinitas sehari-hari.

Ok guys….Where  else is our destination?  Sentul or Cisoka?.......hahahaha
                                                                                                

Lukisan didinding museum yg terlihat hidup

24 komentar:

  1. Ya ampun serunyaaaa. Mamak-mamak produktif ini ceritanyaaa. Mantap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba...kasian dirumah aja, diajak.keliling jakarta sudah heboh & seneng bingit..hehhe

      Hapus
    2. Serunya me time ala emak-emak ya, udah kebayang hebohnya.

      Hapus
    3. Iya Mba...yg jd komando seneng, abis kaya ABG deh..semua mau tampil...hhaa

      Hapus
  2. Masya Allah Bun. Ikut senang deh lihatnya. Bahagia itu memang sederhana ya Bun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba...seneng2 sama emak2 yg seharian jaga cucu, biar fresh lagi mari kita jelong2..hehehe

      Hapus
  3. Ampyuun emak-emak keren ini, Me Time nya jalan-jalan biar hidup tambah hidup ..
    Salut dengan kerukunan antar tetangganya Mbak Srie..Apalagi habis jalan gini pasti makin semangat lagi ..Keren idenya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba Dian...belum juga pulang, di monas udah ngebahas mau kemana lagi setwlah ini..hahhaa...
      Alhamdulillah...RT/Bendahara & sekretarisnya perempuan semua. Klo lagi nganter kartu sampah...wealaaah...banyak yg curhat, pokiknya semua ditampung aja...hihihi

      Hapus
  4. Seru banget, Buuunnn. Bisa kebayang banget sama aku mah. Hebohnya emak-emak itu ngalahin remaja banget. Eh tapi aku beneran setuju bahwa kerukunan bertetangga itu harus dijaga. Mereka itu kan saudara terdekat kita, ya. Ada apa-apa, tetangga yang akan duluan bisa bantu. Semoga rukun-rukun terus selamanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuuul...ngelebihin ABG..hehe
      Perangkat RTnya perempuan semua, kita ramgkul semua, sampe Pak Lurah rajin datang klo kita bikin acara..iya Mba, tetangga itu orang pertama yg menolong kita...makasih ya Mba

      Hapus
  5. Ya ampunnn pada bahagianya ngeliat emak -emak pada me time. Ikut seneng liatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba...saya seneng bangwt bisa mengajak mereka jalan.

      Hapus
  6. Kalo emak2 yang jalan-jalan mah mau ketempat deket aja udah seru yak. Naik busway jg udah asyik hihi. Semoga langgeng terus pertemanannya bun.

    BalasHapus
  7. Seruuuu ya mbaa...Emak-emak sementara bebas tugas dan merasa bahagia. Seneng lihatnya..hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru pake bingiit...itu pd ketagihan & ngajak pergi lagi.hehehe

      Hapus
  8. Begitulah emak2 lebih dari 2 emak aja sdh heboh apalagi satu RT. Lupa anak, cucu dan ... utang. He... he...

    BalasHapus
  9. Gemess deh liat Bunda Sri ini energic banget hehe.. sehat terus ya Bunda....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha...jauh2 ah dr Mba Bety, takut dicubit...aamiin In shaa Allah. Sehat2 j7ga ya Mba

      Hapus
  10. Seru banget ya bun, bisa kompakan ma tetangga gitu pasti asyiik. Bunda sri juga keren nih, rahasia energicnya apa sih buuuun ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya seruuu...seneng aja bawa emak2. Yg penting sehat Mba Merida....

      Hapus
  11. Emak2 ini kompak banget deh, hehe. Asli kayak anak muda deh semangatnya. Eh btw sama bund museum jakarta, di museum tugu pahlawan surabaya bayarnya juga 5rb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah...lebih dr anak muda Mbaaa...beberapa museum rata2 tiket masuknya 5000 ya...hehehe

      Hapus