Kamis, 09 Februari 2017

MERENDA MASA DEPAN




Tidak ada orangtua yang  mau menumpang hidup dengan anak, kecuali terpaksa!.  Betul  ngga  sih Mak?. Aku yakin pasti sebagian besar Emak, pasti  menjawab  iyaaaaaa……… 

Setiap keluarga,  bahkan setiap orang  berusaha  untuk dapat hidup lebih baik dari waktu ke waktu untuk dapat terpenuhinya sandang, pangan, papan dan fasilitas lainnya.  Disamping memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, untuk keluarga dan masa depan anak-anak. Pendek kata semua dipersiapkan untuk kebahagiaan  diri sendiri dan keluarga tentunya.


Namun pernahkah kita sebagai orangtua memikirkan untuk dirinya sendiri di masa depan. Pada saat anak-anak sudah beranjak dewasa, bahkan pelan tapi pasti mulai meninggalkan kita untuk bersatu dengan pilihan hatinya dan mengurus rumah tangga kecilnya. Sebagai orangtua tentunya kita bahagia dapat mengantarkan anak-anak berhasil menyelesaikan pendidikan tertingginya dan mengantarkannya ke gerbang rumahtangga yang  diidamkannya.

Lalu apa yang tersisa untuk kelanjutan hidup kita sebagai orangtua dikala  kita  telah purnabakti dan menghabiskan masa tua?.  Apakah menadahkan tangan kepada anak-anak  untuk dapat menyambung hidup sampai akhir hayat, atau  tetap bekerja untuk sekedar menyambung nafas?.    Ingat Mak, kadang tidak semua anak dapat membantu kita. Untuk mengurus rumahtangganya saja kadang mereka masih belum mencukupi. Maklumlah keluarga baru yang masih perlu banyak dana untuk masa depan keluarga kecilnya.
Ingatlah Mak, harta orangtua adalah harta anak. Sementara harta anak bukan harta orangtua, begitu juga dengan rumah orangtua adalah juga rumah anak-anak,  tapi rumah anak bukan rumah orangtua.  Bahkan tidak sedikit orangtua masih menyokong kebutuhan rumah tangga anaknya, karena anaknya jauh dari cukup kehidupannya. Begitu kan kita sebagai orangtua, bagaikan lilin yang siap mati demi untuk menerangi sekelilingnya. Orangtua akan memberikan apapun untuk anak-anaknya, sampai maut menjemputnya.

Jadi mari Mak kita merenda masa depan untuk diri kita sendiri, agar tidak merepotkan anak-anak. Apalagi membuat anak-anak susah, karena harus menanggung hidup kita. Memang banyak anak-anak yang ikhlas mengurus orangtuanya, tapi aku yakin tidak ada di dunia ini orangtua yang mau menyusahkan anaknya. Apalagi sampai menumpang hidup kepada anaknya, kecuali terpaksa.

 Untuk orangtua yang mempunyai uang pensiun yang dibayarkan setiap bulan, tentu akan sangat membantu biaya hidup dimasa tua kita. Lalu bagaimana bagi yang tidak memiliki pensiunan bulanan? Untuk itu pada saat kita menyiapkan masa depan bagi anak-anak, jangan lupa persiapkan juga untuk hidup kita sendiri. Alhamdulillah kalau kita memiliki harta yang lebih, tapi perlu diingat jangan semua diperuntukan untuk anak-anak saja. Namun sisihkan untuk diri sendiri yang nanti akan bisa kita manfaatkan untuk menyambung nafas kita.

Ada berbagai macam cara tentunya misal, kalau mau membuka usaha lakukan minimal lima tahun sebelum memasuki masa pensiun. Jadi pada saat memasuki pensiun, usaha yang kita dirikan sudah berjalan dengan baik. Gunakan uang pensiun yang dibayarkan sekaligus sebagai modal untuk membuat atau membeli kontrak/ rumah kos, misalnya yang hasilnya cukup untuk menutup  biaya hidup sehari-hari. Paling tidak setiap bulan ada dana pasti yang bisa untuk menopang biaya hidup kita bersama pasangan. Intinya lakukan semua  persiapan  hidup  dimasa tua, minimal lima tahun  sebelum masa pensiun  tiba. Untuk itu miskin dimasa muda karena  menabung,  tapi kaya dimasa tua sebagai hasil yang kita petik.  Ok Mak, selamat merenda masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar