Tidak ada orangtua yang mau menumpang hidup dengan anak, kecuali
terpaksa!. Betul ngga
sih Mak?. Aku yakin pasti sebagian besar Emak, pasti menjawab
iyaaaaaa………
Setiap keluarga, bahkan setiap orang berusaha
untuk dapat hidup lebih baik dari waktu ke waktu untuk dapat
terpenuhinya sandang, pangan, papan dan fasilitas lainnya. Disamping memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, untuk keluarga dan masa depan anak-anak. Pendek kata semua
dipersiapkan untuk kebahagiaan diri
sendiri dan keluarga tentunya.
Namun pernahkah kita sebagai
orangtua memikirkan untuk dirinya sendiri di masa depan. Pada saat anak-anak
sudah beranjak dewasa, bahkan pelan tapi pasti mulai meninggalkan kita untuk
bersatu dengan pilihan hatinya dan mengurus rumah tangga kecilnya. Sebagai
orangtua tentunya kita bahagia dapat mengantarkan anak-anak berhasil
menyelesaikan pendidikan tertingginya dan mengantarkannya ke gerbang
rumahtangga yang diidamkannya.
Lalu apa yang tersisa untuk
kelanjutan hidup kita sebagai orangtua dikala
kita telah purnabakti dan
menghabiskan masa tua?. Apakah
menadahkan tangan kepada anak-anak untuk
dapat menyambung hidup sampai akhir hayat, atau
tetap bekerja untuk sekedar menyambung nafas?. Ingat
Mak, kadang tidak semua anak dapat membantu kita. Untuk mengurus rumahtangganya
saja kadang mereka masih belum mencukupi. Maklumlah keluarga baru yang masih
perlu banyak dana untuk masa depan keluarga kecilnya.
Ingatlah Mak, harta orangtua
adalah harta anak. Sementara harta anak bukan harta orangtua, begitu juga
dengan rumah orangtua adalah juga rumah anak-anak, tapi rumah anak bukan rumah orangtua. Bahkan tidak sedikit orangtua masih menyokong
kebutuhan rumah tangga anaknya, karena anaknya jauh dari cukup kehidupannya.
Begitu kan kita sebagai orangtua, bagaikan lilin yang siap mati demi untuk
menerangi sekelilingnya. Orangtua akan memberikan apapun untuk anak-anaknya,
sampai maut menjemputnya.
Jadi mari Mak kita merenda masa
depan untuk diri kita sendiri, agar tidak merepotkan anak-anak. Apalagi membuat
anak-anak susah, karena harus menanggung hidup kita. Memang banyak anak-anak
yang ikhlas mengurus orangtuanya, tapi aku yakin tidak ada di dunia ini
orangtua yang mau menyusahkan anaknya. Apalagi sampai menumpang hidup kepada
anaknya, kecuali terpaksa.
Untuk orangtua yang mempunyai uang pensiun
yang dibayarkan setiap bulan, tentu akan sangat membantu biaya hidup dimasa tua
kita. Lalu bagaimana bagi yang tidak memiliki pensiunan bulanan? Untuk itu pada
saat kita menyiapkan masa depan bagi anak-anak, jangan lupa persiapkan juga
untuk hidup kita sendiri. Alhamdulillah kalau kita memiliki harta yang lebih,
tapi perlu diingat jangan semua diperuntukan untuk anak-anak saja. Namun
sisihkan untuk diri sendiri yang nanti akan bisa kita manfaatkan untuk menyambung
nafas kita.
Ada berbagai macam cara tentunya
misal, kalau mau membuka usaha lakukan minimal lima tahun sebelum memasuki masa
pensiun. Jadi pada saat memasuki pensiun, usaha yang kita dirikan sudah
berjalan dengan baik. Gunakan uang pensiun yang dibayarkan sekaligus sebagai
modal untuk membuat atau membeli kontrak/ rumah kos, misalnya yang hasilnya
cukup untuk menutup biaya hidup
sehari-hari. Paling tidak setiap bulan ada dana pasti yang bisa untuk menopang
biaya hidup kita bersama pasangan. Intinya lakukan semua persiapan
hidup dimasa tua, minimal lima
tahun sebelum masa pensiun tiba. Untuk itu miskin dimasa muda
karena menabung, tapi kaya dimasa tua sebagai hasil yang kita
petik. Ok Mak, selamat merenda masa
depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar