Idul Fitri adalah momen yang terbaik, dimana semua umat muslim akan merayakan hari kemenangan, setelah menjalankan
ibadah puasa selama satu bulan penuh. Terbayang hidangan istimewa dengan ketupat dan teman-temannya, yang terpenting
adalah dapat bersilaturahmi dengan
seluruh keluarga.
Di Idul Fitri ini setiap umat
muslim rela berdesakan di kereta, dalam bus bahkan bermacet ria berjam-jam demi
untuk berkumpul bersama keluarga di momen lebaran ini. Tak peduli dengan biaya
yang besar, tak peduli dengan kemacetan dan
kerepotan mempersiapkan datangnya Idul Fitri. Semua senang dengan segala pengorbanan tersebut,
untuk dapat saling bersilaturahmi di hari nan fitri.
Di lingkungan tempat tinggal
saya, memasuki bulan Ramadan merupakan momen yang luar biasa. Karena makin erat lagi hubungan kekeluargaan antar
tetangga dan lebih peduli. Dalam satu RT
terdiri dari tiga jalan, kami saling membangunkan saat
sahur dan biasa saling saling
menjemput menuju masjid selepas berbuka untuk bertarawih.
Tetangga yang jarang bertemu, kini hampir setiap hari bersama untuk
melakukan sholat tarawih, sambil bercengkrama dan bertukar kabar. Eratnya
silaturahmi ini, merupakan nikmat luar biasa yang Allah berikan pada masyarakat
di lingkungan kami.
Sejak jam 05.30 wib, kami
sudah saling berkomunikasi untuk
bersama-sama menuju masjid terdekat. Kami
bersama-sama berangkat untuk sholat idul fitri, dengan baju yang
indah, bersih dan haruum tentunya. Selepas
sholat kami saling
bermaaf-maafkan dengan tetangga lain RT
tapi masih satu RW.
Setelah bermaafan dengan orangtua dan anak, kami akan berkeliling bermaafan dengan tetangga. Biasanya kami
berkumpul di tempat keluarga yang
paling sepuh, kami bersilaturahmi hanya di jalan depan rumah. Ada tangis
haru saat bermaaf-maafan, sementara anak-anak kecil suka cita dengan ampau yang
di dapat. Kami berbaur dengan penduduk
asli yang lokasi tempat tinggalnya berdekatan dengan lingkungan kami. Mereka lah keluarga terdekat saya, yang dalam
hidup berdampingan kami saling
mengeratkan tali silaturahmi. Saling tolong menolong layaknya keluarga
sendiri.
Bila ada tetangga yang tidak
dapat hadir berkeliling untuk bersilaturahmi, kami akan bersama-sama
menyambangi rumahnya. Setelah usai, barulah kami menuju ke rumah keluarga
sedarah atau ada juga yang tetap di
rumah karena menanti kedatangan keluarganya.
Saya lanjut menuju ke rumah
kakak, berhubung sudah tidak ada orangtua. Jadi di rumah kakak kami kakak-beradik berkumpul untuk berlebaran.
Haru biru dalam momen idul fitri ini, kami saling bertemu antara kakak, adik
kandung, ipar, keponakan dan cucu-cucu. Saling bermaafan, berbagi kebahagiaan
dan bercengkrama sampai kadang enggan untuk beranjak pulang.
Namun selama tiga tahun
berturut-turut, kami tidak sepenuhnya bahagia dalam merayakan idul fitri.
Karena seorang adik saya tidak pernah hadir bersama kami, bahkan disetiap
kesempatan ada pertemuan keluarga. Entah bagaimana lagi kami kakak-kakaknya
harus membujuknya untuk kembali menyambung tali silaturahmi ini. Semua jalan jalan telah ditempuh, tapi sampai
saat ini belum menemukan titik temu yang terbaik.
Mungkin di dunia tidak terlalu
masalah memutus tali silaturahmi, tapi diakhirat nanti sangat berat ganjaran
yang akan diterima siapapun yang sengaja memutus tali silaturahmi. Allah SWT
telah berfirman agar umatnya menyambung tali silaturahmi yang
termuat dalam sembilan belas ayat di Al
quran. Dan memperingatkan orang yang
memutuskannya akan mendapat laknat dan adzab di hari akhir. Salah satunya yang termuat dalam QS Muhammad
:22-23, yang berbunyi :
“Maka apakah kiranya jika kamu
berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan
kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikanNya telinga
mereka, dan dibutakanNya penglihatan mereka.”
Begitu pentingnya silaturahmi dalam Islam, ada 10 manfaat silaturahmi menurut Abu Laits Samarqandi,
yaitu:
1.
Mendapatkan ridha Allah
2.
Membuat orang yang kita kunjungi berbahagia.
Menurut sabda Rasulullah "Amal yang paling utama adalah membuat
seseorang berbahagia."
3.
Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga
sangat senang bersilaturahmi.
4.
Setiap orang pasti sangat senang bila
kita bersilaturahmi.
5.
Membuat iblis dan setan marah.
6.
Jadi panjang umur
7.
Banyak rejjeki dan berkah
8. Membuat senang orang yang telah wafat, karena
merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.
9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama,
meningkatkan rasa kebersamaan dan mempererat
kekeluargaan serta memperkuat tali
persaudaraan dan persahabatan.
10.
Menambah pahala setelah kematiannya, karena menjaga silaturahmi sehingga akan selalu dikenang dan membuat
orang lain selalu mendoakannya.
Ternyata selain sepuluh manfaat
tersebut, menjaga tali silaturahmi bukan hanya momen untuk saling
bermaaf-maafan, tetapi dapat juga meningkatkan kesehatan dan memperbaiki ikatan social.
Namun sering tidak kita, salah satuya membuat panjang umur dan
menyehatkan otak. Jadi ada 4 Manfaat Silaturahmi bagi Kesehatan, yaitu :
1.
Komunikasi merupakan salah satu bentuk interaksi
secara positif yang bisa meningkatkan perasaan bahagia dan bisa juga mengurangi
rasa depresi, dengan bersilaturahmi
tentu menjadikan kesehatan mental
jadi lebih baik.
2.
Memperbaiki ikatan sosial sangat mendukung bisa
memanjangkan umur sebab adanya dukungan sosial yang kuat, dibanding bagi orang
yang terisolasi.
3.
Dengan bersilaturahmi kita jadi bersosialisasi
yang memiliki manfaat positif dan baik
bagi kesehatan, yaitu bisa menyehatkan otak. Dengan memperbanyak pergaulan maka
cenderung memiliki daya ingat lebih baik dan kemampuan kognitif. Sehingga dalam
jangka panjang, risiko demensia akan lebih rendah.
4. Bersosialisasi
dengan orang lain secara positif menguatkan sistem imun apalagi bagi
lanjut usia. Sehingga kesehatan mental
akan lebih baik atau tidak gampang sakit.
Jadi tentunya
kita tidak mau melewatkan kesempatan dalam besilaturahmi yang begitu banyak
manfaat dan pahalanya, apalagi di momen idul fitri. Mari pererat tali silaturahmi antar sesama umat.
#SEKOLAH_PEREMPUAN#